Disepanjang jalan, keheningan menyelimuti ruangan didalam mobil yang hanya diisi oleh angin lalu. Tidak ada percakapan, karena kedua nya tidak juga ingin membuka pembicaraan. Alhasil, sunyi lah yang lebih mendominasi selain suara hembusan nafas dari keduanya.
"Ku dengar Nara dipenjara." ucap Yoora memecah keheningan.
"Hm. Aku yang memasukannya kedalam penjara."
"Kenapa? Bukankah kau sangat menyayanginya?"
"Sudahlah, tidak perlu di bahas. Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu."
"Aku hanya ingin tau."
"Dia sangat berbahaya untuk rumah tangga kita. Nara bisa saja membuat berbagai alibi agar kita bertengkar dan akhirnya bercerai. Aku tidak mau itu terjadi."
"Tapi, itu bisa diatasi bukan? Tidak perlu sampai membawa hukum segala."
"Aku tau mana yang terbaik untuknya. Dia harus dipenjara agar jera."
"Aku ingin melihat Nara."
"Yoora.."
"Tolong, Baekhyun. Karena mungkin aku akan merindukannya. Aku juga harus berterima kasih padanya, sebab dia berhasil membuat suamiku berpaling dariku hanya dalam beberapa bulan. Dengan begitu, rumah tanggaku penuh dengan lika-liku dan tidak terasa hambar." Yoora menunjukkan senyumannya pada Baekhyun.
"Baiklah, setelah itu berjanjilah padaku untuk tidak menemui Nara lagi. Dia sangat membencimu, maka dari itu aku tidak ingin kau menemui gadis itu lagi."
"Hm. Akan aku ingat perkataanmu, ini kali terakhir aku menemuinya."
Baekhyun memutar setirnya untuk menuruti perintah sang istri. Yoora sangat ingin bertemu dengan Nara yang entah kenapa berkeras kepala, dan membuat ia tidak bisa menolak.
Yoora akan menangis, jika tidak di turuti. Sifat barunya membuat Baekhyun semakin waspada, takut-takut menyakiti hati istrinya. Dan berujung pada percakapan seperti tiga hari yang lalu membuat ia akhirnya mengalah untuk tidak berdebat.
Kata cerai, sudah tiga kali Yoora mengatakannya. Seakan wanita itu benar-benar sudah tidak ingin menyandang gelar Nyonya Byun. Baekhyun mengaku salah karena telah membuat Yoora Trauma atas kejadian ini, namun ia juga tidak mau meng-iya-kan perkataan Yoora yang memintanya untuk bercerai.
"Apa kondisimu sudah benar-benar pulih?"
"Iya. Aku tidak mau berlama-lama dirumah sakit. Itu sama saja menguras uangmu, dan aku tidak bisa menggantinya."
"Kau adalah istriku, tak penting berapa uang yang harus aku keluarkan untuk biaya pengobatanmu. Yang terpenting kau sembuh."
"Tapi sayangnya, aku bosan berada di ruangan serba putih itu."
"Yoora, boleh aku bertanya sesuatu?"
"Apa?"
"Maukah kau memberiku kesempatan kedua? Aku berjanji akan mempercayai semua perkataanmu."
Yoora terdiam sejenak. Sepertinya dia tengah berpikir apa tindakan yang akan diambilnya setelah keluar dari rumah sakit. Pasalnya, relung hati Baekhyun selalu berkata bahwa Yoora terlalu kecewa untuk menerimanya lagi kedalam kehidupannya stelah apa yang keduanya alami dalam rumah tangga mereka.
"Baekhyun, apa kau ingin melepaskanku dan membiarkan aku bahagia bersama orang lain?"
Dan Baekhyun merasa salah, saat memberikan pertanyaan seperti itu. Ia tidak mau mendengar, Yoora enggan memberikan kesempatan kedua dan memilih untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt [Baekhyun Fanfiction]
FanfictionTAHAP REVISI [COMPLETED]✓ Hatiku selalu sakit. Bukan hanya fisik, tapi kau secara perlahan menyiksa batinku. Kau-Baekhyun! Kau yang telah membuatku terluka hingga aku menyesal telah mengenal Cinta. Cover by: @faricha04