60 - Suara

3.3K 252 80
                                    

Sebelum membaca, lihat nomor bab dulu. Ane nggak tanggungjawab kalo salah chapter~¯\_(ツ)_/¯
ーーーーーーーーーーーーーーーー

"Bunuh mereka. Bunuh mereka yang menyakiti Genia."

Mendengar perintah dari Shinnichi, kedua klon itu mengacungkan senjata mereka masing-masing. Menyiapkan diri untuk sebuah pembantaian.

Tak seperti biasanya, klon Shinnichi tidak mengatakan sepatah kata. Tatapan tajam terpasang di wajah mereka. Menatap ksatria yang menyerbu seperti seekor elang yang sedang mencari mangsa.

Mereka mulai bergerak. Seperti angin dalam badai, cepat dan dahsyat. Mereka menyayat, meledakkan, memotong, dan menembak musuh dengan kekuatan dan kecepatan yang tidak terkira.

Dengan cepat, jumlah musuh berkurang drastis. Tak berdaya menghentikan kematian, hampir 500 ksatria terbaik dari kerajaan Triste kini berubah menjadi sekumpulan tikus yang berbaris untuk dibunuh kucing.

Salah satu dari mereka adalah Nirka.

Beast-kin itu bergabung dengan pasukan Griffin Merah dengan niatan seorang pengecut rendahan. Memilih untuk mengkhianati rakyatnya sendiri dan menyelamatkan nyawanya sendiri. Dan saat ini, ia menghadapi konsekuensi dari keputusannya itu.

Klon Shinnichi berdiri di hadapan Nirka yang menyeret dirinya di tanah. Ia memiliki ingatan dari yang asli. Ia tahu betul siapa Nirka.

Laki-laki yang meminta bantuan kepadanya di kota. Orang yang memisahkan Genia darinya. Orang yang membuat Genia tertangkap. Orang yang menyakiti Genia.

Orang yang pantas mati.

"Tu-tunggu! Shinnichi-san! Ampuni aku! Aku dipaksa! Aku dipaksa oleh mereka! Jika tidak a-aku akan mati!"

Nirka mencoba mengemis ampunan. Menarik tubuhnya menjauh dari kejaran kematian. Ketakutan menyeret dirinya ke dalam jurang keputusasaan.

Shinnichi mengacungkan pedangnya ke arah Nirka. Tatapannya lebih tajam dari pedang. Dua kata keluar dari mulutnya.

"Maka mati."

Teriakan Nirka menggema di medan pertempuran. Menandakan jemputan dari Dewa Kematian. Pena kematian mencoret namanya dari buku kehidupan.

Di sisi lain medan pertempuran, klon Shinnichi menembakkan peluru Mana. Menciptakan sebuah lubang di tubuh seorang Ksatria. Membunuhnya langsung.

Klon White Grim melompat ke samping. Memutar tubuhnya, menembak tiga kepala. Meledakkan mereka hingga berkeping-keping.

Jumlah para ksatria berzirah merah kembali berkurang drastis. Lubang memenuhi tubuh mereka seperti dedaunan yang dimakan ulat. Darah berkumpul menjadi sebuah genangan besar.

Di sudut matanya, ia menangkap sebuah gerakan. Shinnichi memiringkan kepalanya sedikit. Sebuah pisau bersiul melewatinya, menancap di sebuah batang pohon.

"Hahaha, kau bisa menghindari pisauku ternyata."

Bersembunyi di antara mayat, tenda terbakar dan pepohonan, sebuah suara terbawa angin. Tak menampakkan diri dan hanya bisa menyerang dari bayangan.

"Tak apa, aku yakin kau tidak bisa menghindari semuanya."

Tiba-tiba, puluhan pisau terbang dari berbagai arah. Semuanya memiliki satu tujuan. Menancap di tubuh Shinnichi dan membunuh pemuda itu.

Shinnichi tidak bergeming. Mata kanannya berubah menjadi hitam. Satu mata terbuka, ia memfokuskan perhatiannya.

Shinnichi menarik napas. Ia memiringkan tubuhnya ke samping, menghindari salah satu pisau. Pada saat yang bersamaan, ia mengangkat Dominator lalu menembaknya tepat ke depan.

Re : Turning from Another World [Dropped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang