Aku sadar bahwa semua ini hanyalah kebohongan belaka dan aku harus melerakannya pergi.
Aku mencoba membuka mataku melawan cahaya yang semakin silau. Aku menutup telingaku akibat suara alarm yang sangat keras membuyarkan semuanya. Dengan kesal aku segera bangkit dari kasur yang empuk. Sial! Jadi semua itu dari awal cerita sampai akhir itu hanya mimpi? Dari aku pertama kali bertemu dengan Aiden yang terlibat dalam berbagai pertengkaran sampai dia menunjukan perasaanya kepadaku, itu hanya mimpi? Ah! Semua itu terlalu indah untuk dijadikan hanya mimpi walaupun hari-hariku terasa berat.
Tunggu! Jika hal itu semua mimpi, berarti aku sama keluargaku pasti masih membenciku. No! Bagaimana bisa? Pastinya mereka akan memperlakukanku seperti hari-hari sebelumnya.
Aku tak ingin mengambil pusing lagi dan segera bersiap-siap ke sekolah.Aku menyisir rambutku dan mengikatnya ke belakang. Lalu aku mengambil tasku dan segera turun ke bawah untuk sarapan.
Di sana sudah ada Keila dengan mama papaku yang sedang sarapan sambil ngobrol. Aku segera duduk di samping Keila tanpa mengucapkan satu kata pun. Aku segera mengambil sarapanku. Ada yang aneh dengan topik pembicaraan mereka. Aku seperti bisa memprediksi apa yang akan diucapkan mereka sebelum mereka mengucapkannya. Seakan akan aku tau apa yang terjadi selanjutnya. Pembicaraannya tidak asing.
Tunggu! Obrolan mereka sama persis dengan yang terjadi dalam mimpiku? Bagaimana bisa? Apa hanya kebetulan? Tapi kebetulan sepertinya mustahil karena dialog mereka sama.
Sambil memakan sarapanku, sesekali aku melihat Keila dan orangtuaku. Sepertinya mereka tidak tau kalau aku sudah di sini.
"Keira. Sejak kapan kau disini?" tanya Keila membuyarkan lamunanku. Aku hanya tersenyum tipis. Sama kan dengan dialog pada mimpiku?
"Bagaimana kalian tahu? Kalian terlalu serius menceritakan kebahagiaan kalian," jawabku secara tidak sadar. Ucapan yang aku ucapkan juga sama dengan mimpiku ketika aku tidak mengendalikannya. Jika aku membiarkannya mengalir. Sesuai skenario.
"Keila, Keira, sebaiknya kalian berangkat. Kalian sudah hampir telat."
Aku segera salim kepada orangtuaku lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Mereka memperlakukanku berbeda dengan Keila. Mereka memeluk dan mencium kening Keila sebelum berangkat. Aku jadi iri. Aku ingin merasakan kasih sayang mereka juga.
Tanpa berpikir panjang aku segera menaiki motorku. Awalnya aku menaiki sepeda menuju sekolah sedangkan Keila sudah dibelikan motor sebagai hadiah ulang tahunya. Aku segera melajukan motorku menuju sekolah.
•••
Aku segera meletakkan tasku di sebelah Vania. "Hi Keira!"
"Hi!" sapaku kembali.
"Gimana? Apa mereka masih begitu kepada lo?" tanyanya.
Sudah kuduga dia akan menjawab seperti itu. Dia menanyakan tentang kedua orangtuaku yang tidak menganggapku. Hanya kepada beberapa orang aku bisa bercerita.
"Tentu saja masih. Ini akan terjadi selamanya. Gue gak peduli. BTW ini adalah topik yang bagus untuk memulai hari Rabu yang indah ini."
"Hehe. Maaf. Tapi percayalah. Ini akan berakhir."
Habis ini, Mason akan datang menghampiriku. Sama seperti yang dimimpiku tadi malam.
"Keira!" panggil seseorang.
Seperti yang kuduga, dia adalah Mason!
"Apa?" Dia akan menanyakan Alex.
"Lo liat Alex gak?"
Di mimpi jantungku berdetak cepat karena jatuh cinta. Kali ini tidak karena aku sudah tau apa yang akan terjadi.
"Liat, sepertinya di parkiran. Tadi gue liat dia."
"Makasih Keira! Lo memang yang paling baik!" Mason lalu berlari keluar kelas.
Semuanya terjadi sama persis dengan yang ada di mimpiku tadi malam. Mimpi yang sungguh panjang. Aku membiarkannya terus mengalir dan terjadi seperti apa yang seharusnya. Aku tidak mau kisah hidupku berubah bila aku melakukan hal yang berbeda dengan mimpi itu. Tak peduli jika aku juga harus menerima rasa sakit itu kembali. Aku hanya bisa menunggu perputaran waktu yang merupakan musuh terbesarku sekarang. Entah kapan hal yang aku tunggu terjadi. Aku tidak bisa mengubah keadaan dalam roda waktu yang terus berputar untuk masa depanku yang selalu menungguku. Karena...
Masih ada satu pertanyaan yang belum sempat aku jawab.
THANK YOU FOR READING
JANGAN LUPA COMMENT AND VOTE
SELAMAT MEMBACA!
echakeisha_❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/147347372-288-k922469.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Happiness
Teen FictionKeira adalah perempuan tegar yang luar biasa. Dengan senyumnya ia menutupi semua penderitaannya. Terasa asing di tengah keluarganya bukan lah hal yang membuatnya menangis. Rumah yang tak lagi terasa nyaman tidak membuatnya berhenti untuk tersenyum...