Chapter 48-Meet you again.

2.6K 299 12
                                    

Ia tidak menyangka bisa bertemu dengan wanita itu di Busan. Ia rasa, pilihannya untuk pergi ke kota membeli sayuran dan sejenisnya salah. Karena nekat meminta pada Jaehyun untuk mengantarnya ke Supermarket, ia jadi bertemu dengan seseorang yang ia jauhi selama ini selain Baekhyun.

Baek Jinhee. Ibu Baekhyun ada disini, di hadapannya sedang menatapnya sambil sesekali menyeruput kopi americano nya.

"Lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu, Yoora?"

"Aku baik, bagaimana denganmu dan.." Yoora menghela nafas. Baekhyun?- ia hanya mampu berkata dalam hati.

"Aku baik."

"Syukurlah kalau begitu."

"Tapi Baekhyun tidak." Jinhee menjeda kalimatnya. "Baekhyun mencarimu, Yoora. Anakku kalang kabut memikirkan keadaanmu saat ini."

Yoora bungkam. Ia tidak tahu harus berkata apa, sebab tak pernah terpikirkan kata-kata apa yang akan dilontarkannya ketika bertemu dengan Baekhyun ataupun kerabatnya.

"Pulang lah, Yoora. Kami menunggumu."

"Untuk apa pulang? Tempatku memang disini."

"Baekhyun membutuhkanmu."

"Aku tahu. Maka dari itu dulu dia memintaku untuk bekerja dengannya, karena hanya masakan ku dan dirimu lah yang cocok di lidahnya."

"Dia bukan memanfaatkanmu—"

"Aku memang tidak merasa dimanfaatkan. Tugasku tiga bulan yang lalu adalah menjadi ahli gizi pribadinya." sela Yoora.

"Lantas, apa yang membuatmu menjadi seperti ini? Kau pergi meninggalkannya dan membiarkan anakku tersiksa oleh kerinduannya padamu."

"Bagaimana denganku? Setelah memperkosa ku waktu itu, dia secara terang-terangan mengatakan bahwa dia mencintai orang lain." Yoora mengatakannya setenang mungkin, tanpa ada sentakan di kalimatnya.

"Secara tiba-tiba, dia mengakhiri hubungannya denganku. Lalu saat aku sudah mulai bisa menerima, dia membuat hatiku semakin sakit, ibu."

"Apa?" terlihat wajah wanita itu berubah terkejut. "Anakku memperkosamu?"

"Tidak ada yang tahu mengenai ini, kecuali Jihoon.” Bahkan anakmu pun tidak akan tahu bahwa dia telah berhasil membuahkan spermanya di dalam rahimku.

"Bagaimana bisa?"

"Aku tidak memaksamu untuk percaya padaku. Pilihan ada ditanganmu,”

"Ibu tidak tahu, dia tidak pernah bercerita."

"Tentu saja dia tidak bercerita padamu. Baekhyun mana tahu kejadian apa yang telah menimpaku karena dia sedang mabuk."

"Maaf,"

Ia mematung. Rasanya Yoora ingin menangis sekarang juga, ketika permintaan maaf keluar dari wanita berparas cantik itu secara tak terduga.

Seharusnya, bukan Ibu Baekhyun yang berkata seperti itu. Melainkan anaknya yang telah melakukan banyak kesalahan pada Yoora.

"Maafkan kelakuan bejat anakku."

"Ibu, jangan berkata seperti itu. Aku jadi ingin menangis." Yoora mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan wajahnya, sambil menengadah agar liquid bening itu tidak tumpah.

Namun, usaha itu sepertinya sia-sia saja. Lihat? Kini ia sudah terisak sambil mendekat kearah ibu Baekhyun, kemudian memeluknya.

"Ibu maafkan aku, sepertinya aku keterlaluan padamu."

"Kau tidak salah, Yoora. Pasti kau merasa kesulitan selama ini."

"Tidak. Selagi Baekhyun bahagia dengan Nara, aku akan merasa bahagia."

Hurt [Baekhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang