Chapter 42-We Meet.

2.6K 267 9
                                    

Ia terbangun dari tidurnya dan melihat sekilas kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 2 pagi, dan segera bergegas mengambil pakaiannya yang tergeletak begitu saja di atas lantai.

Rasanya sakit sekali ketika ia berusaha untuk bangun. Area sensitifnya terasa nyeri dan ngilu akibat perbuatannya dengan Baekhyun beberapa jam yang lalu, dan kini Pria mabuk itu tengah tertidur pulas tanpa sehelai benang pun.

Setelah selesai mengambil pakaiannya tersebut, dengan tertatih-tatih ia memasuki kamar mandi untuk membasuh tubuhnya yang sudah ternodai ini di bawah guyuran shower.

Apa nama yang pantas untuknya saat ini? Wanita jalang mungkin? Karena kehormatannya telah direnggut oleh seorang Byun Baekhyun.

Ia kini bukan seorang gadis lagi. Statusnya berubah menjadi wanita hanya dalam kurun waktu beberapa jam saja. Yoora kembali menangis mengingat bagaimana kejinya Baekhyun berani menyetubuhinya seperti ini, ia tidak terima.

Yoora bisa melihat ada bercak merah keunguan yang tercetak di daerah lehernya. Setelah ini, bagaimana dia akan menutupinya? Kalau Saera bisa tahu, mungkin gadis itu akan marah besar. Terlebih lagi Jaehyun, kakaknya bahkan bisa mengusirnya.

Kenapa tuhan bisa sejahat ini padanya? Apa Tuhan tidak menyayangi Yoora sampai terus membuatnya menderita? Lalu, cobaan apa lagi ini? Belum cukup kah Tuhan memberinya penderitaan tanpa tahu bagaimana rasanya bahagia?

“Rasanya, aku benar-benar ingin mati!”

Tak ingin berlama-lama berada di dalam tempat laknat ini, Yoora kembali memakai pakaiannya dan bergegas keluar dari kamar mandi. Sebisa mungkin isakkan tangisnya tidak keluar agar Baekhyun tetap tidur pada posisi nya.

Perlahan ia mendekati Baekhyun. Yoora memungut pakaian pria itu dan memasangkannya lagi ditubuhnya, kemudian merubah posisi tidur Baekhyun yang awalnya tengkurap menjadi terlentang. Setelah itu menarik selimut agar pria itu terlelap dengan nyaman.

“Ku harap kau tidak ingat apapun tentang kejadian yang kita lakukan beberapa jam yang lalu.” bisiknya tepat ditelinga Baekhyun.

“Aku akan melupakannya,” air mata mulai menetes lewat ekor matanya.

“Maka, berpura-pura lah tidak tahu, agar aku tidak menyesal pernah melakukannya denganmu.”

Yoora menyambar kunci mobilnya, setelah itu pergi dari apartemen Baekhyun. Ia memukul dadanya yang terasa sesak akibat terlalu lama memendam rasa sakit.

Jalan Raya terasa sepi. Ia memukul setirnya beberapa kali karena merasa bodoh tidak bisa pergi, saat Baekhyun ingin melampiaskan hasratnya. Entah bagaimana kelanjutannya, Yoora tidak bisa memberitahu siapa pun tentang hal ini.

“Baekhyun, aku membencimu!!” teriaknya sambil mengusap wajahnya gusar dengan sebelah tangannya.

“Bagaimana bisa kehormatanku hilang begitu saja oleh pria yang tengah mabuk?”

“Kalau nanti ternyata aku hamil, apa kata kak Jaehyun?” terlalu banyak pertanyaan yang bertengger dalam pikirannya dengan semua praduga.

“Ah, aku benar-benar sudah gila!”

¢¢¢

Hurt [Baekhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang