14. | Calief.

1.8K 273 62
                                    

Setibanya di RS dengan sigap, petugas kesehatan langsung melaksanakan serangkaian tes darah, rongsten, dll untuk menegakkan diagnosa. Tak berapa lama, Syifa diinstruksikan untuk memindahkan Calief menuju ruang PICU. Masya Allah… apa yang sebenarnya menimpa? Sejauh ini penjelasan dari dokter spesialis syaraf juga Rizky sebagai dokter spesialis anak mengatakan bahwa diagnosa terkuat adalah Calief menderita GBS atau Guillain Barre Syndrome.

Untuk menegakkan diagnosis GBS, maka dokter spesialis syaraf mengambil cairan spinal dan Calief tetap berada di ruang PICU karena khawatir jika terjadi perburukan pada paru-paru nya dapat berakibat henti nafas mendadak. Dalam waktu 1 hari sudah dapat dipastikan bahwa Calief positif menderita GBS dan pengobatan sementara pun dapat diberikan secepatnya. Dapat dipahami pukulan yang sangat berat dirasakan oleh Syifa. It’s suddenly happened! It’s randomly chosen! Kondisi semula yang sehat walafiat tiba-tiba terbaring lemah tak berdaya. 

"Dr.Akbar tolong beri penjelasan pada saya mengenai penyakit GBS, apa yang menyebabkan anak saya hilang fungsi anggota geraknya ?" Tanya Syifa pada Dokter Spesialis Syaraf itu.

"GBS atau istilah dalam Bahasa Indonesia radang polineuropati demyelinasi akut adalah peradangan akut yang menyebabkan kerusakan sel saraf tanpa penyebab yang jelas. Ini merupakan penyakit autoimun dimana antibodi yang untuk melawan antigen justru berbalik menyerang sistem saraf tepi lalu menyebabkan kerusakan sel saraf. Kelumpuhan pada pasien GBS biasanya terjadi dari bagian tubuh bawah ke atas atau dari luar ke dalam secara bertahap. Pada penderita GBS parah, kerusakan bahkan dapat berdampak pada paru-paru dan melemahkan otot-otot pernapasan sehingga diperlukan ventilator untuk menjaga pasien agar tetap bertahan."

"Iya Dok...Calief selalu mengeluh telapak kakinya sakit seperti ditusuk jarum, ternyata penyakit GBS inilah yang menyerang tubuh anak saya, Masya Allah indahnya cobaanMu Yaa Rabb..." lirih Syifa ia pun tak kuasa menahan tangis begitu sulit ia pahami penyakit langka yang menjangkit tubuh Calief.

"Sepertinya ada keterkaitan dengan sakit tipus yang 2 minggu lalu diderita oleh Calief Syif...infeksi perut pun bisa menjadi penyebab GBS, benar tidak Dr.Akbar ?" Tambah Rizky.

"Benar Dr.Rizky..jangankan infeksi perut bila kondisi imun tubuh anak anda buruk, flu pun bisa menjadi penyebabnya,baik lah Ny.Syifa saya akan memasang alat penunjang hidup bagi putra anda, banyaklah bersabar dan pasrahkan pada Tuhan...saya yakin apa yang digariskan Tuhan adalah yang terbaik, saya permisi ke ruangan PICU lagi." Dr.Akbar pun memasuki ruang PICU untuk menangani Calief.Sementara Syifa masih ditemani Rizky diruang tunggu R.PICU, dan Jefri tak berani mendekati Syifa karena kesalahan yang diperbuatnya.

"Mas Rizky...kenapa ini harus terjadi sama Calief, Calief amat berharga bagi aku , setelah kepergian mas Daffa dialah satu-satunya semangat hidupku, tapi....anak usia 7 tahun itu harus merasakan sakit yang amat dahsyat yang mungkin aku sendiri gak akan mampu melewatinya, Calief sudah yatim sejak usia 3 tahun sekarang Calief pun harus sakit separah ini mas, Astagfirullah Cal..lieff...bunda sayang Calief...bertahan ya nak....bunda selalu do'akan kamu...jangan tinggalin bundaaa...." Syifa menangis terisak sambil menatap Calief dari balik kaca R.PICU , hatinya begitu hancur dan nelangsa melihat ketidakberdayaan Calief apalagi saat tubuh Calief dipasang berbagai macam alat penunjang hidup dan mulutnya dipasang alat ventilator untuk bernafas.

"Sabar yaa Syif....jangan bersedih Allah SWT selalu bersama orang-orang yang sabar Insya Allah..." Rizky pun tak kuasa menitikan air mata duka melihat Calief yang senantiasa ceria harus berjuang diranjang RS R.PICU.

"Aku gak sanggup mas Rizky...ini terlalu berat...." lirih Syifa.

"Syif....Allah SWT gak akan memberikan ujian melampaui batas sabar manusia, aku yakin kamu kuat dan kamu harus kuat untuk menguatkan Calief, aku udah bilang sama kamu jangan kamu tampakan kesedihan dan air mata kamu, karena yang Calief butuh itu kamu yang tegar kuat bukan yang lemah." Rizky pun merubah posisi Syifa kehadapannya, Syifa hanya menunduk air matanya bahkan menetes jatuh diubin RS.
Lalu Rizky menarik tubuh Syifa kepelukannya, Syifa pun semakin menjadi menangis dipelukan Rizky, ia meraung dalam peluk Rizky tangis kedukaannya tak terperi, Rizky pun dengan lembut mengusap punggung Syifa.

CALIEFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang