Di sebuah kota di benua Farni. Para pahlawan sedang berisitirahat di sana. Mereka baru saja kembali dari dungeon Crim setelah mereka memutuskan untuk kembali ke kerajaan.
Erina mengeluarkan nafas lelah. "Akhirnya kita pulang ya?" Katanya lesu.
"Apa boleh buat, dungeon itu terlalu kuat untuk ditaklukkan." Sahut Sakuragi. "Aku yakin di dunia ini tidak ada seorang pun yang bisa menaklukkan dungeon itu."
"Benar juga, dungeon itu benar-benar kuat. Bahkan untuk pahlawan seperti kita." Timpal Himekaze.
Perkataannya seketika membuat suasana menjadi murung. Mereka memang tidak bisa menaklukkan dungeon Crim. Bukan karena kesulitan dungeon tapi kelemahan mereka.
Semua dungeon besar di dunia memiliki mekanisme ini. Membuat lapisan atas lebih sulit agar orang-orang tertentu saja yang bisa masuk. Jika seseorang bisa melewati lapisan atas maka orang itu termasuk orang yang layak untuk menaklukkan dungeon.
Sebenarnya, para pahlawan sudah melebihi batas kelayakan dalam segi kekuatan. Tapi, dalam segi kerjasama dan koordinasi mereka benar-benar rendah. Kecuali Yonaka dan Izumi, mereka semua saling bersaing agar menjadi lebih kuat bukannya bekerja sama agar menjadi kuat bersama. Itulah yang menyebabkan mereka tidak bisa melewati lapisan atas.
"Ah〜 terserah sajalah! Aku ingin cepat-cepat kembali ke istana." Erina merebahkan dirinya di atas ranjang. "Aku ingin tidur dulu. Selamat malam."
""Selamat malam.""
Tak lama kemudian, Himekaze dan Sakuragi pun mengikutinya. Mereka bertiga tertidur tanpa mengetahui kebodohan mereka sendiri.
Sementara itu di kamar sebelah. Samejima sedang berbaring sambil berpikir.
Sialan! Dungeon itu benar-benar terkutuk! Apalagi pasangan otaku rendahan itu menghalangiku. Aku harus menyingkirkan mereka.
Samejima menutupi wajah dengan lengannya.
Tidak. Yang harus kusingkirkan adalah si rambut merah sialan itu. Dia mencegahku untuk menggunakan skill [Charm] ke gadis itu.
Aku harus menyingkirkannya tapi bagaimana? Jika aku melawannya satu-satu, aku pasti kalah. Argh!!! Sialann!!
Samejima bangun dari ranjangnya. Sebuah lekukan terbentuk di wajahnya. Dia tersenyum karena mendapatkan sebuah ide. Ide untuk menyingkirkan Izumi dari party-nya.
Samejima memakai zirahnya lalu keluar menuju kegelapan malam. Otaknya dipenuhi oleh sebuah rencana jahat.
❂❂❂❂❂❂
"Yonaka, aku menyukaimu!" Seru Izumi di bawah cahaya bulan.
Tidak ada yang menyahutnya. Itu karena dia sedang sendirian. Izumi sudah berlatih untuk menembak Yonaka selama berbulan-bulan, bahkan sebelum dia dipanggil ke Zelfria.
Awalnya, Izumi berniat untuk menyatakan perasaannya pada hari minggu. semua itu sirna saat mereka dipanggil ke dunia lain. sekarang, Izumi berusaha untuk menyatakan perasaannya.
Izumi menghela nafas. "Tidak, aku harus menyatakannya dengan lebih berperasaan." Dia duduk di bawah sebatang pohon.
"Andai saja kau disini, Shinnichi." Izumi menyandarkan tubuhnya. "Aku butuh saranmu."
Sejak dulu Shinnichi selalu memberikan saran kepada mereka berdua. Shinnichi juga yang mengenalkan mereka ke anime dan segala hal tentang kebudayaan Otaku.
"Aku ingin kembali. Kami ingin kembali. Tapi, tanpa Shinnichi, untuk apa? Apa yang harus kukatakan kepada keluargamu? Teman-teman di rumah? Aku bingung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Re : Turning from Another World [Dropped]
FantasyPenindasan. Itulah yang dialami oleh tiga sahabat sebelum mereka dipanggil ke Dunia lain. Dunia sihir dan pedang. Mereka berharap dunia baru ini dapat mengubah hidup mereka menjadi lebih menyenangkan. Namun, takdir berkata lain. Penindas mereka juga...