36. | Calief.

1.8K 285 133
                                    

Saat Rizky menyatakan perasaannya pada Syifa, Syifa menutup mulut Rizky dengan telunjuknya, lalu Syifa mengecup ringan bibir tebal suaminya dan menatap Rizky dengan senyuman.

Rizky tak bisa berkata apa-apa lagi, ia diam dan terpesona dengan sikap Syifa padanya.

"Mas Rizky kenapa ngelamun gitu, ayo kamu mandi sebentar lagi waktu maghrib tiba...aku duluan ke musholla ya mas...!"

Syifa meninggalkan Rizky yang terdiam sambil memegang bibirnya, kecupan Syifa itu menjadi tanda bahwa perasaan yang Rizky pada Syifa sama dengan yang Syifa rasakan dengannya.

"Alhamdulillahhh........yeahhhhh !!!!" Rizky melompat dari tempat tidur merasakan kebahagiaan yang tiada tara.

"Bun....bunda udah maafan sama abah kan ?" Tanya Calief saat Syifa memakai mukena ditubuhnya.

"Sudah sayang..." sahut Syifa sembari mengusap rambut Calief.

"Alhamdulillah, bunda tau gak abah sampai kayak orang depresi bun, abah minta Calief pukulin abah, Cal gak tega bun saat abah menangis dan menyalahkan dirinya karena kepergiaan bunda marah sama abah, bun...abah sayang banget sama bunda, sama Cal juga adek bayi diperut bunda, Cal mohon sama bunda, jangan berantem sama abah lagi yaa...Cal sedih lihat kalian kayak tadi, Cal gak mau bunda sama abah diem-dieman...janji ya bun sama Cal.." Calief bicara layaknya orang dewasa pada Syifa. Karena benar kadang anak kecil lebih bisa berpikir secara dewasa saat orang tuanya mengedapankan egonya.

"Maafin bunda yang nak...bunda gak seharusnya kayak gitu sama abah, bunda tau abah sayang sama kita, mungkin karena kondisi bunda yang lagi hamil ini bunda jadi lebih sensitif akan sesuatu hal." Syifa mencium kedua tangan Calief dengan suara yang lirih.

"Cal...kamu qomat ya, kita mulai shalat maghrib !" Rizky memasuki musholla, Calief pun beriqomat lalu mereka pun shalat maghrib berjama'ah.

Selesai shalat Calief berdo'a cukup kencang dihadapan Rizky dan Syifa.

"Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih sehat ikutkanlah diantara kami dengan kebaikan. Ya Allah, berilah ampun dan belas kasihanilah karena Engkaulah Tuhan yang lebih berbelas kasih dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu, Yaa Allah haramkanlah wajah kedua orang tuaku dari api nerakaMu, sayangilah Abah Bunda juga Ayah Calief  yang sudah meninggal, Calief juga mohon berilah Calief kesembuhan supaya Calief bisa berjalan seperti sedia kala, dan sabarkanlah Abah juga Bunda dalam merawat dan membesarkan Calief, jagalah pula adik bayi Calief yang ada diperut bunda, Aamiin...." Calief berdo'a sangat tulus dan membuat Rizky juga Syifa menangis dibuatnya.

"Masya Allah Cal... betapa beruntungnya bunda punya anak sholeh kayak kamu nak, semoga Allah mengijabah do'aku ya sayang..." Syifa memeluk erat Calief dengan derai air mata yang tak terbendung lagi.

"Subhanallah Calief anak abah, meskipun Calief bukan anak kandung abah, abah begitu bersyukur memiliki anak yang sholeh, tangguh juga kuat seperti Calief, betapa bahagia abah di do'akan oleh kamu nak...semoga Allah mengkabulkan do'a Calief, abah akan terus berusaha membuat Calief berjalan lagi selama nyawa masih dikandung badan, selama abah masih bisa bernafas, selama abah masih bisa membuka mata abah, selama abah bisa hidup dengan kalian orang-orang yang abah sayangi dan cintai...terimakasih untuk bunda dan Calief yang begitu tulus menerima abah..." Rizky pun terisak ia menangis penuh haru, ia rangkul isteri dan anaknya ia kecup pelipis Syifa juga Calief secara bergantian dan terakhir ia usap perut Syifa dan menciumnya.

"Abah....Calief sayang abah, abah dan bunda Insya Allah dipanjangkan umurnya supaya bisa melihat Calief dan adik bayi tumbuh dewasa, bukan cuma satu adik tapi banyak seperti yang abah mau 6 anak, kalau perlu 11 bah biar kita bisa bentuk tim bola..." Calief pun menangis sambil berhambur memeluk tubuh Rizky, Syifa pun tak tahan melihat kedekatan Rizky dan Calief yang begitu menyaya hatinya.

CALIEFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang