30. | Calief.

1.8K 287 87
                                    

Seminggu sudah Rizky dan Syifa berada di Bali untuk bulan madu, karena cuti Rizky sudah habis dan ia harus segera kembali bekerja.

Sebelum menuju bandara I Gusti Ngurah Rai, Rizky dan Syifa menyempatkan diri membeli oleh-oleh untuk keluarga mereka di Jakarta.Mereka mengunjungi salah satu pusat oleh-oleh yang menjual berbagai cemilan khas Bali yaitu Krisna. Dinamakan Krisna karena memang ada patung Dewa Krisna berukuran cukup besar di depan toko ini.

Jarak antara Krisna dan Bandara Ngurah Rai sangat dekat, karena mereka hanya perlu berkendara selama 5 menit saja. Adapun oleh-oleh khas Bali yang dijual di sini adalah pie susu, dodol kering, aneka keripik, dan masih banyak lagi. Selain makanan ringan khas Bali, Krisna juga menjual pakaian khas yang juga bisa dijadikan oleh-oleh.

"Udah belum sayang belanjanya ?sebentar lagi pesawat kita berangkat loh kalau telat kita harus beli tiket dan menunggu pesawat berikutnya." Ucap Rizky sembari melihat arloji ditangan kirinya.

"Udah sayang, ini aku mau bayar ke kasir..." Syifa menjawab sambil cengengesan , ia paham betul Rizky sudah bosan menunggu hampir satu jam Syifa membeli oleh-oleh disana.

Syifa pun menuju kasir ditemani Rizky, lalu Rizky mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar belanjaan isterinya.

"Duhh suamiku manyun manjah gitu, kenapa sih gantengnya aku cikuuuu...cikuuu...cikuuu....!!!" Syifa gemas sambil menarik bibir tebal Rizky.

"Sakit sayyy...udah nih kita langsung ke bandara kan ?" Rizky meringis sambil membawakan paper bag berisi oleh-oleh yang Syifa beli.

Waktu menunjuk pukul 8 malam itu, mereka sengaja mengambil jadwal kepulangan malam supaya lebih indah menaiki pesawat pada malam hari.

Tak lama mereka tiba dan langsung melewati security check, setelah melakukan security check awal, mereka menuju loket untuk check in. Di loket itu, dan mendapat boarding pass. Tak hanya itu, barang-barang berukuran besar seperti koper juga harus mereka serahkan untuk ditimbang dan masuk bagasi.

Saat menukar boarding pass, Syifa meminta petugas untuk memberikan tempat duduk yang nyaman untuknya dan Rizky, dan Syifa lebih memilih duduk di samping jendela.

Tak lama pesawat yang mereka tumpangi pun siap berangkat, Rizky dan Syifa pun melakukan perjalanan udara selama 1 jam 45 menit menuju Jakarta.

"Alhamdulillah akhirnya kita sampai juga di Jakarta, mau makan dulu gak sayang atau kamu mau makan dirumah mama ajah ?" Tanya Rizky sambil mengecup pelipis kanan Syifa.

"Aku laper mas, kita makan fast food ajah ya lagi kepengen makan Mekdi,pengen makan burger banget nih, boleh gak ?"

"Boleh dong sayang...yuk !" Mereka pun menuju Mekdi di kawasan bandara, saat tiba di Mekdi Rizky langsung antri memesan makanan sementara Syifa mencari tempat duduk.

Sambil menunggu pesanan datang, Syifa mengirim pesan pada mama Rika menanyakan kabar Calief , sayangnya Calief sudah tidur karena waktu sudah jam 11 malam.

"Ini burger kamu sayang..." sodor Rizky dengan burger ditangannya.

"Thankyou hunny...hmmm yummy nih...!" Rizky pun tersenyum karena Syifa begitu mendamba burger pesanannya.

Saat sedang asyik menikmati burger miliknya masing-masing, panggilan masuk dari nomor yang tak dikenal pun berdering di ponsel Syifa , Syifa menolak panggilan itu karena Syifa sudah mensave nomor itu dengan nama "TIDAK JELAS".

"Ponsel kamu berdering lagi, kenapa kamu reject ?" Tanya Rizky sambil mengunyah burger miliknya.

"Ini loh mas Rizky, penelepon gak jelas yang aku bilang sama kamu itu, aku udah save nama dia makanya aku reject .." Rizky pun mengambil ponsel Syifa dan mengangkat telepon tersebut.

CALIEFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang