"Jadi, ruang bawah tanah itu ada di belakang rumah ya?" Gumamku.
""""Grhh!! Hmn!! Hmnn!!""""
Tujuh orang pelayan meronta-ronta untuk melepaskan diri. Enam diantaranya adalah butler dan hanya satu maid. Aku menutupi mulut Mereka menggunakan kain yang Kuambil dari dapur.
"Oi-oi, bisa diam? Aku sedang sibuk berpikir tentang cara menyiーmaksudku menguji coba."
""""Hmnn!!! Grmnh!! Hidhk!!""""
Aku akhirnya mengabaikan Mereka dan tetap berjalan. Diikuti oleh para assassin di belakangku yang terbawa oleh bayanganku. Jika seseorang melihat ini, Dia mungkin berpikir kalau Aku sedang berpawai.
Genia dan Catherine sudah Kusuruh untuk tidur. Sebagai pengaman, Aku membuat ruang kedap udara menggunakan bayangan. Bayangan berwarna hitam itu menyelimuti seluruh rumah. Tidak ada orang yang bisa masuk dan keluar.
Aku berdiri di depan sebuah pintu bawah tanah. Kuharap di dalam sana luas. Aku membuka pintu itu lalu masuk ke dalam. Bayangan yang membawa assassin itu mengikuti di belakangku.
Oh! Di sini cukup lebar. Sebuah ruang bawah tanah seluas 15 dan mempunyai tinggi sekitar 7 meter. Ini lebih dari cukup.
"Baik, pertama-tama..., siapa?"
Aku menatap assassin itu satu-persatu. Mereka menggelengkan kepalanya dengan panik saat Alu menyisirkan pandanganku. Kenapa Mereka?
Ah, si butler dog-kin. Siapa namanya? Kenwig kan? Ah, terserahlah.
Aku mengangkat tanganku. Kenwig pun berdiri dari posisi telentangnya. Dia mulai meronta-ronta lagi.
"Nah, Kenwig? Itu namamu kan? Aku bertanya-tanya. Kenapa Kau memasukkan racun ke makanan?"
Yah, karena Aku mendapatkan resistensi racun ketika Aku melatih Genia, Aku tidak akan mati. Hanya saja, rasa racun itu tidak enak.
Dia membelalakkan matanya lalu menggelengkan kepalanya ketakutan. "Hmpn!! Hmpk!!"
"Ah, Aku tidak mengerti maksudmu. Walaupun makanan itu enak, Aku masih merasa pahitnya racun di mulutku lho~" Kataku.
"Kau tahu." Aku menurunkan nada suaraku. "Aku benci orang yang mengacaukan makananku."
"Hmnh!!! Hlnghh!!" Dia mulai mengeluarkan air mata. Di sini ada bawang ya?
"[Black Chaos : Miniatur]." Sebuah bola hitam terbentuk di ujung jari telunjukku. Bola itu hanya seukuran semut. Hampir tidak bisa dilihat di kegelapan ini.
Entah kenapa, Aku merasa sangat mudah dalam memanipulasi sihir. Terserah sajalah.
Aku menarik kain yang ada di mulutnya. "Oagariyo." Kataku mirip dengan seorang chef anime tertentu sambil menyentil bola itu ke dalam mulutnya.
"A-apa?" Dia memeriksa tubuhnya. "Ti-tidak terjadi apa-apa?"
Aku mengangkat jari telunjukku. "Tunggu saja."
Sepertinya mengikuti perkataanku, Kenwig tiba-tiba mengerang kesakitan. Erangannya segera berubah menjadi sebuah lolongan kesakitan. Aku melepas bayanganku.
"URGH!!! AURGHH!!!"
Dia langsung terjatuh ke tanah sambil memegangi perutnya. Bagian itu bergerak-gerak seperti ada sesuatu yang menariknya ke dalam.
Itu adalah [Black Chaos]. Sebuah lubang hitam. Sekecil apapun lubang hitam, itu pasti berbahaya karena itu menarik seluruh benda yang ada di dekatnya.
Jika itu berada di dalam perut seseorang, maka pertama-tama, cairan di dalam perutnya akan terhisap, diikuti oleh sisa makanan, kemudian perutnya akan terhisap. Menyebabkan penderitaan yang amat sangat besar. Setelah perutnya terhisap makaー
KAMU SEDANG MEMBACA
Re : Turning from Another World [Dropped]
FantasyPenindasan. Itulah yang dialami oleh tiga sahabat sebelum mereka dipanggil ke Dunia lain. Dunia sihir dan pedang. Mereka berharap dunia baru ini dapat mengubah hidup mereka menjadi lebih menyenangkan. Namun, takdir berkata lain. Penindas mereka juga...