Warning :
Ada beberapa bagian yang 15+ (mungkin:v)
Jadi Mohon pengertiannya ya
ーーーーーーーーーーーーーーーーーーAku membuka mata lalu mendapati diriku di sebuah ruangan putih. Dengan sakit kepala yang berdenyut-denyut, Aku bangun lalu melihat sekitar.
Kenapa semuanya serba putih? Di mana ini?
"Kau bisa menyebut ini alam bawah sadarmu." Sebuah suara mengejutkanku. Suara itu terdengar seperti beberapa orang yang sedang berbicara bersamaan.
Aku menoleh ke belakang. Tidak ada siapa-siapa. Hanya ada ruang putih yang kosong.
Siapa tadi? Apakah Aku bermimpi?
"Tidak kok, Kau tidak bermimpi." Katanya lagi. Kali ini, ada sesosok figur berpenampilan serba putih muncul dari bawah, menembus lantai.
Dia itu... Aku!? Kenapa bisa??
"Yah, itu memang karena Aku memang Kau." Katanya santai.
A-apa maksudmu?
"Katakan saja Aku perwujudan dari perasaan negatifmu. Iri hati, kekecewaan, kemarahan, ketakutan, dan sebagainya." Jelasnya. "Panggil Aku Siro."
Ba-bagaimana bisa?
"Aku bisa terwujud karena Kau, Shinnichi. Kau terlalu menekan perasaanmu sehingga Mereka semua terkumpul menjadi satu dan menciptakanku."
Me-menekannya?
"Pikirkan saja, saat Kau ditindas Samejima dan diejek yang lain, Kau tidak memperlihatkan kemarahanmu, saat Kau mendapatkan status yang lemah, Kau tidak menunjukkan kekecewaan."
Aku menundukkan kepalaku dan berpikir. Benar, Aku jarang menampilkan perasaanku. Aku selalu menekan Mereka dan menyimpannya dalam hati.
"Sekarang giliranku bertanya. Apakah Kau ingat kejadian sebelum Kau kesini?"
!!!
Aku langsung tersadar.
Fiona-sama!! Hei! Cepat keluarkan Aku dari sini!! Aku harus menyelamatkan Fiona-sama!!
"Bagaimana caranya? Kau tidak akan bisa. Di alam nyata, saat ini Kau sedang sekarat karena kekurangan darah. Hpmu tinggal 3. Kau berhasil hidup setelah di potong tangan dan dihancurkan kakimu oleh Samejima saja sudah luar biasa."
Aku mengepalkan tanganku. Lalu!? Apa yang harus Kulakukan?!
"Entahlah, Aku tidak tahu." Katanya tak acuh.
Kenapa Kau tidak tahu?! Sial! Aku langsung terduduk pasrah.
Pada akhirnya Aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku akan mati di gua itu, sendirian. Aku bahkan tidak mengatakan selamat tinggal ke teman-temanku.
"Kau akan menyerah?" Dia bertanya.
Tidak! Tentu saja tidak!
"Bagus, kalau begitu, teruslah hidup." Katanya.
Ruangan putih itu pun memanjang dan menjauh. Lebih tepatnya, Aku merasa seperti ditarik menjauh.
❂❂❂❂❂❂
Tes... Tes.... Tes....
Tetesan air terasa di pipiku lalu mengalir ke mulutku. Dengan perlahan, Aku membuka mataku. Aku berada di lorong gelap tadi. A-Aku masih hidup? Bagaimana bisa?
Sambil menatap genangan darah yang sudah mengering yang ada di bawahku Aku berpikir. Jumlah darah ini cukup untuk membunuhku tapi kenapa Aku masih hidup?
KAMU SEDANG MEMBACA
Re : Turning from Another World [Dropped]
FantasíaPenindasan. Itulah yang dialami oleh tiga sahabat sebelum mereka dipanggil ke Dunia lain. Dunia sihir dan pedang. Mereka berharap dunia baru ini dapat mengubah hidup mereka menjadi lebih menyenangkan. Namun, takdir berkata lain. Penindas mereka juga...