Chapter 47-I'm very miss her.

2.5K 268 15
                                    

Kalau boleh jujur, Yoora senang berada di dalam rumah ini dengan Ayah, kakak laki-lakinya dan adik perempuannya. Ia rasa, keluarganya kembali utuh meski tanpa seorang ibu yang hampir satu tahun meninggalkannya. Entah dimana wanita itu, Yoora tidak peduli.

Walaupun ia kini menghuni rumah yang jauh dari kota, Yoora tetap bersyukur bisa menghirup oksigen yang bersih tanpa asap polusi. Tidak seperti di kota yang udaranya sudah tercemar.

Ia senang bisa berkumpul. Seperti sekarang ini, berada di meja makan menunggu hidangan yang dibuatkan oleh ayahnya dan Jaehyun. Mereka berdua terlihat akrab dan dekat, meski sudah lama tidak bertemu.

Jung Shin-yo sangat menyayangi anak-anaknya, tanpa terkecuali pada Hyunji. Memang bukan dari darah dagingnya, namun ayahnya itu begitu memanjakan adik bungsunya yang genap berumur  1 tahun lebih.

Yoora mengelus perutnya yang mulai membuncit. Tidak ada yang tahu bahwa ia sedang mengandung tiga bulan lamanya karena hingga sekarang, keraguan yang membuat Yoora enggan untuk memberi tahu siapa pun kecuali Saera dan Jihoon.

Terkadang, ia juga kewalahan harus bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan sesuatu di dalam perutnya yang sebenarnya hanya air liur yang keluar. Sungguh, Yoora tidak ingin Jaehyun atau ayahnya curiga.

Buang pikiran kalutnya. Yang seharusnya ia fokuskan adalah, bagaimana caranya melahap makanan di depannya ini, karena jumlahnya yang lebih dari enam jenis menu. Yoora bingung, harus dari mana ia memulai.

“Sudah mendingan?” Shin-yo bertanya pada Yoora. Pasti yang ayahnya tahu, ia sedang sakit karena rasa mualnya.

“Hm, keadaanku baik-baik saja. Ayah.”

“Kau terlalu sering mengalami mual seperti itu. Bukankah seharusnya di periksa ke dokter?”

Bagaimana tidak? Aku selalu mengalami morning sickness dan sedang mengandung 3 bulan.

“Ku rasa tidak perlu.”

“Ada yang sedang kau sembunyikan dari kami?” Jaehyun ikut menimpal.

Yoora tersenyum kecut, “Apa yang aku sembunyikan dari Kakak dan ayah?”

“Kalau begitu, setelah sarapan ini aku akan mengantarmu periksa ke dokter. Aku takut kau memiliki penyakit yang serius.”

“Bukankah ini adalah desa terpencil? Kita harus ke kota dulu bukan, untuk mencari klinik?”

“Pakai mobil ayah, dan pergilah ke kota.”

Yoora merasakan panas dingin sekarang. Bagaimana Kalau ayah dan kakaknya tahu bahwa, ia kini sedang berbadan dua. Yoora belum siap menerima omelan dari keduanya.

“Ada apa?”

Entah sampai kapan ia akan menutupi semuanya. Seperti slogan 'Sepandai-pandainya kau menyimpan bangkai, lambat laun baunya akan tercium juga' dan mungkin itu berlaku untuknya. Kalau ia terus menyembunyikan kehamilannya ini, maka akan mengundang tanda tanya besar kenapa perutnya kian bulan kian membuncit.

“Kakak, ayah..”

“Ada apa?” ulang kakaknya yang sepertinya sudah tidak sabar menanti jawaban darinya.

“Kalau aku mengatakan bahwa aku sedang mengandung, apa kalian akan marah?”

“Apa kau, hamil?” ini Jaehyun yang bertanya. Yoora hanya bisa mengangguk lemah.

“Siapa? Siapa pria yang sudah berhasil membuat putriku seperti ini?”

Meski tidak ada hentakan di dalam kalimat nya, namun entah kenapa perkataan ayahnya barusan membuat hatinya teriris. Dari nada bicaranya, ia tahu Jung Shin-yo sangat kecewa.

Hurt [Baekhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang