40 - Phistophia

3.1K 411 348
                                    

Aku menarik nafas dalam-dalam. Mencoba untuk menenangkan diri.

Aku tidak boleh termakan emosi. Aku harus berpikir dengan jernih.

Biarkan aku menyimpulkannya. Manusia, memanggil Pahlawan dari dunia lain agar menjadi tentara super mereka. Mengubah informasi agar Demon-kin terlihat seperti musuh sebenarnya. Dan karena orang yang dipanggil juga Manusia, orang yang dipanggil pun secara alami memihak mereka.

Licik. Benar-benar licik.

Aku kembali menarik nafas. Tenanglah, Shinnichi.

Aku harus mengumpulkan lebih banyak informasi. Aku harus tenang.

Aku kembali membaca.

✾✾✾✾

Lebih dari 5000 tahun, Zelfria jatuh ke dalam zaman kegelapan dan keputusasaan. Perselisihan antar ras sering terlihat. Saking seringnya, tanda-tanda kedamaian di masa lalu seakan-akan tidak pernah terjadi. Serangan monster membuat negara kewalahan. Kekacauan pun merebak di Zelfria.

Para Elf yang dulunya rendah hati kini menjadi angkuh karena berpikir bahwa mereka memiliki ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dari ras lain. Beast-kin yang bersifat baik dan ramah menjadi buas dengan menggunakan kekuatan fisik mereka. Dwarf yang gemar membantu ras lain mulai menyombongkan diri karena keterampilan mereka dalam menempa. Manusia yang dulunya merupakan ras paling baik dengan ras lain berubah menjadi ras yang paling serakah.

Hanya Demon-kin yang masih berusaha untuk mencapai kedamaian. Tapi, karena usaha mereka dibalas dengan terompet perang, mereka pun akhirnya menutup diri dari dunia. Demon-kin menjadi ras yang terisolasi. Tulus dalam mata Dewa, tapi terhina dalam mata ras lain.

Itu semua terjadi karena Aqrina. Karena dia menghasut pemimpin keempat ras utama. Raja dari Manusia, Ratu dari Elf, Tetua dari Beast-kin, dan Kaisar dari Dwarf. Mereka semua dihasut oleh Aqrina agar mengibarkan bendera perang pada satu sama lain.

Para Dewa besar, kini tersegel dari kekuatan asli mereka, tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikan Aqrina. Mereka pun mencari bantuan dari dunia lain.

Tak seperti Aqrina yang memanggil orang secara paksa, para Dewa besar menggunakan wadah yang telah disediakan. Mereka mengambil jiwa-jiwa yang menderita di masa hidup mereka dan memberikan mereka kehidupan kedua yang lebih baik.

Utusan mereka diberi nama Metazen. Utusan Dewa yang memiliki kemampuan hebat dan bakat luar biasa.

Metazen muncul dari semua ras. Masing-masing Metazen memiliki tugas untuk membebaskan ras mereka dari genggaman jahat Aqrina.

Seiring berjalannya waktu, pengaruh Aqrina pun mulai melemah. Hampir semua ras utama, terbebas dari hasutan Aqrina. Mereka adalah Elf, Beast-kin dan Dwarf. Tapi, manusia tidak bisa diselamatkan lagi.

Mereka, Manusia, sejak awal menyembah Aqrina. Ajaran Dewi Kehancuran itu telah mengakar dalam benua Panzia. Kecuali untuk beberapa, Manusia sudah dibutakan oleh kefanatikan hingga Metazen dari ras Manusia pun tidak bisa menyadarkan mereka.

Akhirnya, sebagai usaha terakhir, Aqrina turun ke Zelfria. Mencoba untuk menguasai Zelfria sekali lagi. Mencoba kembali untuk menyebarkan bibit-bibit kekacauan dan keputusasaan.

Para Metazen tidak tinggal diam. Mereka pun berkumpul untuk menghadapi Aqrina.

Perang antar Dewi Kehancuran dan Metazen akan meletus.

- Elfria (6882)

✾✾✾✾

Aku berhenti membaca. Itu akhirnya. Tidak ada lagi setelah halaman terakhir ini.

Re : Turning from Another World [Dropped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang