Setiap perpisahan bukan berarti akan menjadi pertemuan terakhir
🌺🌺🌺
Azhar tersenyum geli ketika mendapat pesan masuk dari istrinya. Asma memberitahunya bahwa dosen yang merupakan mantan seniornya itu berhalangan hadir.
Asma baru mengetahui hal itu setelah insiden kecilnya bersama Azhar telah usai. Sahabat wanita itu yang memberitahu bisa dikatakan sedikit terlambat.
"Kok pagi-pagi udah kayak orang gila aja?" ucap Danu kepada atasan sekaligus sahabatnya itu. Bagaimana tidak, Azhar terus senyum-senyum sendiri tidak jelas seperti orang kurang waras.
Suara itu mengalihkan dunia Azhar sekarang. "Kapan datang, Dan?" tanya Azhar masih menampilkan deretan gigi putihnya tanpa mengalihkan mata dari ponsel. Dia telah hafal suara Danu yang berada di depannya saat ini.
"Gini, nih. Masih fase pengantin baru, tapi jangan sampe ganggu kerja juga dong!" ucap Danu menyindir.
Setelah mendengar ungkapan sindiran tersebut, barulah Azhar menoleh ke arah si penyindir. "Sama sekali nggak ganggu. Malah jadi penyemangat. Makanya cepet nikah!" Sindiran balasan dari Azhar.
Dasar mengganggu saja!
Danu mendengus malas, lagi-lagi dia mendapat sindiran tentang kejombloannya. "Lagi nyari yang pas dulu," jawab Danu menyerah. Mau sampai berbusa pun, dia akan kalah beradu mulut dengan Azhar.
"Mau ngapain kesini?" tanya Azhar teringat sebab Danu datang ke ruangannya.
Danu menyerahkan map merah di tangannya kepada Azhar.
"Apa ini?" tanya Azhar mengambil map tersebut dari atas meja.
"CV pelamar kerja yang buat posisi kosong kita," jawab Danu sambil duduk di kursi yang telah menunggunya untuk diduduki.
"Cewek atau cowok?" tanya Azhar tanpa mau repot membuka map merah di depannya.
"Buka aja kali! Sekalian lo liat biodata sama riwayat pengalaman kerjanya juga, kan?" suruh Danu.
"Nggak perlu. Kalo sekiranya menurut lo cocok, berarti itu juga bakal cocok buat penilaian dia diterima atau nggak di perusahaan ini," ucap Azhar yang kembali fokus pada ponselnya yang sudah menampilkan notifikasi dari istrinya.
Kalo seperti ini apakah bukan disebut gangguan bekerja?
Orang kasmaran punya dunia berbeda, seakan dunia milik berdua. Oleh karena itu, Danu saat ini hanya mengontrak dan menangisi kejombloannya.
Merasa diacuhkan, Danu mulai lelah sendiri. Lebih baik dia kembali ke ruangannya. Terlalu sia-sia disini hanya menyaksikan atasannya yang sedang kasmaran.
"Kayak yang baru jatuh cinta aja lo. Bye!"
Setelah itu Danu menghilang dari ruangan tersebut meninggalkan sosok Azhar itu sendiri dengan kesibukannya. Azhar tidak terlalu mempedulikan kepergian sahabatnya itu.
Selepas kembali dari ruangan Azhar, Danu langsung menuju ruangan HRD. Dia menyerahkan map merah yang tadi dibawanya kepada salah satu staff HRD di sana.
"Suruh dia datang besok setelah jam makan siang!" suruh Danu kepada staff tersebut.
Staff tersebut mengambil alih map merah itu dari tangan Danu. "Baik, Pak," sahut sopan staff tersebut.
Sebelum melangkah menuju ruangannya Danu kembali berpesan untuk yang terakhir kalinya.
"Nanti suruh aja langsung ke ruangan saya. Pak Azhar lagi sibuk, nggak bisa diganggu," pesan Danu. Dia akan berbaik hati memberi sehari lagi untuk Azhar bersantai besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta tak keliru (END)
Spiritual(Harus Follow sebelum baca, biar bisa baca) Pertemuan memalukan itu adalah awal dari kisah ini. Perjodohan dadakan, pernikahan yang tinggal menghitung hari serta hati yang masih keliru. Semuanya berbaur menjadi satu. Akankah semua ini akan berakhir...