16. First Love

2.2K 183 16
                                    

Yang pertama tak akan selamanya indah. Karena, keberhasilan hidupmu terlihat dari hasil akhir hayatmu

▪☆▪☆▪☆▪

Dalam waktu dua bulan ini, banyak sekali waktu yang telah menciptakan kenangan indah. Asma yang sudah mulai belajar menjadi istri yang baik untuk suaminya, begitu pun Azhar yang akan selalu menerima apapun yang dilakukan oleh Asma.

Termasuk, ketika kemeja biru dongker kesayangannya harus lenyap karena keteledoran sang istri ketika menyetrika. Asma benar-benar lupa kala itu, tapi Azhar sama sekali tidak marah.

Azhar menghampiri sang istri yang sedang berkutat dengan laptop di pangkuannya. "Kamu masih belum beres revisi-nya?" tanya Azhar.

"Aku kesel! kenapa harus direvisi mulu. Padahal aku udah periksa semuanya dan udah benar semua," gerutu Asma dengan wajah menggemaskannya.

Azhar tersenyum mendengar gerutuan istrinya. Sangat menggemaskan pikirnya.

"Mungkin ada yang nggak pas di skripsi kamu waktu itu atau kamu kelewat periksanya," terang Azhar mencoba membuat Asma tenang kembali.

Asma menutup laptopnya dan menghadap Azhar yang sudah duduk di sebelahnya. Melihat Asma yang mengakhiri pekerjaannya, membuat Azhar mengerutkan kening.

Apa gue ganggu Asma, ya? Pikir Azhar.

"Kok nggak dilanjut? Aku ganggu, ya?" heran Azhar kepada sang istri.

"Aku mau refreshing dulu, Mas," jawab Asma menyalahkan pikiran Azhar. Mana ada suaminya mengganggu.

"Hah? Emangnya mau ngapain?" tanya Azhar makin bingung.

Asma tersenyum penuh arti. "Izinin nonton oppa, ya, Mas?"

Asma mulai menangkupkan tangannya di depan dada dengan puppy eyes mautnya. Sangat menggemaskan dihiasi matanya yang bulat.

Pasalnya, semenjak dirinya menikah, koleksi Drama Korea yang sudah dikumpulkan mulai terabaikan. Pernah ketika Asma masih cuti, sedangkan Azhar sudah mulai bekerja saat itu karena merasa bosan dia mencoba start watch oppa-nya lagi.

Ketika baru setengah episode, Azhar tiba-tiba pulang untuk mengantar bakpia titipan dari ibunya untuk sang menantu tersayang. Melihat sang istri senyum-senyum sendiri, Azhar penasaran dan menghampirinya. Seketika mata Azhar membelalak ketika melihat apa yang sedang dilihat oleh Asma.

Azhar memergoki sang istri menonton oppa able-nya, mulai saat itu dia mengecam agar sang istri tidak menonton lagi Drama Korea. Tidak dapat dipungkiri Azhar merasa kalah saing tampang dengan aktor asing tersebut.

"Aku nggak bakal izinin kamu nonton lagi. Apaan nonton cowok yang shirtless. Nggak punya malu banget tuh cowok-cowok!" kesal Azhar. Dia tidak akan rela istrinya tergoda oleh pria manapun. Apalagi sampai kagum kepada aktor-aktor tersebut.

"Orang ganteng mah bebas, mau shirtless atau nggak juga. Aku bakal tetep semangat liat Oppa. Jadi, kalo nggak shirtless boleh nonton?" ungkap Asma dengan pikiran yang membuat matanya berbinar.

Raut Asma berlawanan dengan ekspresi Azhar saat ini. "Kamu sadar, nggak? Kamu lagi ngomongin siapa di depan siapa?" kecam Azhar dengan nada sedikit mengintimidasi. Nada kesal lebih tepatnya.

Asma cemberut karena tanggapan Azhar yang sangat tidak setuju atas pujiannya kepada sang oppa, padahal bagaimanapun juga semua pujian itu adalah real. Namun, Azhar pun tidak kalah tampan juga, bukan?

"Yaudah. Nggak jadi liat dramanya!" ucap Asma kecewa dan bibir yang cemberut.

"Kamu marah?" tanya Azhar melihat ekspresi Asma berubah.

Cinta tak keliru (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang