WARNING!
Jangan lupa vote + komen
.
.
.
Okay, edisi flasback dimulai 👻
#Setengah dari chapter ini suri copas dari work suri yang ada di draft :) maklum, kena mindblock :( #🐈🐈🐈🐈🐈
#######
Musim dingin kala itu terlampau dingin. Anak-anak yang tinggal di salah satu gereja dengan hati murni nan lugu seperti tak menganggap angin musim dingin ada. Mereka beramai-ramai bermain di halaman setelah selesai menghabiskan makan siang mereka. Ditemani dengan dua sampai tiga orang suster, mereka mulai mengoper bole ke anggota team lainnya.
"Jungkook, makananmu sudah habis. Tidak ingin main?" Tanya salah seorang suster muda yang baru saja selesai menyuapi bocah empat tahun yang saat ini duduk memandang keluar jendela. "Jungkook tidak ingin main bersama Yein, Jiho, dan lainnya?"
Bocah yang masih menyimpan makanannya didalam mulut itu menggeleng. "Kuki dicini dengan custel Han,"
"Jungkook ingin ikut suster Han?"
Bocah itu mengangguk, tak lepas pandangannya dari bola yang dimainkan teman-teman sebayanya.
"Suster Han ingin pergi ke rumah, menemui suster besar. Mari, suster Han genggam tangan Jungkook agar tidak kedinginan."
Jungkook menurut, ia memberikan tangan kirinya untuk digenggam sebelum ia lompat dari kursi yang sama besarnya dengan dirinya.
Keduanya berjalan keluar melewati anak-anak lainnya yang sedang bermain bersama. Melihat Jungkook yang pergi bersama salah satu suster mereka, membuat semua anak menatap jengkel. Jungkook sudah merasakan sejak dirinya selesai makan paling akhir tadi. Teman-temannya selalu menatap Jungkook begitu, ia tak peduli, selama ada suster Han ia akan aman.
"Kenapa custel Han lebih cayang pada kuki?"
"Custel Han selalu belmain dengan kuki!"
"Tidak adil!"
"Hwiyong tidak ingin belmain dengan kuki, kuki nakal!"
Jungkook mendengarnya, tidak mungkin ia tidak mendengar teman-temannya berbicara dengan nada yang cukup keras sementara dirinya masih di dekat sana. Tanpa sadar Jungkook meremat tangan yang digenggamnya sekedar menyalurkan rasa takutnya.
"Jungkook tunggu disini, suster Han ingin masuk ke ruangan suster besar dulu." Kata suster muda itu dengan nada suara lembut.
"Custel Han.."
"Nde?"
"Eung.. kuk... kelayon... Yeye melusaknya.. patah.. kuk - tidak - bica - meng - gam - bal."
Wanita itu tersenyum keibuan. Ia berjongkok untuk menyetarakan tingginya dengan bocah yang mengalami speak dellay itu. Sedikit mengusap puncak kepalanya penuh kasih sayang.
"Crayon Jungkook rusak karena Yein mematahkannya?"
Jungkook mengangguk.
"Setelah ini Suster Han ambilkan crayon baru untuk Jungkook, okay?"
Jungkook tersenyum senang. "Poyoyo.."
"Pororo?"
"Eung!"
"Baiklah. Jungkook duduk dulu ya, Suster Han tidak akan lama."
"Nde!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hormones [TAMAT]
FantasyJeon Jungkook, seorang pengangguran, bertemu dengan seekor kucing dengan luka di telinganya saat ia meniup lilin ulang tahunnya. "Apa kau malaikat?" "Dimana calico ku?" "Apa kau kehujanan?" "Jangan bicara dengan orang asing!" "Boleh aku memanggilmu...