Musim semi sudah tiba di Australia dan seharusnya, Eros menikmati musim semi begitu tiba di Australia. Baru sampai di bandara, Eros bahkan tidak merasakan hangatnya musim semi. Hati dan pikirannya tengah dingin, belum dapat menghangat mengingat masalah percintaannya yang tak kunjung berakhir.
Eros tidak memberitahu Wanda sama sekali tentang kedatangannya ke Australia. Memang Eros memberitahu dia akan datang, tapi kepastian waktu, Eros tidak memberitahu sama sekali meskipun, Wanda berulang kali menghubungi Eros, menanyakan kapan Eros akan datang.
Cowok berusia dua puluh delapan tahun dengan tinggi yang cukup membuat para cewek Indonesia harus mendongak untuk menatap matanya itu berdiri menunggu di pintu ke luar bandara sampai sebuah mobil berhenti di hadapannya. Kaca pengemudi mobil itu terbuka dan tampaklah sahabat dekat Eros di Australia, June, namanya. Sahabatnya sewaktu kuliah dulu yang akhirnya, memutuskan menetap di Australia karena tambatan hatinya adalah cewek Australia asli. Mereka baru menikah satu tahun lalu.
"Good afternoon, Mr. Delmar."
Eros tersenyum. "Lama lo!"
June terkekeh dan mengisyaratkan agar Eros segera memasuki mobil. Eros tidak membawa barang banyak, koper pun tidak. Dia hanya membawa backpacker tiap bepergian tak lama ke luar kota atau negeri. Eros memasukkan backpackernya di bagasi mobil sebelum masuk ke dalam jok mobil di samping June.
Setelah Eros duduk tenang di jok mobilnya dan mengenakan sabuk pengaman, barulah June melajukan mobil menjauhi area bandara. June menghela napas. "Lo ada masalah lagi sama Wanda, makanya nekat ke Australia dan minta jemput gue? Biasanya, kalau ke Australia gak pernah ngehubungin gue. Langsung fokus ke Wanda."
Senyuman miris muncul di bibir Eros. "Temannya Axel kirim foto Wanda sama cowok lain, lagi jalan berdua di Sydney."
"Lo tahu, kan, Wanda seperti apa? Dia cewek yang gak bisa hidup tanpa cowok, Ros. Menurut gue, gak aneh kalau dia jalan sama cowok lain."
Eros memejamkan mata. "Gue lamar dia, dia selalu bilang belum siap. Gue bingung sama hubungan gue dan Wanda, Jun. Akhir-akhir ini, dia ngejauhin gue. Kayak ada yang disembunyiin dan firasat gue buruk tentang itu."
"Jadi, lo ke sini mau cari kebenaran tentang hubungan lo dan Wanda? Halah, ke mana aja lo, Bro? Bukannya gue dan yang lain udah memperingatkan lo berulang kali tentang Wanda? Lo itu terlalu mengemis cinta ke cewek yang merhatiin lo aja enggak. Lo berhak dapat cewek yang lebih."
Eros menghela napas. "She is my first, in almost everything, Jun."
June mengangguk. "Iya, gue tahu. Tapi hanya karena dia yang pertama, bukan berarti dia yang terakhir, Ros. Kalau dia aja berani cari cowok lain untuk bersenang-senang di luar sana, kenapa lo enggak? I mean, if she can't make you her priority, don't make her your priority."
June sepenuhnya benar dan Eros harus memikirkan hal itu baik-baik.
🖤💗🖤
Hari ini adalah hari pertama Mona bekerja sebagai Sekretaris Direktur Pengembangan, tanpa pendampingan dari Namora yang per hari ini resmi tidak lagi berstatus sebagai pegawai PT. Delmar Propertindo. Di hari terakhirnya belajar sebagai Sekretaris Direktur Pengembangan, Namora mengajari Mona bagaimana harus berpenampilan. Bahkan Namora membawa beberapa pakaiannya yang masih bagus untuk Mona kenakan dan beberapa peralatan make up yang kata Namora jarang dia gunakan.
Hasilnya: hari ini Mona sudah mendapat pujian lebih dari tiga orang yang ditemuinya atas bagaimana penampilan Mona. Mona mengenakan kemeja berwarna merah muda dan rok mini sedikit di atas lutut dengan sedikit polesan make up yang dipelajari juga dari YouTube, make up ala Korea. Kepercayaan diri Mona meningkat karena pujian-pujian yang dia terima.

KAMU SEDANG MEMBACA
Diorama
RomansaKarena suatu hal, Tatiana Monalisa mengundurkan diri dari perusahaannya bekerja dan melamar pekerjaan di sebuah perusahaan yang tak pernah dia ketahui akan benar-benar berpengaruh dalam hidupnya.