2. | Calief.

2K 248 41
                                    

Jam makan siang pun tiba, Syifa masih berkutat dengan komputer dihadapannya ia sampai lupa ada janji makan siang dengan Jefri.

Irene yang memperhatikan Jefri nampak asyik menunggu Syifa yang asyik berkuatat dengan pekerjaannya , ia berdiri di dekat dinding ruangan kerjanya, ia memakai jas hitam dengan dalaman kemeja berwarna putih.

Irene yang memperhatikan Jefri nampak asyik menunggu Syifa yang asyik berkuatat dengan pekerjaannya , ia berdiri di dekat dinding ruangan kerjanya, ia memakai jas hitam dengan dalaman kemeja berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Syifa lupa apa ya ada janji makan siang sama gue , kok dia anteng ajah sama komputernya." Batin Jefri.

"Syif....Syiffff, itu pak Jeff udah nungguin lo, buruan apa kelarin tuh kerjaan !!" Bisik Irene sambil menggoyangkan kursi kerja Syifa.

"Apasih Ren...lo tuh kalau gak ganggu gue sedetik gak bisa apa ya ?" Sahut Syifa masih dengan mata fokus pada komputernya.

"Ihh lo tuh gak peka deh, ini udah jam makan siang, lo lihat kearah ruangan pak Jeff dia udah nungguin lo dari tadi !"

"Seri....pak , udah lama nunggu saya ya,maaf pak saya lupa." Syifa bicara sambil berdiri menghadap Jefri.

"Gak kok kamu udah selesai dengan kerjaan kamu ? kalau belum saya tunggu ."

"Udah kok pak udah selesai, saya lagi buat data untuk meeting kita siang ini,maaf pak lama menunggu, mari pak !"

"Kita naik mobil saya ajah ya,ayo Syif , Irene kalau ada yang cari saya atau Syifa bilang kami ada meeting diluar,sore baru balik ke kantor !" Jefri pun berjalan lebih dulu baru Syifa mengikuti dari belakang.

"Baik pak...Syifa sukses yaaa !!!" Irene sangat bahagia karena baru kali ini Syifa mau diajak pak Jefri makan siang berdua biasanya ia minta Irene ikut menemani.

Syifa dan Jefri pun duduk di bangku belakang bersama karena meeting kali ini Jefri meminta supir mengantar karena jarak cukup jauh dan Jefri belum hafal lokasinya.

Syifa pun duduk dengan perasaan agak canggung siang itu, ia biasanya duduk bersama Irene dibangku belakang dan Jefri bersama supir didepan.Guna membunuh rasa canggungnya Syifa membuka laptop berisi file yang akan ia bahas dengan client siang ini.

"Bukannya kata kamu kerjaan udah selesai Syif,kok kamu masih otak atik laptop ?"

"Ehh...iya memang sudah pak,saya cuma mengecek datanya saja takut ada yang kelewat." Syifa pun segera menutup kembali laptop karena tak enak disindir oleh Jefri.

"Oh ya bagaimana keadaan si ganteng Calief, apa dia sehat-sehat saja ? Sudah lama saya tak berjumpa sama anak kamu itu, kangen rasanya."

"Baik pak...Alhamdulillah Calief sehat."

"Oo syukurlah kalau begitu, dia sekolah ya hari ini ?"

"Iya pak Calief sekolah nanti pukul dua siang baru pulang."

Jefri pun banyak bertanya soal Calief dan membuat rasa canggung Syifa kian berkurang,saat tengah asyik mengobrol pak Herman supir Jefri tiba-tiba mengerem mendadak dan membuat tubuh Syifa terdorong hampir saja membentur jok didepannya tapi dengan sigap Jefri pun menahan tubuh Syifa hingga berada dipelukannya, Syifa pun terkejut dengan perlakuan Jefri, mata mereka pun saling memandang, degup jantung Syifa sulit diartikan saat itu.

CALIEFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang