Diorama

47 | Basah

Senin pagi, semua karyawan PT. Delmar Propertindo dikumpulkan di aula untuk sebuah pengumuman penting. Sudah hadir para Komisaris dan para Direksi di deretan terdepan ketika beberapa OB dan OG menyajikan makanan ringan di hadapan mereka. Mona duduk di salah satu baris terbelakang, bersama dengan Aldi yang sedari tadi menggerutu karena harus hadir di sini ketika dia punya tugas di luar sana.

"Mbak Fanya belum masuk, ya, Mas?"

Aldi menggeleng. "Dia, kan, gak mau kalah dari Pak Eros, makanya persiapan mau nikah." Aldi memainkan jari-jari tangannya dengan bibir mengerucut, sebal kenapa dia masih di sini.

Perhatian seisi aula akhirnya, teralihkan oleh suara berat Eros yang menggema di sekeliling aula. Mona tanpa sadar tersenyum melihat seberapa bahagianya Eros hari ini. Sungguh, cowok itu pasti lelah karena acara semalam, tapi dia justru terlihat paling berbahagia dan paling bersemangat hari ini. Mona dapat menebak, Wanda memang sosok yang menjadi sumber kebahagiaan seorang Eros Bennedict Delmar.

"Selamat pagi, semua. Apa kabar?"

"Luar biasa!" Jawab seisi aula yang membuat senyuman Eros bertambah lebar.

Tangan Eros memegang sebuah mikrofon, matanya berkeliling ke seisi aula sebelum lanjut berkata, "Sebelumnya, saya ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih untuk semua ucapan, doa serta bunga-bunga indah yang kalian kirim atas pertunangan saya. Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk kalian." Eros sedikit membungkukkan tubuh, lalu menegakkan tubuh kembali, "Maaf juga atas undangan dadakan yang memaksa kalian hadir sini. Gak akan lama, tenang. Hanya ingin menyampaikan beberapa pengumuman penting yang harus kalian dengar."

Eros menarik napas dan menghelanya perlahan. "Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yaqub dan Bapak Yadi selaku Komisaris Utama dan Komisaris PT. Delmar Propertindo yang meluangkan waktu mereka untuk hadir di sini. Terima kasih juga untuk para Direksi yang berkenan meluangkan waktu untuk hadir, Bapak Melvin dan Bapak Axel walaupun, wajah anti bangun pagi kalian kelihatan jelas." Kekehan terdengar saat Eros mengucapkan kalimat tersebut.

"Seperti yang kalian ketahui, selama dua tahun terakhir, saya diberi tugas tambahan untuk memimpin perusahaan, sebagai pelaksana tugas Direktur Utama, harus berperan penting dalam mensukseskan perusahaan, mensejahterakan karyawan." Mata belo Eros kembali berkeliling, "Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih atas kerjasama kalian, kerja keras kalian yang berhasil membuat perusahaan sebesar ini. Terima kasih banyak."

Eros sedikit menundukkan kepala, tapi senyuman tak kunjung lenyap dari bibirnya. "Hari ini, saya ingin mengumumkan hal penting. Tadinya, Pak Yaqub yang ingin mengumumkan, tapi karena beliau sedang sedikit flu, maka saya yang mengumumkan."

Seorang karyawan datang membawakan sebuah map kepada Eros yang menerima dengan ramah. Eros membuka map tersebut dan membaca inti isi map dengan berkata, "Mulai hari ini, PT. Delmar Propertindo resmi memiliki Direktur Utama baru, bukan lagi pelaksana tugas. Jadi, saya ingin kalian bertepuk tangan yang cukup meriah menyambut Direktur Utama kita, Axel Keanu Delmar. Kepada Pak Axel, saya minta ketersediaannya untuk maju ke depan, mengucap sepatah dua patah kata sebagai salam pembuka dari Direktur Utama yang baru."

Seisi aula langsung riuh oleh tepuk tangan, bersamaan dengan siulan yang entah dari mana saat Eros mengucapkan kalimat tersebut. Mona tak bisa berhenti tersenyum melihat Axel yang hari ini terlihat gagah dengan kemeja biru muda dilapisi jas warna hitam melangkah menghampiri Eros dengan sedikit senyuman di bibir tipisnya. Mona menoleh dan beberapa karyawati jelas menjerit tertahan hanya melihat Axel. Setampan itu Axel-nya.

Axel berdiri dan menatap sekeliling. Senyumannya tipis, tapi terlihat sangat tulus. Axel jarang sekali bicara tiap ada forum publik seperti ini, biasanya dia akan mundur dan membiarkan Eros yang suka berbicara untuk maju. Tapi tentu saja hari ini Axel tak bisa diam saja, kan?