Orang bijak pernah berkata, hidup di dunia ini kita akan bertemu dengan pahit dan manisnya banyak hal. Seringkali yang akan kita temui terlebih dahulu adalah hal-hal pahit yang membuat kita menangis dan hati meringis.
Tetapi, percayalah bahwa bukan hal yang getir itu yang sedang dirancang oleh Tuhan. Namun, kejadian tersebut adalah sebuah pondasi agar kita kuat dan kemudian tinggal menyesap manisnya hidup.
Dan lihatlah lebih dalam lagi dari setiap kejadian pahit yang kita temui. Ada beberapa pelajaran penting tentang kesabaran, rasa syukur, mempelajari karakter seseorang, mengerti bagaimana harus bersikap, yang semua hal tersebut memang mahal harganya. Dan juga kita tak akan pernah tahu kelak semua hal pedih itu akan membawa buah manis apa dalam kehidupan.
Seperti kehidupan rumah tangga Rizky dan Syifa, tidak selalu mulus seperti yang diharapkan, ujian datang silih berganti akan tetapi bila disikapi dengan sabar pasrah dan ikhlas semua akan terasa mudah.
"Percayalah Syifaku sayang, bahwa ketika Tuhan memberikan kita tangis kesedihan itu karena Tuhan menyayangi kita dan ingin agar kita mengerti bahwa setelah itu nantinya akan ada kebahagian yang akan kita rasakan jika kita mau mensyukurinya. Bukankah sehabis hujan, Tuhan juga selalu mendatangkan adanya pelangi yang indah? Begitupan yang terjadi kepada kehidupan kita.Tidak akan selamanya kesedihan itu akan kita rasakan, karena nanti juga kita akan bisa merasakan kebahagian yang akan mewarnai hari-hari kita." Tandas Rizky pada Syifa saat mereka tengah asyik berbincang diatas tempat tidur dikamar mereka.
"Seperti sekarang ya mas Rizky, betapa rasa syukur tak terhingga karena aku memilikimu sebagai suamiku, aku pun kini sedang mengandung buah cinta kita dan masa kehamilanku sudah masuk 7 bulan, Insya Allah beberapa bulan lagi malaikat kecil itu akan lahir kedunia." Jelas Syifa sambil memeluk tubuh Rizky dan menyandarkan kepala di dada bidang suaminya.
"Alhamdulillah, Calief pun sudah mulai berusaha lepas dari kursi rodanya, ia mulai berlatih berjalan meskipun itu sangat sulit dilakukan, semoga saat adiknya lahir, kakak Calief sudah bisa berjalan ya sayang." Rizky mengusap lengan Syifa serta mengecup dalam kening Syifa.Setelah berbincang mereka memilih tidur karena esok pagi Syifa akan melakukan USG di RSCM bertemu dengan dr.Zakiyah SPOG.
Pagi menjelang, hari ini sekolah Calief libur, setelah selesai sarapan Rizky Syifa dan Calief bersiap menuju RSCM untuk USG bayi diperut Syifa, Calief sangat bahagia karena untuk pertama kalinya ia akan melihat adik bayinya didalam layar monitor.
"Abah...bunda Calief gak sabar, pengen lihat adik bayi diperut bunda, kira-kira adik Calief cewe atau cowo ya ?" Tanya Calief sambil duduk di jok belakang mobil Rizkyn
"Hummm apa ya, bunda juga gak sabar Cal... bunda harap sih adikmu perempuan ya, hehehe !"
"Kalau kata abah adik kamu laki-laki Cal, nanti kita ajak adik ke Masjid untuk shalat jum'at kita ajak main PS terus abah ajarin futsal, karena abah pernah cedera otot jadi abah gak bisa main futsal lagi." Kenang Rizky dengan rasa kecewa juga sedih.
"Duh abah sayang, itu namanya kamu maksain hobi kamu yang gak jelas itu sama calon anak kita, gak ya...aku gak mau anak kita nanti jadi pemain futsal atau bola bahaya kalau cedera otot kayak kamu, kamu pernah ngalamin operasi kan gegara cedera itu, gak deh kalau anak kita nanti kena cedera otot juga, amit-amit ya Allah....!" Syifa mengetuk-ngetuk dashboard dengan tangannya.
"Bun...kok amit-amit mukul-mukul dashboard mobil sih, emang anak bunda mobil ya...kan merk mobil abah Pajero, nanti anaknya Nakjero dong wkwkwkwkwk !" Calief meledek Syifa dan hal itu membuat Rizky tertawa girang luar biasa.
"Hahaha... anak abah juara banget, jadi isteri Pajero itu Bujero ya Cal, wkwkwkwk !" Rizky ikut meledek Syifa.
"Apasih kalian kok malah bersekutu lawan bunda. Oo awas ajah ya kalian bunda gak mau masakin, kalau mau makan masak sendiri !"
KAMU SEDANG MEMBACA
CALIEF
Fanfiction#1 in Rizky 22 Okt 18 #1 in Syifa 20 Okt 18 #9 in Sadstory - 18 Okt 18 Calief seorang anak berumur 7 tahun, yang tumbuh selama 4 tahun hanya dari kasih sayang seorang Ibu tanpa Ayah disampingnya.Ayahnya telah tiada saat terjadi tsunami , Calief tu...