Kami bertujuh di kawal ke sebuah ruangan berbeda. Saat sedang berjalan Aku mencium bau makanan yang benar-benar harum.
"Aroma apa ini?" Tanya Izumi. "Itu membuatku lapar."
Seorang ksatria yang memakai sebuah baju zirah berwarna emas dengan bergambar sebuah singa emas yang sedang memegang pedang membukakan pintu. Di dalam ruangan itu ada berbagai macam makanan. Daging, sayuran, buah-buahan, dan bermacam-macam minuman.
"Tuan Pahlawan, Kami harap makanan ini dapat memuaskan lapar dan dahaga Anda." Seorang maid berambut perak datang lalu berlutut di depan Kami. Jujur saja itu membuatku takut.
Kelompok Samejima, Izumi dan Yonaka pun mulai makan. Aku hanya berdiri di sudut ruangan sambil memikirkan ini semua.
Dilihat darimana pun ini aneh. Meskipun dalam novel-novel fantasi protagonisnya selalu senang saat di transfer ke dunia lain, Aku tidak merasa begitu.
Sebagai seorang otaku, Aku juga harusnya merasa senang. Bagaimanapun, Ini impian setiap otaku. Sebaliknya, Aku merasa takut, bingung dan khawatir.
"Shinnichi-kun, apakah Kamu tidak makan?" Tanya Yonaka. Dia membawa sebuah piring yang berbagai macam kue.
"Tidak, Aku tidak merasa lapar."
"Begitu ya?" Dia berdiri di sampingku.
"Apakah Kamu baik-baik saja?"
"Maksudmu?"
"Sejak Kita di transfer ke sini, Kamu benar-benar diam, Shinnichi-kun."
"Itu alami kan? Siapa yang tidak terpukul dengan kenyataan ini?"
"Benar juga sih." Katanya. "Yah, pokoknya jangan terlalu murung."
"Aku tahu."
"Shinnichi!! Ayo makan!!" Seru Izumi. Dia benar-benar tidak tahu malu.
Aku hanya tersenyum lalu melambaikan tanganku. Yah, paling tidak Yonaka dan Izumi bersenang-senang.
❂❂❂❂❂❂
Setelah makan Kami diantar ke ruangan yang berbeda. Kali ini, Kami ditempatkan di sebuah aula yang besar. Ada banyak lukisan yang tergantung. Jendela besar dengan tirai berwarna emas. Sebuah meja dan tiga buah sofa mewah berwarna cokelat.
Tak lama kemudian, pria tua itu datang.
"Maaf karena sudah menunggu." Katanya. "Namaku adalah Albert Throst Victoria Ainsworth III. Aku adalah raja dari kerajaan Victoria ini."
Samejima langsung berdiri. "Tak apa Yang Mulia." Dia menundukkan kepalanya. "Seperti yang Anda katakan, Kami adalah pahlawan yang dikirim oleh Dewi Aqrina. Nama Saya Jinba Samejima."
"Perkenalkan yang Mulia, nama Saya Kojima Himekaze."
"Yang Mulia, nama saya Makoto Sakuragi."
"Perkenalkan yang Mulia raja Albert, Saya Fumesaki Erina."
"Hoho, betapa sopannya." Raja Albert menyisir janggutnya yang lebat. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Kami bertiga.
"P-perkenalkan yang Mulia, nama Saya Mikazuki Yonaka."
"Yang Mulia, perkenalkan, nama Saya Akihito Izumi."
"A-ah! Pe-perkenalkan y-yang Mulia, na-nama Saya Kurobane Shinnichi."
Untuk sekilas kurasa Aku melihat raja Albert menatapku dengan tajam. Tapi, kurasa itu hanya imajinasiku.
"M-maaf, a-apakah A-Aku boleh bertanya?" Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re : Turning from Another World [Dropped]
FantasyPenindasan. Itulah yang dialami oleh tiga sahabat sebelum mereka dipanggil ke Dunia lain. Dunia sihir dan pedang. Mereka berharap dunia baru ini dapat mengubah hidup mereka menjadi lebih menyenangkan. Namun, takdir berkata lain. Penindas mereka juga...