32. | Calief.

1.8K 295 158
                                    

Hari itu Rizky mengambil cuti sehari lagi karena masih ingin bersama isteri dan anak tercintanya.Malam hari sebelum tidur dan menjalani proses pembuahan untuk memberi adik untuk Calief , Rizky dan Syifa membahas serius soal anak.

Rizky ingin memilili anak pertama laki-laki dari Syifa, akan tetapi Syifa ingin anak keduanya adalah perempuan karena ia sudah memiliki anak laki-laki dipernikahan pertamanya dengan Daffa.

"Sayang, apa saja sih yang mempengaruhi jenis kelamin untuk anak kita kelak ?" Tanya Syifa seraya memilin rambut Rizky yang sedang merebahkan kepala diatas paha Syifa di atas tempat tidur.

"Beragam anggapan muncul di masyarakat, bahwa terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi, seperti makanan yang kita makan, waktu kita berhubungan seks, waktu kamu ovulasi, atau hal-hal lainnya." Sahut Rizky yang memejamkan matanya karena dimanjakan oleh Syifa.

"Misal kamu ingin memiliki bayi laki-laki, tetapi aku menginginkan perempuan, itu gimana menentukannya ?"

"Sayangnya, gak ada bukti medis kuat yang membuktikan bahwa ada cara pasti yang dapat membuat kita bisa ikut menentukan jenis kelamin bayi seperti yang kita inginkan."

"Oohh really ? Tapi banyak yang bilang soal makanan waktu berhubungan bisa menentukan itu gimana ?"

"Katanya berhubungan seksual dalam waktu dekat ovulasi dapat menghasilkan bayi laki-laki, sedangkan berhubungan seksual beberapa hari sebelum ovulasi dapat menghasilkan bayi perempuan."

"Nah...kita kan berhubungan saat aku mau mendekati masa haid, jadi kemungkinan besar bayi kita laki-laki dong ?" Syifa bicara sambil menggoyangkan bahu Rizky.

"Gak juga...namun, teori ini masih diperdebatkan. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh The New England Journal of Medicine tahun 1995 menemukan tidak ada hubungan antara waktu berhubungan seksual dengan jenis kelamin bayi. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan ini." Tandas Rizky masih dengan posisi manjanya pada Syifa.

"Kalau soal makanan gimana ?"

"Beberapa penelitian mengaitkan antara jumlah kalori yang dimakan dan jenis kelamin bayi, seperti pada penelitian yang diterbitkan oleh Proceedings of the Royal Society B tahun 2008. Penelitian ini menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih banyak kalori pada satu tahun sebelum konsepsi, terutama yang makan sereal saat sarapan dan makan makanan tinggi kalium, memiliki kemungkinan untuk mendapatkan bayi laki-laki lebih tinggi daripada wanita yang melewatkan sarapan dan mengonsumsi lebih sedikit kalori.
Tetapi, sekali lagi ini hanya mitos yang belum dapat dibuktikan kebenarannya."

"Pantes ajah dulu aku lahirin Calief karena aku doyan banget makan sereal kalau sarapan, alamat kasih adek cowo lagi nih buat Calief...hmmm !" Syifa merasa harapan mendapat anak perempuan kecil.

"Denger nih...Steven Ory, seorang ahli endokrinologi reproduksi, mengatakan bahwa tidak ada hal yang benar-benar dapat mempengaruhi pemilihan jenis kelamin bayi kita. Kita memiliki kemungkinan 50-50 untuk mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan. Lagipula, gak ada bedanya antara bayi laki-laki atau perempuan, mereka mempunyai keistimewaan masing-masing. Kita hanya perlu menikmati kejutan yang diberikan saat bayi lahir."

"Tapi kamu mau nya anak laki-laki kan sayang ?!" Gemas Syifa sambil menggigit hidung Rizky.

"Sakit sayang kok hidung aku nya digigit..." Rizky pun membuka matanya sambil menjawil pipi Syifa.

"Yaa gimana gak gemes katanya sama ajah mau bayi laki-laki atau perempua , tapi maunya kamu laki-laki sama ajah bodong, kesel akutuh !"

"Hahahah....Ingin Bayi Laki-laki. Dibutuhkan kromosom Y ketika kita berencana untuk mendapatkan bayi laki-laki.  Karena  kromosom Y memiliki sifat yang lincah bergerak namun daya tahannya rendah, perlu diciptakan suasana vagina yang bisa mendukung pergerakan kromoson Y."

CALIEFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang