16 - Berangkat ke Ibukota!

4.4K 413 287
                                    

Halo~!! Koko wa Faltro da yo~!!:v

Di chapter kali ini nggak ada action jadi maaf ya _(._.)_

Chapter selanjutnya ada actionnya kok:v

Yah, selamat membaca chapter ini ya~!
Saran dan kritik sangat diterima.
Komen dan vote sangat dihargai

Btw, ada yang masih UTS nggak?:v Besok Senin ea:'v
ーーーーーーーーーーーーーーーー

Aku menghela nafas lalu mengembalikan Abbysal Mist ke wujud semula dan menonaktifkan [Divine Power]. Aku masih marah karena monster-monster sialan itu menghancurkan pohonku.

Cih, Aku ingin menghancurkan dan menyiksa seseorang atau memakan sesuatu yang enak. Ah!! Aku ingin apel~!

"T-tuan...." Seorang perempuan memanggilku.

"Hah? Ada apa?"

"Hii! Ti-tidak, A-Aku ha-hanya i-ingin mengatakan te-terimakasih...."

Terimakasih? Apa yang Kulakukan?

"Se-sensei! Ta-tadi itu benar-benar ke-keren!!" Genia menghampiriku dengan para petualang dan penduduk kota.

"Seperti yang diharapkan dari guru anak perempuan Kami."

"Shinnichi-san, Kau menyelamatkan Kami lagi."

"Kakak, Kau benar-benar hebat."

"Benar, Aniki benar-benar kuat. Kau menghancurkan seluruh pasukan monster."

"Kami terselamatkan! Terimakasih!"

"Luar biasa! Terimakasih tuan!"

"Kerennya~! Onii-san menikahlah denganku~!"

O-oi, ada apa ini? Kenapa semua orang mengelilingiku?

"Semuanya〜! Ayo ke Hopping bunny! Kami akan mentraktrir semua orang!" Bibi Jia berseru dengan bersemangat.

""""OUUU!!!""""

Semua orang mengepalkan kedua tangannya dan mengangkatnya ke udara. Dalam sekejap, Mereka semua pergi.

Hanya ada Genia dan seorang beast-kin macan hitam. Kepalanya dan tangannya mirip dengan macan sedangkan tubuhnya manusia. Kurasa beast-kin di Zelfria tidak semua sama dengan novel fantasi.

"Maaf jika Aku tidak sopan tapi, perkenalkan. Namaku Theo Panthera. Kepala guild petualang pusat." Katanya sambil membungkukkan tubuhnya.

"E-eh?! T-Theo sang taring tajam?!" Genia..., bertanya? Atau berseru?

"Oh, jadi Anda mengenalku ya nona muda." Dia tersenyum sopan. "Salam kenal ya."

"I-iya! Na-namaku Genia! Sa-salam kenal!" Genia dengan kikuk membungkukkan tubuhnya.

"Bolehkah Aku mengetahui nama Anda?" Kali ini Dia bertanya padaku.

"Shinnichi. Kurobane Shinnichi." Kataku singkat.

"Shinnichi-sama kah?" Dia memegang dagunya. "Namamu unik ya."

"Apa yang Kau butuhkan?" Tanyaku dingin.

Aku masih jengkel. Aku butuh makanan bukan pujian seperti itu.

"Sebenarnya, Aku datang dari ibukota untuk membantu kota Iedrich, tapi sepertinya kehadiranku tidak dibutuhkan karena adanya Anda, Shinnichi-sama." Jelasnya. "Oleh karena itu Aku ingin merekrutmu ke guild peー"

"Ditolak." Aku melipat tanganku.

""Eh?"" Genia dan Theo mengeluarkan suara yang bodoh. Mereka menatapku bingung.

Re : Turning from Another World [Dropped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang