11 - Kota

5K 456 283
                                    

Yo~! Faltro is here~!

Kali ini, Ane bawa.... Dua chapter~!!

Uooo!!! Berterimakasihlah padaku!:v
*Plak!!

Nggak-nggak. Maksud ane,
Makasih udah baca cerita ini dan terimakasih atas dukungannya

Seperti biasa, silahkan tinggalkan komen dan vote ya~!:v

ーーーーーーーーーーーーーーーーー

"Kyaa!!"

Aku menebas tali yang mengikatnya itu. Dia masih menutup matanya dan berteriak.

"Oi, hentikan teriakan mengganggumu itu." Kataku.

Dia membuka matanya yang berkaca-kaca. "H-huh? K-Kau tidak me-membunuhku?"

"Untuk saat ini tidak." Jawabku. "Tunjukkan apel atau makanan yang enak, maka Aku tidak akan menghabisimu."

"B-baik!"

Dia langsung berdiri dan mulai berjalan dengan lutut yang gemetaran. Setelah tiga langkah, Dia terjatuh.

"Apa yang Kau lakukan?" Tanyaku.

"M-maafkan A-Aku! K-kakiku terluka...." Dia memegangi kakinya yang berdarah dengan tatapan kesakitan.

Cih, merepotkan saja. Aku berjongkok di sampingnya.

"[Divine Light Magic : Healing Light]."

Sebuah cahaya putih keluar dari tanganku dan menyelimuti kaki gadis itu. Dalam sekejap, luka yang dideritanya sembuh.

"E-eh?! Si-sihir D-Divine?!"

"Cepat berdiri dan tunjukkan jalannya."

"A-ah! Ba-baik!"

Dia kembali berjalan dengan tergesa-gesa. Aku baru menyadarinya. Gadis itu... memiliki telinga kelinci.

Aku berjalan di sampingnya lalu memegang telinga kirinya.

"Hyaa!! A-apa ya-yang K-Kau lakukan!!"

"Oh, jadi ini yang namanya Beast-kin ya?" Kataku sambil mengelus-elusnya. Warnanya putih dan cukup halus. Ah, rambutnya ternyata berwarna ungu.

"H-hyaan~! He-hentikan!"

Mungkin jika ini Shinnichi yang dulu, Dia akan mengepalkan kedua tangannya lalu berseru dengan keras. 'Gadis bertelinga hewan datang!!!'

Yah, Aku tidak akan mengatakan itu sih. Mungkin.

"T-tolong le-lepaskan A-Aku...." Pintanya dengan mata yang hampir menangis.

"Ah, maaf." Aku pun melepaskannya. "Lanjutkan jalanmu."

"Ba-baik...." Katanya sambil memegangi telinga kirinya dengan wajah yang merah.

Apakah Aku memegangnya terlalu keras?

Terserahlah. Kami mulai berjalan lagi.

Apa yang Kubutuhkan ya? Pertama-tama mencari makan yang enak, setelah itu mencari penginapan sekaligus mencari informasi. Aku juga membutuhkan sebuah peta dan alat transportasi.

"GRAUU!!"

"Kyaa!!"

Ah, merepotkan sekali. Aku ingin cepat-cepat makan. Enaknya apa?

"A-anu..." Dia memegang lengan jubahku. Tangannya gemetaran dan wajahnya menunjukkan ekspresi yang sangat ketakutan.

"Hah? Apa?"

Re : Turning from Another World [Dropped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang