Yoora menggerutu di sepanjang jalan ketika baru saja mengetahui berita dari atasannya, Baekhyun. Kalau ia terlihat cemas, berbeda dengan Renjun yang tampak biasa saja atas penuturan yang baru saja ia sampaikan.
"Apa kau tidak merasa takut? Atau kau tidak merasa cemas sedikit pun?"
"Untuk apa? Toh memang nya dengan aku cemas, semua masalah akan selesai begitu saja? Tidak bukan?"
"Tapi, kau akan mendapat masalah setelah ini."
"Masalah apa yang kau maksud, kak?"
"Agensimu akan meminta klarifikasi, lalu apa yang akan kau jawab?”
"Aku akan menjawab apa adanya. Akan ku bilang pada direktur Soo Man kalau kita tidak berkencan."
"Kenapa rasanya mudah sekali?"
"Karena ini bukan masalah awal bagiku. Saat aku pernah makan berdua dengan teman satu agensiku di sebuah restoran, tanpa klarifikasi dari pihak kami pun Paparazi sudah membuat asumsi bahwa kami sedang berkencan. Entah apa yang di pikirkan oleh mereka, senang sekali membuat berita tidak benar."
Yoora menghela nafas lega. Akhirnya Renjun sedikit membuatnya lebih tenang, dengan perkataannya barusan. Ternyata, sulit sekali menjadi seorang selebriti terkenal. Kemana pun selalu menjadi sorotan awak media.
"Memangnya kau tidak ingin berkencan denganku?"
"Aku? Eumm, sebenarnya tak pernah terpikirkan olehku menjadi kekasih seorang bintang. Sepertinya itu sangat sulit. "
"Kau berkata demikian karena kau belum pernah mencobanya. Bagaimana berkencan denganku sungguhan saja?"
"Memangnya kau mencintaiku? Tidak bukan? Aku tidak ingin menjalani hubungan tanpa perasaan."
"Bukankah aku sudah bilang mulai menyukaimu?"
"Tapi aku yakin perasaanmu tetap pada Nara. Jangan memaksakan diri, Kalau tidak menyukaiku maka jangan lakukan."
Renjun menghentikan mesin mobilnya ketika sudah sampai di depan gedung BJ Corp. "Masuklah, aku akan meneleponmu lagi Kalau situasi nya sudah membaik."
Yoora hanya mengangguk. Lantas ia turun dari mobil Renjun, dan pria itu kembali melajukan mobilnya. Apa yang ia lakukan sekarang? Baekhyun sudah tahu kesalahpahaman ini dan entah kenapa, rasanya ingin sekali memberi tahu hal yang sebenarnya.
Tungkainya berjalan lemas memasuki ruangannya. Matanya melotot tak percaya ketika melihat atasannya itu tengah duduk dikursi kerjanya dengan mata sinis seperti elang yang tengah mencari makanan melalui ekor matanya.
"Kenapa memandangku seperti itu?"
"Yoora, aku tidak habis pikir padamu. Kenapa kau bisa terlibat masalah ini?"
"Aku tidak tahu, tuan. Padahal kami tidak melakukan apapun dan aku hanya menemaninya makan."
Terlihat pria itu tengah mengeluarkan ponselnya dan mengutak-atiknya sebentar. Setelah itu memperlihatkan sesuatu pada Yoora yang membuat matanya semakin membola.
"Kau bisa menjelaskannya?" ucap Baekhyun dengan suara dinginnya.
"Sungguh, kami tidak benar-benar ciuman. Kenapa dispatch bisa mengambil foto dalam posisi seperti itu?"
"Setelah foto dirilis, pasti apapun klarifikasi pembantahan dari pihak agensi tidak akan diterima. Kalian terlihat seperti sedang berciuman,"
"Aku tidak tahu Kalau endingnya akan seperti itu. Padahal, Renjun hanya mengambil minumannya yang berada di samping ku. Astaga ku pikir Paparazi tidak akan se-nekat itu mencari info terbaru di musim dingin seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt [Baekhyun Fanfiction]
FanficTAHAP REVISI [COMPLETED]✓ Hatiku selalu sakit. Bukan hanya fisik, tapi kau secara perlahan menyiksa batinku. Kau-Baekhyun! Kau yang telah membuatku terluka hingga aku menyesal telah mengenal Cinta. Cover by: @faricha04