1. | Calief

6.2K 304 62
                                    

Malam itu sepulang kerja Syifa langsung menuju kamarnya, merebahkan diri diatas sofa bed bercorak bunga-bunga, ia membuka ponsel dan membaca pesan dari Jefri Aditya Nichol, Jeff adalah manager Syifa dikantor tempat ia bekerja.

Pak Jefri,
Hai Syif..kamu udah sampai rumah ? Jangan lupa makan ya, jangan tidur terlalu malam,jaga kesehatan...
Salam buat si ganteng Calief 😊😁.

Me,
Oke Pak terimakasih,
Nanti saya sampaikan pada Calief.

Hanya itu pesan yang Syifa balas pada Jefri, Syifa tidak terlalu intens pada Jefri ia hanya menjaga etika terhadap atasan , membalas pesan bila Jefri mengirim pesan lebih dulu, bila tidak ia pun sama sekali tidak mencoba menghubunginya.

Beda hal dengan Jefri, ia menaruh hati pada Syifa, sejak Daffa suami Syifa dikabarkan meninggal dan Syifa menjadi janda anak satu, Jefri mencoba mendekati Syifa , akan tetapi Syifa selalu menjaga jarak dan masih menutup rapat hatinya untuk pria lain,beda hal dengan Calief , ia sangat setuju Syifa dengan Jefri karena sempat beberapa kali Calief menemui Syifa dikantor berkenalan dengan manager Bundanya diajak makan siang bersama,Calief merasa Jefri masuk kandidat salah satu calon ayahnya.

"Bunda.....!" Panggil Calief pada Syifa yang asyik memainkan ponselnya.

"Hai anak ganteng bunda,tadi bunda tengok ke kamar kamu nya udah bobo,kok sekarang bangun sih ?" Tanya Syifa sambil memeluk tubuh Calief.

"Iya tadi aku nyium-nyium bau bunda,bunda ngecup pipi aku kan terus kecupan bunda itu nembus ke mimpi Calief jadi Calief bangun deh,heheh....!"

"Lebayyy kamu tong....yaudah Calief bobo lagi ya besok Calief sekolah pagi kan...!" Pinta Syifa sambil mengelus rambut putranya.

"Bund...gimana ???"

"Apanya ???"

"Ayah baru buat Calief ?" Tanya  Calief sambil memainkan alisnya.

"Hmmm...bosen deh Bunda bahas ini terus, Bunda belum siap kasih kamu Ayah baru , belum kepikiran, emang Bunda belum cukup jadi Ibu sekaligus Ayah buat kamu ?"

"Bun...aku mau punya Ayah kayak teman-teman aku, aku gak mau Bunda capek kerja keras sendiri demi aku, harusnya Bunda dirumah jagain  Calief temenin Calief kerjain PR bukan si Mbok, Calief sayang Bunda, Calief gak mau Bunda sakit karena kelelahan, Calief mohon Bun...cari Ayah baru buat Calief  ?!" Calief merengek dengan linangan air mata dipipinya.

"Sayang nya Bunda denger ya nak... Bunda gak merasa capek atau lelah karena harus kerja demi kamu, kalau Bunda gak kerja kita makan dari mana, biaya sekolah kamu gimana , Bunda mau nurutin semua pinta Calief tapi tidak untuk yang satu ini, alm.Ayah Daffa masih dan akan selali hidup dihati Bunda dan gak kan pernah tergantikan oleh siapa pun,meski suatu saat nanti Bunda menemukan Ayah baru untuk kamu.Maaf ya sayang,bukan Bunda egois tapi apa yang kamu pikirkan beda dengan apa yang Bunda pikirkan, sekarang Calief bobo ya, Bunda juga capek besok Bunda harus kerja lagi."

"Bun....."

"Maaf ya nak....jangan bahas soal Ayah lagi."

"Tapi Oma Marini gak larang Bunda cari Ayah baru untuk Calief kan, Oma Sandrina juga Opa Romy kasih izin Bunda nikah lagi kan ?"

" Fairel Atharizz Calief , Bunda mohon sama kamu bobo ya nak...!"

"Bunda jahat bunda gak sayang Calieffff..... !!!" Calief pun berlari meninggalkan kamar Syifa menuju kamarnya.

Syifa menarik nafas panjang, menatap ke arah nakas yang terpajang bingkai foto milik alm.Daffa suaminya.Ia pun mengambil bingkai foto tersebut.

Ia pun mengambil bingkai foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CALIEFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang