"Apa ini soal... Jungkook?"
Taehyung menghembuskan napasnya lalu tersenyum, memandang wajah tampan yang saat ini menunjukan kedua tatapan khawatir.
"Wae? Kenapa dengan Jungkook?" Tanya Seokjin lagi.
Taehyung bangun lalu membenarkan posisi duduknya. "Ada seorang gadis misterius yang datang ke rumah Jungkook tengah malam."
"Kekasihnya?"
"Omong kosong! Dia bahkan tak memiliki orang yang dikenalnya selain aku."
"Lalu?"
Taehyung memandang Seokjin dengan kedua matanya yang tegas. "Cari tahu tentang gadis itu."
"Kau salah orang, tata. Orang yang bisa melakukan itu hanya daddy mu. Aku hanya bisa memasak dan membuatmu mimpi indah dengan laguku."
"Aku tidak sedang bercanda, mom."
"Jika kau serius meminta bantuanku, mianhae. Aku berjanji akan memberikan apapun untukmu, tapi tidak berhubungan dengan Jungkook."
"Mom.. kumohon"
Seokjin menggeleng. "Sudah cukup Nona Han mengambilmu, aku tak ingin Namjoon memisahkanmu dariku. Tidak dengan mimpi buruk itu,"
"Mom, kau bisa melakukannya diam-diam"
Seokjin mengangkat kepalanya, menatap putranya dengan kerutan di dahinya. "Kau bisa meminta itu pada daddy mu,"
"Lalu mengadukannya pada nona Han? Tsk... Jika sudah seperti itu aku pasti tidak akan bisa bertemu dengan si bodoh Jungkook lagi."
"Kau sudah paham, tae"
Taehyung berpaling. "Seharusnya aku tidak mengundangnya hari itu."
"Kau pria hebat, tae."
"Kenapa aku tidak bisa hidup seperti kalian? Kau dan daddy hidup bahagian tanpa peduli dengan dunia. Masa bodoh dengan keturunan, kaya miskin, bahkan gender. Cih..."
"Kau berbeda, tata. Kau ini seorang pangeran tampan yang bijaksana." Ujar Seokjin sambil meraih sebelah tangan Taehyung untuk diusap.
"Aku ini anak mommy dan daddy."
"Tidak secara biologis."
"Tidak juga dengan nona Han" sela Taehyung.
"Tapi kau masih memiliki garis keturunan dengannya, Tata."
Taehyung diam, tidak lagi menyela.
"Kau marah, Tata?"
Taehyung berdiri dari duduknya, sedikit membenarkan jas hitam yang dipakainya. "Ada pertemuan kolega kerajaan lima belas menit lagi. Aku harus bersiap, kau bisa keluar."
"Tata..."
"Hanseong-ssi! Tolong bawa pria ini keluar dari pintu utara, jangan sampai berpapasan dengan Ibu tertua ataupun Ibu Han." Ujar Taehyung dengan nada suara berat yang ditujukan pada ajudan pribadinya yang sedari tadi berdiri tegap di samping pintu.
"Tata.. kau tak pernah berubah."
"Aku berubah sejak ada dua kepribadian dalam diriku,"
"Mari lewat sini." Ujar ajudan yang saat ini tengah menuntuk Seokjin menuju pintu keluar.
"Aku akan mengunjungimu lagi."
"Jangan terlalu merindukan aku."
"Aku akan menelponmu."
"Aku akan sangat sibuk.
Seokjin terdiam, tak ada lagi kalimat yang ingin ia lontorkan. Tidak, sebenarnya masih banyak. Seperti 'jangan lupa makan', 'Tidur yang cukup', 'Jangan terlalu memaksakan diri', dan juga 'Aku mencintaimu'. Namun semua itu ia urungkan jika sejak liquid bening di ujung matanya tak bisa ia tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hormones [TAMAT]
FantasyJeon Jungkook, seorang pengangguran, bertemu dengan seekor kucing dengan luka di telinganya saat ia meniup lilin ulang tahunnya. "Apa kau malaikat?" "Dimana calico ku?" "Apa kau kehujanan?" "Jangan bicara dengan orang asing!" "Boleh aku memanggilmu...