12 - Fear

4.6K 406 148
                                    

Yo Semuanya~! Ane mau ngingetin. Ada adegan 15+ di bawah ini. Mohon pengertiannya~!
Bukan adegan mesum ya. Kono hentai!:v

ーーーーーーーーーーーーーーーーー

Tok, tok, tok.

Suara ketukan pintu membangunkanku dari alam mimpi. Dengan agak grogi, Aku mengusap mataku lalu menguap lebar.

"S-Shinnichi-san? Sarapan sudah siap. Jika Kau ingin mandi dulu juga tidak apa-apa."

Hmm? Sepertinya Aku mendengar kata ajaib. Mandi.

Sebagai orang Jepang, mandi adalah hal wajib. Aku sudah dua bulan lebih belum mandi, tentu saja Aku mengutamakan hal itu.

"Baik, Aku akan mandi dulu." Kataku sambil duduk di ujung ranjang.

"A-ah, ba-baiklah."

Aku berjalan menelusuri lorong penginapan lalu menuruni tangga. Aku melihat bibi Jia yang sedang menyapu lantai. Aku hanya mengangguk pelan saat Dia tersenyum padaku.

Aku berjalan keluar lalu menuju ke samping penginapan. Kata Genia tadi malam, ada sebuah tempat pemandian air panas di situ. Sempurna sekali.

Aku melepas jubah dan Dark Armor-ku lalu memasukkan ke dalam Ring of Space. Sepertinya, Aku butuh pakaian biasa.

Setelah menggunakan handuk, Aku masuk kedalam. Ah, tangan kananku terlihat tidak normal. Warna benar-benar hitam dan terlihat seperti kabut hitam. Sebaiknya hilangkan dulu.

Aku berendam dalam air yang terasa hangat dan nyaman. "Fuuh~"

Untuk suatu alasan, Aku selalu mengeluarkan suara itu saat sedang berendam. Rasanya benar-benar enak.

Apalagi tidak ada siapa-siapa di sini. Benar-benar nyaー

"Yo, anak muda!!" Paman Harr masuk ke dalam sambil tersenyum lebar.

Sial. Aku menghela nafas.

"Fuhah〜! Ini benar-benar nyaman ya!" Dia ikut-ikutan berendam.

"Paman, bisakah Kau keluar? Aku ingin menikmati ini sendirian."

"Oh ayolah! Tidak usah sungkan-sungkan! Memangnya ada aib yang Kaー" Dia menatap tangan kananku yang sudah tidak ada. "Ah, maaf. Aku tidak akan mengatakannya pada siapapun."

Aku menghela nafas. "Sudahlah, tidak usah dipikirkan."

"Maaf ya." Katanya. "Apakah Kau petualang?"

"Bukan." Kataku singkat.

"Lalu, luka ditanganmu itu?"

"Seseorang memotongnya." Kataku. "Dan Aku membenci orang itu."

"..., begitu ya?" Paman Harr menutup matanya. "Apakah Kau dendam padanya?"

"Bukankah itu sudah jelas?"

"Hahaha, Aku hanya penasaran." Paman itu tertawa ringan. "Tapi, balas dendam itu bukan hal yang baik. Kau pasti akan merasa kosong setiap kali Kau mengingat dendam itu dan setelah Kau membalasnya, apa yang akan Kau lakukan?"

"..., entahlah...." Jawabku jujur.

Paman itu tersenyum kecil.

"Lebih baik lupakan itu." Katanya. "Wah! Lihat waktunya, Aku akan dimarahi istriku jika Aku tetap disini."

Dia menepuk dahinya dengan keras. "Maaf nak! Aku pergi dulu ya!"

"O-oh, silahkan."

Dia pun pergi dengan tergesa-gesa.

Re : Turning from Another World [Dropped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang