A Lil Boy

3.1K 415 13
                                    

🐈🐈🐈🐈🐈🐈
Jangan Lupa vote komen-nya kaka 👻












########













Jungkook terbangun saat ia mendengar suara rengekan kecil disertai napas berderu didekatnya. Hal pertama yang ia lihat saat membuka matanya adalah si mungil Jimin yang berada didalam pelukannya nampak bergerak-gerak gusar dalam tidurnya. Keringat bercucuran dari keningnya, jemari tangannya mencengkram erat kaos oblong milik Jungkook. Sepertinya si mungil sedang mengalami mimpi buruk.

"Hiks..."

"Ssst..." Jungkook menarik tubuh yang lebih mungil ke dalam pelukannya. Menepuk-nepuk pelan punggungnya sembari terus memeriksa wajah pucat si mungil. "Jimin..." Panggilnya lembut.

Jimin perlahan membuka matanya, keningnya berkerut dengan mata sayup yang memandang ke arah Jungkook. Matanya sedikit sembab.

"Ada apa?" Tanya Jungkook lirih.

"Jimin bermimpi.. hiks... Jimin melihat ada anak kecil sedang menangis."

"Siapa?"

Jimin menggeleng tanda tidak tahu.

"Kenapa dia menangis?"

"Karena.. hiks... Dia takut dengan Jimin.. hiks.. anak kecil itu selalu menangis saat melihat Jimin."

"Lalu kenapa Jimin ikut menangis?"

Jimin berkedip beberapa kali. "Karena.. karena dia menangis, Jimin jadi ikut menangis."

Jungkook berhenti menepuk-nepuk Jimin, sekarang ia menarik dagu Jimin agar ia dapat melihat wajah Jimin dengan lebih jelas. Mengamati semua bagian wajahnya. "Aku penasaran, siapa bocah yang berani membuat Jimin ku menangis seperti ini."

"T-tuan.."

/Cup!/

Jungkook mengecup bibir mungil itu sesaat. Hanya kecupan selamat pagi yang selama ini terasa hilang. "Orang bodoh mana yang takut dengan wajah manis Jimin ku?"

Jungkook kembali memberikan kecupan singkat di bibir gemuk Jimin. Satu atau dua kali. "Ini masih terlalu pagi, tidurlah."

Jimin menggeleng. "T-tuan..."

"Hmm?"

"Tidak ingin tidur."

"Wae?"

"Nanti Jimin akan mimpi yang sama. Nanti Jimin akan ditinggalkan anak kecil itu lagi."

Jungkook tersenyum simpul. "Sudah ada aku, tidak perlu takut." Kata Jungkook sambil menatap dalam kedua manik Jimin.

"Tuan.. tidak akan pergi meninggalkan Jimin, kan?"

Jungkook terdiam untuk sejenak, kedua manik Jimin saat ini menatapnya penuh harap. Kedua mata yang berbinar itu berhasil membuat dada Jungkook berdesir tiap kali ia menatapnya.

"Ayo tidur, sini aku peluk." Ujar Jungkook sambil menarik kepala Jimin kedalam dadanya. Mendekapnya erat sambil mengusap lembut punggung Jimin. Meletakan dagunya pada puncak kepala Jimin. Harum. Jungkook suka. Wangi rambut Jimin selalu membuat Jungkook tenang.










#######










"Masih pagi, mau kemana?"

"Perpustakaan."

"Hmm? Untuk apa?"

"Bertemu Jimin, aku ada janji untuk menceritakan dongeng padanya."

Yoongi mengangkat sebelah alisnya. Ia masih tetap duduk di sofa sambil mengamati gerakan sibuk yang dilakukan oleh Yoonjin. "Apa kau tidak cemburu?"

"Untuk apa?" Tanya Yoonjin tanpa menengok ke Yoongi.

"Aku mungkin saja telah jatuh hati padanya, apa kau tidak sakit hati atau membencinya?"

Yoonjin terdiam, ia menoleh ke arah Yoongi. "Tapi... Dia terlalu manis." Cicitnya.

Yoongi berdecak. "Kau benar."

"Sebenarnya.. aku sudah sadar diri sebelum bertekad untuk kembali ke Seoul. Aku hanya ingin memperbaiki keadaan, bukan menjadi egois yang berharap mendapatkan cintamu lagi. Tidak pantas untuk orang sepertiku."

Yoongi terdiam, masih memandang Yoonjin yang saat ini kehilangan wajah semangatnya.

"Aku pergi dulu."

Sorot mata Yoongi tak dapat lepas dari tubuh jenjang seorang wanita yang hanya mengenakan coat sebatas lutut dengan hotpants berwarna merah. Ia nampak kesulitan memasang sepatu hak-nya.

Wanita itu akan keluar dimusim dingin dengan pakaian seperti itu.

"Tetap dirumah!"

Yoonjin menoleh, ia sedikit tersentak saat mendapati Yoongi sudah berdiri didekatnya.

"Jangan berpakaian seperti itu. Banyak pria hidung belang seperti Hoseok di luar sana." Ujar Yoongi dengan nada suara mulai ditinggikan. Kedua matanya menatap tak senang.
























"Nanti aku cemburu." Lirihnya kemudian.








########

Eh iya lupa mau ngomong. Yang jadi ortu-nya Jeka itu N & Leo vixx 😳

 Yang jadi ortu-nya Jeka itu N & Leo vixx 😳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Eomma Hakyeon)

(Appa Taekwoon)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Appa Taekwoon)

Untuk chapter selanjutnya bakal sering kasih flashback :)
Mendekati akhir horay.... 😄

To be continue...

Hormones [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang