Brak! Brak! Brak! Brak!
Satu demi satu ranting menggores dan menghantam Synd. Meskipun mengalami beberapa luka kecil, ranting-ranting itu berhasil memperlambat kecepatan jatuhnya.
Brugh!
Synd pun jatuh dengan suara yang agak keras. Untungnya, kecepatannya sudah diperlambat dan dia jatuh dengan melindungi tubuhnya.
Meski begitu, ia jatuh dari ketinggian 60 meter. Pasti ia merasakan sakit saat tubuhnya mengenai tanah.
"A-aduh duh..."
Sambil menahan rasa sakit, Synd berdiri. Ia menatap ke atas. Sekitar 80 meter di atasnya, ada beberapa penyihir Elf.
"Aku tidak ingin jatuh lagi."
Synd tersenyum masam. Menaruh pengingat itu di belakang kepalanya, ia langsung melaju ke arah gunung Aesir. Dia meliuk-liuk untuk menghindari pepohonan.
Sementara itu di udara, Grisel masih menatap ke arah tempat Synd jatuh. Ia melihat buram berwarna biru dan kuning yang melesat di lantai hutan.
Ia tersenyum.
"Semuanya~! Pendaki misterius kita selamat!"
"Uuuooo!!!! Semangat!!!"
"Jangan sampai kalah! Pendaki!!"
"Scaler! Teruslah berjuang!"
Tanpa mengetahui identitas asli Synd, para penduduk mulai mengeluarkan sorak sorai mereka. Julukan Scaler kini melekat kepada Synd.
Mendengar para penduduk yang menyemangati Synd, Fierre tersenyum senang. Dia melirik Ibunya.
'Lihat, Synd memang layak untuk dicintai.'
Tak menghiraukan lirikan Puterinya, Phistophia menatap ke arah layar semi-transparan yang menyiarkan Turnamen.
Ini adalah salah satu sihir buatan Elfria, [Memory Projection]. Meskipun memakai peringkat terendah, sihir ini mampu menayangkan apa yang dilihat seseorang. Walaupun terlambat sekitar empat detik, sihir ini cukup berguna.
Kembali ke Synd.
Di tengah-tengah hutan, ia berlari berkelok-kelok. Menghindari pepohonan tinggi serta serangan sihir yang sesekali tertuju ke arahnya.
Ledakan mengikuti di mana kakinya berpijak. Hampir seluruh penyihir Elf mengejarnya guna menghentikannya. Namun, Synd tidak terpengaruh.
Ia sudah berlatih dengan Shinnichi. Setiap sihir yang dilepaskan gurunya itu, dapat membunuhnya dengan mudah. Tidak bisa dibandingkan dengan sihir lemah milik penyihir-penyihir tersebut.
Melompati sungai, batang pohon yang tumbang, serta bebatuan, Synd terus menggerakkan kakinya.
Saat ini, ia berada di urutan keempat. Pencapaian luar biasa untuk seseorang yang hanya mengandalkan fisik.
"!?"
Beberapa saat kemudian Synd berhenti.
Ia merasakan sesuatu. Mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ia memeriksa sekeliling. Menajamkan inderanya untuk menemukan sesuatu itu.
Tak menemukan apapun, ia dengan pelan menatap ke depan. Ada sebuah gunung besar di hadapannya. Lebih tepatnya, ia berada di kaki gunung Aesir.
Tanpa ada tumbuhan hijau yang tumbuh di sisinya dan jarangnya makhluk hidup yang tinggal di atasnya. Gunung ini lebih tepat disebut dengan sebuah bongkahan batu raksasa setinggi 600 meter dari permukaan tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re : Turning from Another World [Dropped]
FantasyPenindasan. Itulah yang dialami oleh tiga sahabat sebelum mereka dipanggil ke Dunia lain. Dunia sihir dan pedang. Mereka berharap dunia baru ini dapat mengubah hidup mereka menjadi lebih menyenangkan. Namun, takdir berkata lain. Penindas mereka juga...