Yo~! Faltro is here~!
Kali ini, Ane bawa.... Dua chapter~!!
Uooo!!! Berterimakasihlah padaku!:v
*Plak!!Nggak-nggak. Maksud ane,
Makasih udah baca cerita ini dan terimakasih atas dukungannyaSeperti biasa, silahkan tinggalkan komen dan vote ya~!:v
ーーーーーーーーーーーーーーーーー
"Kyaa!!"
Aku menebas tali yang mengikatnya itu. Dia masih menutup matanya dan berteriak.
"Oi, hentikan teriakan mengganggumu itu." Kataku.
Dia membuka matanya yang berkaca-kaca. "H-huh? K-Kau tidak me-membunuhku?"
"Untuk saat ini tidak." Jawabku. "Tunjukkan apel atau makanan yang enak, maka Aku tidak akan menghabisimu."
"B-baik!"
Dia langsung berdiri dan mulai berjalan dengan lutut yang gemetaran. Setelah tiga langkah, Dia terjatuh.
"Apa yang Kau lakukan?" Tanyaku.
"M-maafkan A-Aku! K-kakiku terluka...." Dia memegangi kakinya yang berdarah dengan tatapan kesakitan.
Cih, merepotkan saja. Aku berjongkok di sampingnya.
"[Divine Light Magic : Healing Light]."
Sebuah cahaya putih keluar dari tanganku dan menyelimuti kaki gadis itu. Dalam sekejap, luka yang dideritanya sembuh.
"E-eh?! Si-sihir D-Divine?!"
"Cepat berdiri dan tunjukkan jalannya."
"A-ah! Ba-baik!"
Dia kembali berjalan dengan tergesa-gesa. Aku baru menyadarinya. Gadis itu... memiliki telinga kelinci.
Aku berjalan di sampingnya lalu memegang telinga kirinya.
"Hyaa!! A-apa ya-yang K-Kau lakukan!!"
"Oh, jadi ini yang namanya Beast-kin ya?" Kataku sambil mengelus-elusnya. Warnanya putih dan cukup halus. Ah, rambutnya ternyata berwarna ungu.
"H-hyaan~! He-hentikan!"
Mungkin jika ini Shinnichi yang dulu, Dia akan mengepalkan kedua tangannya lalu berseru dengan keras. 'Gadis bertelinga hewan datang!!!'
Yah, Aku tidak akan mengatakan itu sih. Mungkin.
"T-tolong le-lepaskan A-Aku...." Pintanya dengan mata yang hampir menangis.
"Ah, maaf." Aku pun melepaskannya. "Lanjutkan jalanmu."
"Ba-baik...." Katanya sambil memegangi telinga kirinya dengan wajah yang merah.
Apakah Aku memegangnya terlalu keras?
Terserahlah. Kami mulai berjalan lagi.
Apa yang Kubutuhkan ya? Pertama-tama mencari makan yang enak, setelah itu mencari penginapan sekaligus mencari informasi. Aku juga membutuhkan sebuah peta dan alat transportasi.
"GRAUU!!"
"Kyaa!!"
Ah, merepotkan sekali. Aku ingin cepat-cepat makan. Enaknya apa?
"A-anu..." Dia memegang lengan jubahku. Tangannya gemetaran dan wajahnya menunjukkan ekspresi yang sangat ketakutan.
"Hah? Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Re : Turning from Another World [Dropped]
FantasyPenindasan. Itulah yang dialami oleh tiga sahabat sebelum mereka dipanggil ke Dunia lain. Dunia sihir dan pedang. Mereka berharap dunia baru ini dapat mengubah hidup mereka menjadi lebih menyenangkan. Namun, takdir berkata lain. Penindas mereka juga...