19 - Bayaran

4.1K 393 173
                                    

Aku berjalan ke arah kasir. Gadis itu, Anggria, sedang berjongkok sambil menutupi matanya. Telinganya menutup ke bawah seperti seekor kucing. Tubuhnya juga bergetar hebat.

Sedang apa Dia?

Aku menaruh tanganku di atas meja. "Oi peー"

"Kyaa!!!" Dia tiba-tiba berteriak keras. "A-ampuni A-Aku!!! Ja-jangan m-makan A-Aku! Ja-jangan!!!"

"Siapa yang ingin memakanmu, Aー" Aku berhenti. rasa cat-kin enak tidak?

"H-Hii!!!" Dia terjatuh ke belakang. "A-Aku ti-tidak e-enak!!!"

Uwa, Dia bisa membaca pikiranku ya?

"Tenanglah. Cepat berdiri dan selesaikan pesananku."

"Pe-pesanan?" Dia bertanya. "A-ah! Se-segera!"

Dia dengan kikuk berdiri lalu kembali mengepak kue. Ini pasti lama. Aku duduk di salah satu meja, menghadap ke arah dapur.

Aku mengambil salah satu kue keju yang dipajang lalu memakannya. Guh! Apa-apaan ini?! Kue ini benar-benar lezat! Manisnya gula dan asamnya keju menyatu menjadi satu. Ini benar-benar sebuah mahakarya kuliner!

Tak sampai enam detik, kue itu habis. Aku butuh lagi! Aku mengambil empat kue dari rak lalu memakannya.

Enak! Manis! Ini benar-benar surga dunia!!! Aku ingin memakan semuanya!!

"T-tuan..., i-ini semua pesanan A-Anda."

Anggria menunjuk sebuah empat buah menara kecil yang terbuat dari kotak yang berisi kue.

"Luar biasa!" Aku mengaktifkan [Infinite Storage] lalu membukanya di bawah menara- menara kotak itu. Mereka semua jatuh ke dalam lubang kotak [Infinite Storage].

"Heehhh?!?!!"

Aku mengambil satu kotak lalu memakannya. Enakk!!!! Aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata!! Rasanya jutaan ribu kali lebih enak daripada daging di dungeon!!

"Ngomong-ngomong, kenapa tempat ini sepi?" Tanyaku setelah memakan enam kue.

Harusnya kue itu makanan yang populer kan? Apalagi di masa abad pertengahan seperti ini.

"Kalau itu...." Dia berhenti sejenak. "Aku diancam oleh seorang pengusaha kue yang lebih sukses...."

"Sebenarnya, Aku membutuhkan uang untuk pengobatan nenekku, Dia sakit. Untuk mendapatkan uang, Aku meminjam beberapa koin emas untuk membangun toko ini." Jelasnya sambil mengusap-usap tembok tokonya. "Awalnya, tokoku ramai, banyak orang yang membeli kueku. Tapi, suatu hari seorang bangsawan, yang juga pengusaha kue itu datang ke tokoku."

"Dia mengancamku untuk menutup tokoku. Aku yang waktu itu maaih membutuhkan uang, menolak untuk menutup toko. Awalnya, Aku pikir tidak ada masalah apa-apa setelah itu. Namun, semakin hari, pelangganku semakin berkurang. Aku menjadi tidak bisa membayar hutangku."

"Parahnya lagi, orang yang Kumintai pinjaman itu salah satu dari petinggi Griffon, organisasi gelap terbesar di kota Birre." Dia menatap takut dua mayat beast-kin yang tergeletak di tokonya.

Sepertinya Aku harus mengurus itu nanti. Pemandangan itu tidak cocok dengan kue.

"Setiap bulan, utusan dari Griffon pasti datang untuk menagih hutangku yang kian membengkak karena bunga yang sangat besar." Dia menghela nafas sedih. "Jika begini terus..., A-Aku terpaksa me-menjual tu-tubuhku...."

"Jadi tubuhmu itu benar-benar terasa enak? Manis? Pedas? Atau gurih?" Tanyaku.

"Bu-bukan i-itu maksudku!" Dia berseru. "Maksudnya, A-Aku harus menutup toko ini laー"

Re : Turning from Another World [Dropped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang