"Sudah merasa baikkan?" tanya Baekhyun padanya.
Ia hanya mengangguk. "Maaf, aku pasti telah mempermalukanmu."
Iya, sungguh Yoora merasa menyesal karena telah membuat pria itu malu atas tindakannya yang memalukan ini. Juga, Baekhyun harus beberapa kali mengantarkannya ke kamar mandi untuk melepaskan rasa mualnya.
"Tak apa, jangan seperti itu. Aku malah akan merasa bersalah karena telah memaksamu ikut denganku."
Entah kenapa air matanya mulai meluncur. Baekhyun yang mengetahui itu pun refleks menghapus cairan bening itu. "Jangan menangis. Kau sakit? Ingin ke kamar mandi lagi?"
"Baekhyun, aku.. mempermalukanmu ya?"
"Tidak, Yoora. Jangan menangis, “Baekhyun membawa tubuh Yoora ke dalam pelukannya. "Sshh, sudah. Kau lapar? Ingin makan sesuatu?"
Yoora menghapus air matanya dengan dasi bergaris-garis milik Baekhyun. “Kau ingin makanan yang sudah ku makan keluar lagi?" ia mendongkak menatap Baekhyun dengan kesal. "Aishh, ini kali pertama untukku.”
"Itu sebabnya kau mabuk. Dasar, sudah miskin norak pula."
Yoora hampir saja mencakar wajah Baekhyun jika saja tidak sedang berada di tempat umum ini. Ia mendengus sebal ketika baru menyadari bahwa pria itu sedang memeluknya saat ini. Dengan cepat ia menjauhkan tubuhnya. "Jangan mencari kesempatan dalam kesempitan! Dasar mesum."
"Apa maksudmu? Aku berusaha menenangkanmu tadi. Bukannya berterima kasih, malah menyebutku mesum. Tidak tahu diri!"
"Memangnya aku memintamu untuk memelukku? Kau yang berinisiatif sendiri."
"Tapi kau tidak menolak sama sekali ketika ku peluk."
"Itu karena, tubuhku lemas sekali. Jadi untuk menggerakkan nya saja sangat susah."
"Alasan, katakan saja kalau kau nyaman berada di pelukanku."
"Bahkan saat di dalam pesawat seperti ini kau masih saja menyebalkan.”
"Sudah diam saja. Kau ini bekerja untukku.”
"Apa? Hei Byun Baekhyun, kau yang telah memaksaku bekerja denganmu. Tapi kau berkata seakan-akan aku yang mengemis pekerjaan padamu!"
"Panggil namaku yang benar, aku ini masih atasanmu."
"Persetan dengan semuanya. Bukankah kau bilang aku boleh menyebutmu dengan nama saat kita sedang berdua?"
"Iya, sedang berdua. Dan saat ini kita sedang berada di dalam tempat umum!"
Yoora melirik kearah penumpang yang tengah menatap tajam ke arah keduanya. Ia tersenyum kecut, kemudian memukul bahu Baekhyun.
"Jangan berteriak, kau pikir ini tempat sepi?!" bisik Yoora tegas pada Baekhyun yang sedang mengusap lengannya yang ia pukul tadi."Kau benar-benar sudah kurang ajar, Yoora!" ucap Baekhyun berbisik pula.
Keduanya terdiam satu sama lain. Hanya melirik dan membisu sampai akhirnya tiba di kota tujuan. California.
Yoora merenggangkan tubuhnya ketika sudah menapakkan kakinya di bandara. "Benar-benar seperti mimpi. Aku senang sekali bisa ada disini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt [Baekhyun Fanfiction]
FanfictionTAHAP REVISI [COMPLETED]✓ Hatiku selalu sakit. Bukan hanya fisik, tapi kau secara perlahan menyiksa batinku. Kau-Baekhyun! Kau yang telah membuatku terluka hingga aku menyesal telah mengenal Cinta. Cover by: @faricha04