29. Calief.

1.9K 274 65
                                    

Rizky memandangi wajah Syifa dengan senyuman, Syifa semakin dilema setelah mendengar kembali sosok Daffa yang terlihat diparkiran bandara tadi siang.

"Sayang dengerin aku...andai kamu memilih Daffa kembali dan meninggalkanku ingatlah aku sangat merindukanmu dan aku tidak bisa hidup tanpamu, dan meskipun aku sendiri, aku berjalan dengan cintamu di sampingku." Ucapan Rizky itu membuat air mata Syifa runtuh begitu saja.

"Mas Rizky...aku mencintaimu, sekali lagi aku katakan aku mencintaimu..." lirih Syifa sembari memegang wajah tampan Rizky.

"Aku akan rindu setiap saat, aku rindu memegang tangan lembutmu ketika aku berjalan bersamamu, aku rindu senyummu, tawanmu, dan aku rindu dengan keluarga yang lengkap. Aku akan tersesat tanpamu dan sekarang, aku menghargai setiap saat aku habiskan dengan orang yang aku cintai yaitu kamu dan Calief..percayalah Syif aku tulus dan tak mau kehilanganmu, entah dengan cara agar kamu bisa yakin dengan ku, bahwa cinta yang ku miliki lebih besar dari yang Daffa punya." Rizky pun memeluk Syifa dengan erat, air mata Syifa pun terjun bebas dalam dekapan Rizky, ia peluk laki-laki yang menjadi suaminya kini dengan penuh cinta.

"Aku gak akan meninggalkanmu mas...Insya Allah kamu adalah imam terakhir untukku, Calief pun begitu mencintai dan menyayangimu, bimbinglah aku dengan cintamu kepada Tuhan kita yang membuat kita saling mencinta..." Syifa pun kembali memeluk Rizky dengan posesif.

"Yaa Allah sesungguhnya hamba memohon pilihan yang tepat kepadaMu, dengan ilmu pengetahuanMu, hamba memohon sesuatu dari anugerah yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa dan Hamba tak punya kuasa sedikitpun, Engkau mengetahui sedangkan hamba tidak mengetahui, bila memang ini yang terbaik untuk agama dan takdir hamba berilah hamba pertolongan, tapi bila persoalan ini berbahaya bagi hamba, hamba berlindung kepadaMu, aamiin." Rizky pun mengecup dalam pucuk kepala Syifa dengan dalam.

Syifa pun menghadapkan wajahnya didepan Rizky, tersenyum pada laki-laki yang menjadi suaminya kini, mengelus halus bagian wajah Rizky lalu Syifa lebih dahulu mencumbu bibir tebal Rizky dengan lembut dan dalam, dan malam pertama bulan madu mereka pun dimulai, suasana yang intens diiringi lagu romantis nan syahdu menambah kehangatan kedua insan yang sedang memadu kasih ini.

Subuh pun menjelang, kini mereka berada dalam satu selimut yang sama tanpa busana, Syifa terbangun lebih dulu melihat wajah tampan Rizky yang masih terlelap dalam tidurnya, Syifa pun mengusap rambut bagian depan Rizky lalu mengecup ringan kening suaminya dan pergi menuju toilet lebih dulu.

Setelah selesai mandi dan berganti baju, Syifa membangunkan Rizky yang masih saja tertidur pulas.
"Mas bangun mas udah mau masuk waktu subuh.." Syifa membangunkan Rizky dengan sangat hati-hati ia menepuk pelan lengan Rizky.

"Hmmmm...5 menit lagi ya sayang, masih ngantuk !" Sahut Rizky dengan suara paraunya.

"Mas bangun dong, udah mau adzan subuh nih, katanya mau ajak aku lihat lumba-lumba terus kamu mau snorkling dipantai jadi gak sehhhhh ??!!!" Syifa bicara sedikit ngegas.

"Oh yaa...yuk kita mandi !" Jawab Rizky sambil mengucek mata dan mengacak rambutnya.

"Kitaaaa...??? Kamu ajah kali mas, aku sih udah mandi !" Sahut Syifa sembari menyisir rambut hitam panjangnya.

"Loh kok kamu gak ajakin aku mandi bareng sayang, kan mumpung disini bisa mandi bareng kalau dirumah nanti aku kalah saing sama Calief !" Ucap Rizky sembari memajukan bibir tebalnya.

CALIEFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang