Chapter 44-Pregnant?

3K 273 12
                                    

Seminggu lebih telah berlalu. Sudah cukup untuk Yoora beristirahat di rumahnya, ia harus kembali bekerja sebagai ganti uang yang telah Baekhyun berikan padanya saat di hari pertama kerja.

Yoora menduduki dirinya di kursi. Entah kenapa, sejak tadi pagi perutnya terasa sakit dan rasa mual terus mendorong untuk dikeluarkan padahal ia belum sarapan sama sekali karena terburu-buru membuatkan sarapan untuk Baekhyun. Dan yang membuatnya heran, ini sudah empat hari lamanya ia merasa mual.

Apa mungkin ia masuk angin? Menurutnya, bisa saja Yoora sakit karena semalam tidak makan. Lantas, harus apa ia sekarang? Meminum obatkah?

"Ahli gizi Jung!"

Dirinya sedikit tersentak ketika melihat Han-sang yang langsung memasuki ruangannya tanpa mengetuk pintu dahulu, kemudian memeluknya secara tiba-tiba.

"Han-sang, ada apa denganmu?"

Gadis itu melonggarkan pelukannya. "Apa kau sudah sembuh? Bagian mana yang sakit? Perlu ku buatkan teh hangat? Atau kau mau sesuatu?"

"Sudah terasa lebih baik sekarang."

"Aku merindukanmu, sungguh. Tiga hari tanpamu, rasanya hampa sekali."

"Kau ini, sudah seperti kekasihku saja."

"Kekasihmu hanyalah tuan Baekhyun, dan aku sahabatmu."
"Tahu dari mana kalau aku adalah kekasihnya?"

"Hampir seluruh staff kantor membicarakanmu. Bahkan, ada yang bilang juga bahwa kau telah bertunangan dengannya."

"Tidak ada pertunangan. Hubunganku dengannya sudah berakhir."

"Berakhir? Bagaimana bisa?"

"Hal itu terjadi begitu saja, ya.. Aku tidak bisa menolak."

"Kau merasa sedih?"

Yoora mengangguk. "Tentu saja. Aku mencintainya."

"Tapi aku yakin, kau pasti bisa menghadapinya."

Ia tersenyum, namun perlahan luntur ketika mual itu kembali menyerang. "Bisa kau ambilkan aku air hangat dan obat pereda mual?"

"Seharusnya kau beristirahat dirumah. Kondisimu masih belum pulih."

"Aku sudah tidak apa-apa. Bahkan, sayatan di tanganku sudah mengering."

"Apa kepalamu terasa pusing?"

"Tidak."

"Kau tunggu disini, akan ku ambilkan permintaanmu barusan. Jangan kemana-mana!"

"Iya-iya, kau itu bawel sekali seperti ibu-ibu."

Selepas kepergian Han-sang, kali ini datang lah Jihoon yang tiba-tiba duduk di kursi rotan yang berada disudut ruangan.

"Ada apa?"

"Tadi pagi, kau berangkat dengan siapa?"

"Sendiri, naik bus."

"Kenapa tidak memintaku untuk menjemputmu?"

"Aku tidak ingin membuatmu kesulitan. Lagi pula, letaknya tidak jauh dari tempat ku berada."

"Hueek!!" Yoora menutup mulutnya dengan kedua lengannya, kemudian berlari menuju kamar mandi.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jihoon sambil memegang ikatan rambutnya yang menggantung ke bawah, mengganggu aksi mengeluarkan sesuatu dari dalam perutnya.

"Perutku rasanya mual sekali, Jihoon."

"Kau sudah sarapan?"

Yoora menggeleng. "Padahal aku belum memakan apapun."

Hurt [Baekhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang