Kim Taehyung

10K 1.1K 34
                                    

Idiot Taehyung
Calling...

/Tut..../
/Tut..../
/Beep!/

//Beep!/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo....!!! Apa kau merindukanku? Kau rindukan? Kan? Kan? Kan?" Seru Taehyung sesaat setelah ia menerima panggilan Jungkook.

"Kenapa kau bisa seberisik ini?"

Taehyung mengangkat sebelah alisnya, seakan menyalurkan pertanyaan 'apa yang ingin kau bicarakan?'

Jungkook menghela napasnya. "Aku mau cerita."

"Apa? Cerita? Apa kau mau curhat? Curhat? Wah... Baru kali ini kau memercayakanku sebagai pendengar. Apa itu artinya kau mau menjadi uke ku?"

"YAK!" seru Jungkook sambil sedikit melotot. "Aku serius."

"Aku juga serius, apa kau sudah berubah pikiran untuk menjadi uke?"

"Idiot! Selamanya aku akan menjadi normal, aku menyukai wanita."

Taehyung menghembuskan napasnya lemah. "Tsk... Tidak seru!"

"Kalau begitu aku tidak jadi cerita." Ujar Jungkook menunjukan gestur akan memutus panggilan.

"Ayolah... Aku hanya bercanda, kenapa kau begitu emosi?"

Jungkook mengacak rambutnya pelan. "Baiklah, aku akan mulai cerita dengan cepat. Dengarkan baik-baik!"

Taehyung sedikit membenarkan posisinya, ia lebih mendekatkan ponselnya agar bisa mendengar suara Jungkook lebih jelas.

"Semalam, ada yang mengetuk pintu rumahku.."

"Tunggu!"

Jungkook berhenti untuk melihat Taehyung sejenak.

"Apa kau berusaha untuk bercerita horror? Kau tau aku tidak suka ini, kan?" Taehyung mengerutkan keningnya.

"Kau sebut dirimu seme?" Ejek Jungkook.

"Hey! Tidak ada hubungannya dengan itu, kook!"

Jungkook kembali menghela napasnya, berusaha untuk tenang. "Baiklah, akan aku lanjutkan."

"Hoh!"

"Kau tau kan satu-satunya orang yang ku kenal di Seoul hanya kau seorang?" Jungkook berhenti, melihat respon Taehyung yang menganggukan kepalanya. "Dan orang yang tahu tempat tinggalku hanya kau"

"Heum! Aku yang membeli rumah itu, dan kau baru mencicilnya sebanyak 45% setelah lima tahun."

Jungkook hanya menunjukan wajah datarnya. "Sudah aku bilang akan aku lunasi setelah aku mendapat pekerjaan. Kau ini keturunan bangsawan tapi begitu perhitungan!"

"Tidak peduli aku bangsawan atau bukan, yang namanya hutang ya hutang, bodoh?"

"Aku tau itu, idiot!"

"Lanjutkan"

"Tengah malam kemarin saat hujan deras ada orang yang mengetuk pintu rumahku. Awalnya ku kira itu kau, tapi saat aku keluar aku melihat ada tubuh yang tergeletak di depan pintu."

"Wush... Kau benar membuatku merinding, bukan main rasanya." Ujar Taehyung sambil menunjukan ekspresi ketakutan. "Jika aku jadi kau, akan aku telpon polisi"

"Ditengah malam?"

Taehyung nampak berpikir.

"Wajahnya sangat pucat, mungkin dia kelelahan ditambah lagi dengan hujan dimalam hari. Tapi aku masih melihat sedikit nyawa di matanya, saat aku memeriksanya dia menatapku dengan kedua matanya yang belum menutup sempurna."

"Oh astaga! Aku harus mengakhiri panggilan ini, sialan kau jeon!"

"Tapi, apa kau tau yang aneh?"

"Apa?"

"Dia hanya memakai kaos kebesaran yang kumuh, dengan tudung kepala berwarna hitam"

"Kau membawanya masuk?"

Jungkook mengangguk.

"Bagaimana dia sekarang?"

"Dia masih tertidur"

"Apa dia cantik?"

"Apa? Hmm... Ya.. lumayan.."

"Ada apa denganmu, huh?" Ujar Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa denganmu, huh?" Ujar Jungkook.

"Kau menyukainya??"

"Mwo?"

"Sepertinya tuhan telah mengabulkan permohonanmu"

"Yak!"

"Wah, kook-ah. Sepertinya aku harus pergi, ibu tiriku memanggilku."

"Yak! Kau salah paham, jangan-"

/Beep!/

Jungkook membola, ia tak habis pikir Taehyung mengakhiri panggilannya. Jujur ia sama sekali tidak mendapat masukan apa-apa dari Taehyung, menyesal rasanya dia telah bercerita.

"Idiot! Masalahnya dia itu pria"

#####

-To Be Continue-

Hormones [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang