H-hah?
Aku menelan ludahku. Gadis ini Elfria?
Elfria si Great Mage itu kan? Yang menciptakan mobil dan senjata api di kota Elfria kan?
Ada apa ini? Entah kenapa kepalaku sakit.
"Hei? Kau tidak apa-apa?"
"... Kau, benar-benar Elfria?"
"Iya benar."
"Ada sesuatu yang ingin kutanyakan."
Gadis itu, Elfria memiringkan kepalanya. Kucir duanya terkulai mengikuti kepalanya.
"Darimana kau mendapatkan pengetahuan ini?"
"Pengetahuan apa?"
"Semuanya! Mobil! Senapan! Semuanya! Darimana kau mendapatkannya!?"
Elfria menunjukkan ekspresi terkejut untuk beberapa saat. Dia lalu tersenyum penuh makna.
"Jadi, kau ya?"
"A-apa?"
Elfria diam selama beberapa saat. Dia pun menatapku. "Kau menemukan bukuku kan?"
"Buku? Apa yaー"
Aku terdiam. Aku teringat buku yang kuambil di perpustakaan Elfria.
"Yggdrasil kan?" tanyanya membuatku yakin.
"Iya, bagaimana kau bisa tahu?"
"Bagaimana? Aku penulisnya tentu saja aku tahu."
"Begitu kah?"
Aku menghirup nafas dalam-dalam. Mencoba menenangkan diri.
"Lalu? Ini dimana?" tanyaku lagi.
"Dunia ini adalah dunia buatanku," katanya. "Ini adalah sihir buatanku. [Memory Projection]."
Dia duduk di bangku kayu yang terbuat dari salah satu ranting pohon raksasa ini. Dia memberi isyarat kepadaku untuk duduk.
Aku pun duduk di ujung ruangan. Di sebuah kursi goyang. Ruangan ini memang luas.
"Sihir ini menggunakan ingatan pengguna untuk membuat sebuah benda, seseorang, atau tempat-tempat tertentu," jelasnya. "Tentu saja ada batasan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Mana yang digunakan juga tidak main-main. Hanya dewa atau seseorang dengan kapasitas mana besar yang bisa menggunakannya. Yah, aku juga bukan Elfria yang asli, hanya tiruannya saja."
"Begitu kah? Seperti simulasi virtual ya?" gumamku.
"Simulasi? Apa itu?"
"A-ah, lupakan itu." Aku melambaikan tanganku. "Tapi, itu tidak menjawab pertanyaanku."
Aku membenarkan posisi dudukku. "Bagaimana kau bisa mendapatkan pengetahuan tentang mobil dan senapan? Apakah ada seseorang yang mengajarimu?"
"Tidak kok." Dia menggelengkan kepalanya. "Aku membuatnya sendiri."
"Ba-bagaimana bisa?"
"Aku bereinkarnasi."
"... Eh?"
❂❂❂❂❂❂
Di kehidupanku yang dulu, ada sebuah perang besar.
Negara-negara besar berperang antar satu sama lain. Bertarung memperebutkan wilayah seperti anjing jalanan.
Kekacauan di mana-mana. Kelaparan, kesedihan, penyakit dan penderitaan. Itu adalah pemandangan sehari-hari.
Aku hanya seorang gadis yatim piatu berumur 13 tahun pada saat itu. Aku hidup di sebuah panti asuhan dekat kota Paris bersama anak-anak yatim piatu lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re : Turning from Another World [Dropped]
FantasiaPenindasan. Itulah yang dialami oleh tiga sahabat sebelum mereka dipanggil ke Dunia lain. Dunia sihir dan pedang. Mereka berharap dunia baru ini dapat mengubah hidup mereka menjadi lebih menyenangkan. Namun, takdir berkata lain. Penindas mereka juga...