11. Escape

3.3K 137 2
                                    

Aku sampai lupa, bagaimana rasanya diperhatikan dan disayangi seperti dirinya.

Aku menatap langit malam yang begitu indah dari kursi di depan kamarku. Bulan dan bintang menghiasi suasana gelap yang seharusnya menyeramkan. Deburan ombak trerdengar tenang seakan akan menarikku ke dalam dunia yang sempurna. Terbebas dari tindasan semua orang. Aku kira aku sendiri. Ternyata ada kakek yang menatapku dari kejauhan dengan tatapan yang tajam seakan-akan sangat benci melihatku. Mungkin saat ini aku harus bertanya kenapa dia selalu membenciku.

"Kakek..." Aku memanggilnya dengan lembut di hadapannya.

"Kamu kenapa tidak segera tidur?!" bentak kakek mengabaikan panggilan lembutku.

"Aku males kek. Punya keluarga gak ada yang peduli. Apakah kalau aku meninggal mereka akan bahagi-

TAK!

Seketika itu rasa perih menjalar di dahiku yang terasa berdenyut kencang. Aku memegang kepalaku yang terasa sangat pusing. Kakek baru saja menghantamku dengan tongkatnya.

"Tentunya kita akan bahagia. Kamu aja bicara kapada dirimu sendiri, asal dan tak masuk akal. Apalagi ke orang lain? Sana tidur!"

Aku segera berlari ke kamarku dan segera tidur di sebelah Keila yang sudah terlelap. Aku membelakangi dan memilih menatap tembok kosong. Aku tidak mau siapa pun tau kalau aku sedang menuangkan kesedihanku dalam linagan air mata.

KEILA'S POV

Aku tidak bisa tidur. Ini semua karena suasana dan lingkungan yang baru. Apalagi suara teriakan nenek terdengar di luar. Sepertinya dia memarahi Keira lagi. Bukan hal kedua kalinya dia dimarahi. Tiba-tiba Keira masuk dan membelakangi aku. Punggungnya bergetar sesenggukan seperti menangis. Aku tau kalau dia lelah atas semua tindasan semua ini. Aku memang saudaranya yang kurang ajar. Memojokkannya seperti ini.

•••

Aku meregangkan badanku di bawah sinar matahari pagi. Sungguh hangat apalagi dengan pemandangan pagi yang sangat indah. Apabila Keira menyukai malam, aku menyukai pagi. Tiba-tiba pintu kamarku yang berada di belakangku terbuka dan ternyata Keira yang sudah rapi dengan pakaiannya dan membawa koper.

"Eh! Lo mau kemana?" tanyaku curiga.

"Gue gak tahan di sini. Gue mau kabur," jawabnya dengan ketus.

Sebenarnya aku salah fokus dengan dahinya yang bengkak dan benjol. Sebenarnya itu konyol tapi aku yakin itu cukup sakit.

"Lo gila? Kita sangat jauh dari rumah," gerutuku mencoba untuk menahannya pergi.

"Gak peduli. Gue pokoknya mau pulang sekarang. Lanjutkan saja kegiatan kalian!" Keira berkata dengan ketus sambil mengabaikanku yang mencoba menahannya untuk pergi.

"Hei! Stop seperti bocah ingusan yang membujuk untuk pulang!" bentakku karena aku muak dengan sikapnya yang seperti anak kecil.

"Apa? Bocah ingusan? Apa ada anak kecil yang pulang sendiri tanpa ada yang memedulikannya?" tanya Keira menantang.

"Keira!" Teriakan itu mengangetkanku dan juga Keira sendiri.

KEIRA'S POV

"Kamu mau kemana?" tanya mama yang baru keluar dari kamar. "Aku mau pulang. Aku gak betah di sini ma," jawabku dengan ketus.

"Kepala mu kenapa?"

"Mama gak perlu nanya. Mama udah tau alasannya. Dan itu yang menyebabkan aku ingin pulang sekarang!" 

"Makanya kamu jangan nakal sama kakek!!" bentak mama.

Beberapa mata menatap kami dengan menahan tawa. Untungnya hanya ada beberapa saudara yang melihat kami seperti ini.

"Aku enggak melakukan apa-apa ma... Kenapa sih mama gak pernah menghargai usahaku? Bukan hanya mama saja, tapi semuanya tidak pernah! Aku sudah mencoba menjadi ramah dan sopan kepada keluargaku, tapi mereka selalu memandang sebelah mata! Aku tidak bisa sesempurna Keila yang pintar! Aku enggak bisa!!" teriakku dengan tercekat.

Air mata siap turun. "Tapi kalau ka-"

"Sudah lah ma! Aku ingin pulang sekarang!" ketusku sambil berlari menjauh dari daerah pantai dan mencari taksi.

Aku hanya menatap pemandangan dari jendela taksi. Aku tidak tau apa yang akan kurencanakan. Aku hanya mengikuti alunan hatiku untuk pergi sebelum dia terlambat untuk hancur menjadi debu.

Mason : Keira...

Aku segera tersenyum saat melihat hpku.

Keira : Apa?

Mason : Kemaren gue ke rumah lo. Trs kok kosong? Gue sebenarnya mau ngasih boneka buat lo. Gue udah taro di depan pintu.

Aku tersenyum kegirangan.

Keira : Lah? Kok gk blng? Gue nginep di vila karena ada acara keluarga. Makasih yaa... Ini gue OTW pulang.

Mason : Nanti sore bisa bareng gue gak? Kita ke tebing untuk liat sunset.

Keira : Owh bisa-bisa😍😍😍

Mason : Ok! Gue jemput lo jam 4 ya!😊

"Yes!!!" teriakku senang. "Ada apa mbak?" tanya sopir taksi yang melihatku dari spion mobilnya.

"Eh eng- enggak kenapa napa kok." Sungguh malu kalau aku tiba-tiba barteriak sendiri. Aku lupa kalau aku tidak sendirian.

•••

"Gue nanti mau jalan lagi sama Mason." ceritaku girang sambil memakan coklat.

"Wow! Enaknya!!!" komentar Audrey kagum.

"Iya. Dia ngajakin gue untuk ngeliat sunset!"

"Cieee... Mau ngedate lagi nih?" ledeknya dengan senyuman jail yang terukir di wajahnya.  Aku mengangguk dengan pipi bersemu merah.

"Owhhh jadi ini boneka darinya?" tanyanya sambil mengambil boneka beruang coklat dengan ukuran sedang.

Aku barusan mengambilnya di rumah. Tentunya itu adalah hadiah dari Mason.

"Lucu banget! Andaikan pacarku memberikan ini. Aku pacaran tapi merasa teman," kata Audrey lirih.

"Hahaha! Mike itu kah? Lupakan lah dia. Lo kenapa gak putusin aja? Udah jelas kalau dia tuh sudah bosen sama lo." Jujur saja aku tak tega bila Audrey harus merasakan sakit hati sendirian akibat dari Mike.

"Gue masih sayang sama dia, Keira. Gue yakin lo ngerti perasaan gue."

"Gue ngerti kok. Ketika hubungan lo sekarang gak jelas sama dia. Dia tidak seperhatian yang dulu kan? Gue yakin dia tidak pernah chat sama lo lagi," jawabku.

Audrey mengangguk.   

"Putusin aja Audrey... Dari pada lo sakit hati. Nanti kita cari pacar untuk lo sendiri yang jauh lebih cocok buat lo dan setia," saranku dengan serius. Masalahnya aku tidak mau melihat sahabatku seperti ini.

Audrey sudah 1 tahun pacaran dengan Mike. Tapi sejak bulan kemaren, hubungan mereka seperti renggang.

Aiden : Keira. Jam 4 gue ke rumah lo untuk ngebalikin tempat makan yang kemaren. Makasih ya😊

THANK YOU FOR READING

JANGAN LUPA COMMENT AND VOTE
SELAMAT MEMBACA!
echakeisha_❤️

The Real HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang