Setidaknya kemarin Mona melaksanakan tugas di hari pertamanya sebagai Sekretaris Direktur Pengembangan dengan cukup baik—melupakan fakta jika Axel mengomentari bagaimana caranya berpakaian dan berdandan. Tapi tetap saja, Mona senang dan merasa cukup sukses menjadi Sekretaris seorang Axel Keanu Delmar di hari pertama, tanpa menghubungi atau meminta bantuan Namora. Semuanya masih berjalan normal.
Jam menunjukkan pukul sembilan pagi dan Mona tengah mempelajari isi komputer yang pernah Namora gunakan. Nyatanya, Namora sangat baik dalam melakukan pencatatan. Mona dapat membaca laporan kegiatan Axel sejak cowok itu menjabat sebagai Direktur Pengembangan sekitar sepuluh bulan lalu dan hingga hari terakhir Namora bertugas menjadi Sekretarisnya.
Dari laporan-laporan itu, Mona dapat menyimpulkan seberapa sibuk Axel. Hampir tiap hari dia harus menghadiri sebuah rapat atau bertemu klien untuk membicarakan masalah proyek perusahaan. Saat ini, PT. Delmar Propertindo tengah fokus pada pengembangan lahan mereka seluas kurang lebih dua hektar di daerah Tangerang. Dari laporan rapat-rapat atau pertemuan dengan klien yang Namora rangkum, kemungkinan besar lahan tersebut akan dibangun menjadi areal mix-used alias campuran. Bisa menjadi areal tempat tinggal atau bahkan bisnis yang untuk kajian pengembangannya dikerjakan sendiri oleh Axel dan timnya di Direktorat Pengembangan. Mona heran, bagaimana bisa seseorang semuda Axel memiliki otak secerdas itu? Melihat laporan tebal departemen Pembangunan untuk Axel kemarin saja, Mona sudah muak.
Telepon berdering dan menyadarkan Mona dari lamunannya sesaat mengenai tugas dan tanggungjawab seorang Direktur Pengembangan. Mona sedikit menggerakkan kursi untuk mengangkat panggilan tersebut.
"Selamat pagi, Mona bicara."
"Selamat pagi, Mbak Mona. Ini Dian bagian Umum. Ada undangan untuk Pak Axel yang dikirim via email ke email perusahaan. Tolong diinfokan ke Pak Axel, ya?"
Mona mengernyitkan dahi. "Boleh minta diforward undangannya itu? Biar saya infokan ke Pak Axel-nya lebih jelas."
"Email Mbak Mona apa? Biar langsung saya forward."
Baiklah. Ini akan menjadi email masuk pertama Mona yang bersifat kedinasan setelah email keluar Mona ditujukan untuk Jennifer dan Axel. "Email aku: tatianamona@gmail.com."
"Oke, deh. Tatiana tulisannya biasa, kan?"
"Iya. T-A-T-I-A-N-A."
"Sudah dikirim, ya, Mbak. Mohon dicek dan kalau bisa, segera tanyakan ke Pak Axel apakah dia bisa hadir atau enggak karena pihak mereka meminta konfirmasi langsung sebelum jam makan siang."
Mona mengangguk dan di saat bersamaan, dia mendapati pintu elevator yang entah kenapa sangat rajin dia tengok, tiba-tiba terbuka dan menampilkan Axel dan juga Melvin yang tampak melangkah ke luar sambil membicarakan sesuatu. Rasanya damai sekali melihat dua cowok tampan berbicara akrab. Mereka sempat berhenti masih sambil berbicara sebelum melangkah ke ruangan masing-masing.
"Ini Pak Axel baru sampai, nanti saya hubungi lagi, ya."
Buru-buru Mona menutup telepon sebelum sempat mendapat balasan dari seseorang bernama Dian tersebut. Mona bangkit berdiri dari kursinya dan tersenyum lebar kepada Axel yang mendekat, lalu menyapa penuh semangat, "Selamat pagi, Pak Axel!"
Axel melirik Mona dan hanya mengangguk kecil. Dia melangkah memasuki ruangannya begitu saja dan setelah pintu ruangan tertutup, seperti sebuah kegiatan wajib, Mona beralih ke lemari es dan mengeluarkan kaleng bertuliskan Arabica. Mona membawa kaleng Arabica itu menuju pantry dan meminta bantuan OB untuk membuatkan kopi Axel.
"Mon, Pak Axel hadir buat acara nanti malam gak? Tadi aku udah nanya Pak Melvin, kalau dia fix hadir. Udah dapat undangan dari kemarin."
Langkah Mona menuju ke tempatnya terhenti begitu mendengar Sekretaris Direktur Umum dan Keuangan berujar kepadanya. Mona mengedikkan bahu. "Baru dapat info. Ini aku mau nanya ke Pak Axel, Mbak Aura."
![](https://img.wattpad.com/cover/158381342-288-k306831.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diorama
RomanceKarena suatu hal, Tatiana Monalisa mengundurkan diri dari perusahaannya bekerja dan melamar pekerjaan di sebuah perusahaan yang tak pernah dia ketahui akan benar-benar berpengaruh dalam hidupnya.