“Selamat pagi, Jihoon.” sapa Baekhyun yang baru saja datang memasuki ruangan kerja Jihoon. Ia menghampiri sekretarisnya yang sedang terfokus pada beberapa dokumen di hadapannya.
“Hm.”
“Kenapa wajahmu itu Jihoon? Kusut sekali. Seperti tidak diberi sarapan saja oleh bibi Luna.”
“Untuk apa kau datang kesini, kak?” tanya Jihoon tanpa menatap lawan bicaranya.
“Ingin mengambil beberapa map yang ku berikan padamu tiga hari yang lalu, ingat?”
“Oh, semuanya ada di rak situ. Aku menaruhnya disana.”
“Kau tidak ingin menyapaku balik? Responsmu cuma 'Hm' saja.”
“Ya, selamat pagi juga kak. Sudah kan?”
“Jihoon, kau terbebani atas tugas-tugas yang ku berikan?”
“Tidak.”
“Kenapa sikapmu seperti ini padaku?”
“Kak, kemarin.. Kau menemui Yoora?”
“Kau tahu aku menemuinya? Apa dia memberi tahu semuanya padamu?”
“Tidak, padahal aku barusan menebak. Tapi ternyata benar, untuk apa kau menemuinya?”
“Eumm, meminta maaf.”
“Kau bukanlah tipe pria yang mudah meminta maaf, walaupun kau melakukan kesalahan.”
“Iya, itu aku—”
“Kau berniat mengadopsi adiknya Yoora? Hei kak, apa di panti asuhan tidak ada bayi yang bisa kau adopsi?”
“Bukan begitu, tapi aku cuma mau membantu melunasi hutang-hutangnya. Ku dengar dia terlilit banyak hutang,”
“Dengan mengadopsi bayi itu sebagai gantinya? Setelah membuat Yoora kehilangan pekerjaannya, apa kau berniat untuk memisahkan keduanya juga?”
“Aku tidak punya pilihan lain.”
“Sudah ku bilang carilah kekasih dan cepat menikah.”
“Tidak bisa, aku belum menemukan gadis yang cocok untuk ku.”
“Memangnya seperti apa tipe idealmu? Seperti Yoora?”
“Apa maksudmu?”
“Kalau kemarin kau berniat menikahi Yoora secara pura-pura, itu artinya Yoora adalah gadis yang menurutmu cocok, iya kan?”
“Sepertinya kau memang mendengarnya dari gadis itu. Kalau menebak, bagaimana kau bisa mengetahuinya seluruhnya?”
“Kalau benar memangnya kenapa?”
“Aku tahu sekarang. Pantas saja pekerjaanmu belum tuntas sampai saat ini juga, ternyata kemarin kau pergi berdua bersama gadis itu dan menelantarkan berkas-berkas ini.”
“Aku tidak berduaan dengan gadis itu. Sudah ku bilang kami tidak sengaja bertemu! Lagi pula tadi aku bertanya, kenapa kau malah mengalihkan pembicaraan?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt [Baekhyun Fanfiction]
FanfictionTAHAP REVISI [COMPLETED]✓ Hatiku selalu sakit. Bukan hanya fisik, tapi kau secara perlahan menyiksa batinku. Kau-Baekhyun! Kau yang telah membuatku terluka hingga aku menyesal telah mengenal Cinta. Cover by: @faricha04