58 - Berputar Kembali

2.4K 253 49
                                    

Sebelum membaca, lihat nomor bab dulu. Ane nggak tanggungjawab kalo salah chapter~¯\_(ツ)_/¯
ーーーーーーーーーーーーーーーー

Aku membuka mataku. Menatap langit-langit kayu yang terlihat rapuh. Suasana di luar terasa sunyi.

Aku bangun dari ranjang keras. Tidurku yang sudah berkurang tidak menjadi lebih nyenyak karenanya. Aku mengusap-usap mataku yang masih terasa panas. Menghilangkan rasa kantuk yang masih menetap.

Sudah seminggu sejak Genia pergi. Hari ini juga hari dimana kapal Paman itu berangkat.

Aku mengambil sebuah apel dari [Infinite Storage] lalu memakannya. Sekali gigit, aku langsung melemparnya ke pojok ruangan.

Rasanya sama semua. Aku mulai muak.

"Kau sudah bangun? Tidurmu lebih singkat akhir-akhir ini."

Suara Schwarz menggema di kepalaku. Aku tidak menjawabnya.

Aku berdiri lalu berjalan ke arah jendela. Menatap pemandangan yang diberikan kota Cape kepadaku.

Atap dunia masih berwarna hitam. Malam sepertinya belum berlalu sejak aku menutup mata. Bulan sabit yang agak membesar menghiasi langit tanpa bintang itu.

Lampu-lampu sudah mulai meredup. Meninggalkan kota ke dalam kegelapan semu. Angin malam berhembus kencang ke arah laut. Sepertinya dermaga masih ramai.

"Masih ada waktu, Shinnichi."

"Tidak ada bagiku. Aku sudah terlalu banyak membuang waktu."

"Kau terlalu egois, Shinnichi."

"Apa pedulimu?"

Aku mendecih mendengar perkataannya. Sudah lebih dari seminggu sejak ia terus mengoceh. Bukan seperti dirinya saja yang biasanya hanya diam.

"Peringatanku tidak sepatutnya diabaikan begitu saja, Shinnichi. Akuー"

" Ya, ya. 'Sudah hidup lebih lama darimu'. 'Aku adalah Kaisar Naga Kegelapan'. Berhentilah menyemburkan omong kosong. Jujur saja, kau terlalu banyak bicara."

"Aku sudah berusaha Shinnichi. Kau akan melihatnya nanti."

Aku memilih diam. Tidak ada untungnya berbicara dengan dia.

Jika itu pilihan Genia untuk pergi, maka biarkan saja. Aku tidak perlu merepotkan diri. Lebih baik begitu.

Lebih baik... Aku sendiri.

❂❂❂❂❂❂

Setelah percakapan terakhirku dengan Schwarz, aku hanya diam. Diam hingga malam berubah menjadi pagi. Tanpa kusadari, hari berikutnya sudah tiba.

Awalnya, aku ingin mengemasi barang-barangku. Tapi, aku baru sadar. Aku punya [Infinite Storage].

Mengabaikan kebodohan kecil itu, aku dengan cepat menutup pintu kamar. Menguncinya kemudian berjalan ke bawah.

"Ah, selamat pagi. Kau akhirnya turun juga."

Mendapat sapaan dari bibi berambut hijau,ーpemilik penginapan ini ternyataーaku mengangguk kecil.

"Aku akan pergi hari ini."

Aku menunjukkan kunciku. Agak berkarat. Kurasa karena udara laut yang asin.

"Oh, tak apa. Semua orang pasti punya perjalanan masing-masing. Orang-orang datang dan pergi. Kadang ada yang tinggal, tapi ambisi seseorang biasanya tinggi. Bukankah begitu?"

Mendengar nasihatnya yang tidak terlalu kupahami, aku kembali mengangguk. Aku tidak ingin membuatnya tersinggung. Dia mengantarkan makananku tiga kali setiap hari selama seminggu.

Re : Turning from Another World [Dropped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang