Chapter 19-I'm hate him.

2.9K 336 1
                                    

“Kau bertengkar dengan kekasihmu?”

“Yak! Dia bukan kekasihku, Indra!”

“Eih jujur saja.”

“Diamlah, aku sedang tidak ingin membicarakan hal itu.”

“Aku iri padamu, kau bisa bertemu dengan mudah. Sedangkan aku sedang melakukan hubungan jarak jauh dengan kekasihku.”

“Kau memiliki kekasih?”

“Iya, di Indonesia. Namanya Natasya,”

“Namanya bagus, pasti wajahnya cantik.”

“Aku sangat mencintainya, tapi jarak jauh yang telah memisahkan kita. Meski begitu, kami tetap melakukan komunikasi dan sesekali bertemu.”

“Sudah berapa lama kau berkencan dengannya?”

“Sekitar tiga tahun? Dia sekarang sedang menuntaskan skripsi. Bagaimana denganmu? Sudah berapa lama kalian berpacaran?”

“Berpacaran? Bahasa apa itu?”

“Ah itu bahasa Indonesia. Kalau disini sama saja dengan berkencan,”

“Oh begitu. Eih, bukankah sudah ku bilang dia bukan kekasihku?”

“Kalau bukan kekasih, untuk apa dia datang kesini dan mengaku-ngaku sebagai kekasihmu?”

“Itu karena otaknya sudah tidak waras,”

“Dia pemilik perusahaan di seberang sana asal kau tahu,” bisik Indra.

“Aku sudah tahu,”

“Lalu kalian menjalankan hubungan tanpa status?”

“Tidak seperti itu juga. Perlu kau tahu, aku sangat membencinya. Dia yang telah membuatku kehilangan pekerjaan,”

“Tapi sepertinya dia menyukaimu.”

“Tidak-tidak, dia tak kalah membenciku. Jadi kita tidak akan bisa dekat sampai kapan pun,”

“Kenapa? Jodoh tidak ada yang tahu, kak.”

“Sekali lagi kau bicara tentang jodoh, akan ku pecat kau.”

“Ah, maaf-maaf,”

Yoora terdiam beberapa menit. Ia kembali mengingat perkataan Baekhyun tentang cafe ini milik Tuan Ahn yang ternyata masih menjadi bawahan pria itu. Jika Yoora tetap bersikukuh bekerja disini, ayah Saera bisa kehilangan pekerjaannya juga.

“Kak, jam istirahat sudah berakhir.”

“Aku akan menyusul, kau diam saja di tempatmu wahai barista.”

“Baiklah, aku duluan ya.”

Yoora hanya mengangguk. Selanjutnya ia beranjak pergi ke ruangan dimana Saera berada. Sepertinya berbagi cerita lebih baik, dibanding dipendam sendiri yang akan berdampak buruk bagi kesehatan otaknya.

Ia mengetuk pintu ruangan kerja sahabatnya. “Saera, kau ada di dalam?”

“Masuklah,”

Hurt [Baekhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang