3. | Calief.

1.9K 273 57
                                    

Hari ini sekolah Calief mengadakan wisata edukasi ke TMII, Calief berangkat hanya didampingi guru pendamping karena Syifa ada meeting mendadak yang tak bisa ditinggalkan, padahal malamnya Syifa berjanji mengantar Calief ke TMII.

"Jangan marah dong jagoan Bunda... ini Om bro tadi telepon Bunda , tiba-tiba ada meeting mendadak tapi Bunda janji selesai meeting Bunda nyusul ke TMII."

"Bunda gak bohong sama Calief kan ?"

"Janji deh, meeting hari ini sama dewan direksi dan Bunda wajib datang sayang,tapi tadi Bunda udah minta sama Om bro kalau sehabis meeting Bunda izin pergi mau temanin kamu wisata edukasi."

"Bun...nanti ajak Om bro ke TMII ya, biar seru nanti Calief ajak naik cable car disana,heheh !"

"Jangan mulai deh nak...Bunda gak suka kalau kamu terlalu agresif sama Om bro, Bundaaaa...."

"Bunda apa ? bun..Om bro itu ganteng baik sama Bunda juga Calief dia itu lolos seleksi calon Ayah Calief , pokoknya Bunda gak nyesel deh dapetin Om bro...yudah yuk Bun kita jalan !"

"Kan kita dijemput Om bro sayang, mobil Bunda di kantor, Om bro sebentar lagi sampai katanya."

"Tinttttt....!!!!!" Suara klakson mobil Jefri terdengar nyaring di depan rumah Syifa, Calief pun berlari dengan semangat menuju depan rumah nya.

"Bukkkkk.....Awwwww !!!" Calief pun terjatuh padahal ia tidak tersandung apapun saat itu.

"Calieffff....hati-hati sayang jangan lari makanya, ada yang sakit ?" Syifa berjalan cepat mendekati Calief membangunkan tubuh Calief yang jatuh tersungkur kelantai.

"Iya Bun...Calief terlalu semangat tapi kok bisa jatuh ya perasaan kaki Calief gak kesandung apa-apa, cuma berasa lemes ajah kakinya."

"Calieff bang bro kamu gak apa-apa , ada yang sakit ?"

"Gak kok Om bro, Calief kurang hati-hati ajah, oh ya Om...Calief duduk didepan ya sama Om, Bunda dibelakang gak apa-apakan Bun ?"
Syifa hanya mengangguk lalu Jefri pun membukakan pintu mobil untuk Syifa juga Calief.Didalam mobil selama perjalanan menuju sekolah Calief , Calief banyak bercerita dengan Jefri , Syifa yang mendengar obrolan dua laki-laki dihadapannya ini,hanya tersenyum karena baginya melihat Calief tersenyum adalah kebahagiaannya.

"Alhamdulillah, betapa bahagianya Hamba melihat senyum indah Calief hari ini, pak Jefri benar-benar bisa membuat Calief bahagia,apa ini saatnya aku buka hati untuk mencari Ayah baru untuk Calief ?" Syifa membatin sambil terus menatap punggung Calief dan Jefri yang asyik bercengkrama.

"Om bro, nanti kalau habis meeting bisa temenin Bunda ke TMII gak , Calief kan ada wisata edukasi, harusnya Bunda temenin tapi kata Bunda,Om bro telepon ada meeting penting, terus kata Bunda nanti Bunda mau nyusul selesai meeting."

"Maaf ya ganteng, Om gak bisa temenin Bunda soalnya selesai meeting Om ada survey lokasi ke daerah Sumatera."

"Oo gitu,oke lah Om , jangan lupa oleh-oleh ya Om bro,hehehe !"

"Siap bosss !!!" Syifa hanya menggelengkan kepala mendengar permintaan Calief pada Jefri, serasa minta oleh-oleh pada Ayahnya sendiri.

Tak lama Calief pun tiba disekolahnya , Syifa pun mengantar Calief menemui wali kelasnya, tapi Calief tak membiarkan Jefri menunggu di mobil dia mengajak Jefri masuk ke kelasnya menemui wali kelasnya.

"Loh kok Om ikut kedalam, om tunggu disini ajah ya Calief ?"

"No...no Om, Om ikut Calief , Calief mau kenalin Om sama teman-teman juga wali kelas Calief."

"Sayang kamu jangan aneh-aneh ya , kamu mau kenalin pak Jefri sebagai apa ?"

"Calon Ayah Calief lah,iya gak om ?" Calief mengedipkan matanya pada Jefri , Jefri tersenyum dan melirik ke arah Syifa, Syifa pun merasa tak enak ia pun membalas senyuman Jefri dengan penuh rasa canggung.

CALIEFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang