Baekhyun berlari tergesa-gesa ketika sudah sampai di pekarangan rumahnya. Wajahnya panik, disertai keringat dingin yang turun melewati pelipisnya.
“YOORA, KAU DIMANA?” teriak Baekhyun saat sudah berhasil masuk ke dalam rumahnya.
Ia menaiki anak tangga untuk sampai ke lantai atas kamarnya. Pintu itu terkunci, dan Baekhyun tidak tahu, dimana kunci cadangan kamarnya berada.
“Yoora, kau di dalam?” tanya nya dengan nafas tersengal-sengal berusaha membuka paksa pintu itu. Ia terus mengetuk pintu dengan keras, berharap Yoora ingin membukakan pintunya.
“Buka pintunya Yoora! Aku harus memeriksa keadaanmu.”
Lagi-lagi Baekhyun tidak mendengar sahutan dari dalam sana. Hal itu membuat tingkat kecemasan Baekhyun semakin bertambah.
“Mundurlah, aku akan mendobrak pintu ini!”
Dengan sekuat tenaga, ia mendorong pintu itu dengan bahunya. Dan, ya—pintunya terbuka dan membuat Baekhyun terkejut bukan main karena melihat tubuh istrinya tergeletak begitu saja di atas lantai dengan darah yang mengalir di daerah pergelangan tangannya.
“Astaga, Yoora!”
Ia memangku tubuh istrinya dan menggenggam lengan wanita itu erat. “Apa yang kau lakukan?!”
“Baek..hyun?” panggil Yoora dengan suaranya yang tercekat. “Kau da-tang?”Maniknya menangkap sebuah gunting tajam yang berada tak jauh dari letak istrinya. “Kau bunuh diri? Kenapa kau melakukan ini?!”
“Maafkan aku..”
“Tidak-tidak. Jangan meminta maaf! Sejak awal memang aku yang salah. Jadi, tolong bertahan ya?”
“K-kenapa? Kenapa aku harus bertahan?”
“Jihoon sudah menceritakan semuanya padaku. Maaf, aku tidak pernah mau mendengarkanmu.”
Dalam nafas yang tersendat-sendat, Yoora tersenyum. “Terima kasih untuk segalanya, Baekhyun. Tapi.. maaf, a-ku harus pergi.”
“Apa yang kau katakan! Kita ke rumah sakit sekarang ya?”
“S..selamatkan, ba..yi kita, Bae..khyun. Tolong, biarkan dia hidup..”
“Bertahanlah, aku mohon. Jangan tinggalkan aku.”
Sedetik kemudian, lengan Yoora yang berada di genggamannya terhempas begitu saja. Istrinya itu menutup matanya perlahan dengan air mata yang mengalir lewat ekor matanya.
“Tunggu Yoora, kau akan baik-baik saja.”
Baekhyun membawa tubuh Yoora ala bridal ke dalam mobilnya. Membawa kuda besi dengan kecepatan penuh memang sangat membahayakan, namun Kalau tidak cepat sampai dirumah sakit—Istrinya bisa mati. Dan Baekhyun tidak bisa membayangkan, apa yang akan terjadi Kalau itu sampai benar-benar nyata.
“Maafkan aku.”
¢¢¢
“Byun Baekhyun, mari ikut ke ruanganku.” ucap sang Dokter yang baru saja selesai menangani Yoora di dalam ruangan ICU.
Memang, sejak mengetahui keadaan Yoora sewaktu selesai acara pernikahannya empat bulan yang lalu. Baekhyun menjadi sangat dekat dengan dokter Junmyeon, hanya tentang apa saja yang gadis itu lakukan saat sebelum menikah dengannya.
“Apa yang kau lakukan pada istrimu?!” geram dokter bernama Kim Junmyeon itu. “Bukankah aku sudah bilang kau seharusnya menanyakan perihal bayi itu secara baik-baik terlebih dahulu? Kau lihat dampaknya bukan? Dia hampir mati, Baekhyun!” Junmyeon mengatakannya dengan satu tarikan nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt [Baekhyun Fanfiction]
FanfictionTAHAP REVISI [COMPLETED]✓ Hatiku selalu sakit. Bukan hanya fisik, tapi kau secara perlahan menyiksa batinku. Kau-Baekhyun! Kau yang telah membuatku terluka hingga aku menyesal telah mengenal Cinta. Cover by: @faricha04