Masalah

2.5K 371 18
                                    

Yoongi masih diam, berpura-pura bodoh sambil menatap lawan bicaranya dengan santai. Lain dengan orang yang ia tatap, pria itu mulai naik pitam.

Dibawah sorot lampu redup ini, Yoongi mendapat beberapa pertanyaan. Introgasi. Ya seperti itu.

Dikedua sisinya berdiri dua orang bertubuh besar penuh tatto, bibirnya menghitam, aroma rokok sangat kentara saat kau berada di dekatnya. Yoongi juga perokok, namun menghirup aroma dua pria itu membuatnya sesak dan ingin muntah.

"Hey! Apa kau tidak punya parfume?" Tanya Yoongi yang dibalas gebrakan meja oleh orang yang duduk dihadapannya.

"Aku sedang bicara denganmu, kaparat! Ingin ku pukul lagi?"

Yoongi memandang lelah, sudut bibirnya yang terluka sedikit tertarik. Wajahnya saat ini sudah penuh dengan luka dan lebam. Tulang keringnya yang ditendang sebenarnya terasa sangat sakit, juga tulang rusuknya yang terasa amat nyeri. Namun Yoongi bukan orang yang lemah.

"Lenganku. Patahkan saja lenganku. Kau sudah menyentuh wajah, kaki, dan bagian perutku." Kata Yoongi.

Pria dihadapannya menggeram kesal. "Katakan dimana kucing itu?"

"Aku tidak punya piaraan, hidupku saja susah dengan satu penumpang tetap. Mau mengadopsi kucing segala? Apa kau lihat tampang ku ini tampang orang melankolis? Bisa mati kucing itu jika aku majikannya."

"Kau tau, tuan. Yang ku bahas bukan kucing yang itu, jangan membual lagi."

"Aku lapar.."

"Brengsek! Jangan berlagak bohong. Aku sudah punya orang untuk mengikutimu selama ini. Semua orang yang berhubungan dengan kucing itu, aku punya semua daftarnya."

"Aku tidak bohong. Aku ini lapar."

"Brengsek, kau!"

/Bugh!/

Yoongi sedikit terhuyung ke belakang, namun kursinya ditahan oleh salah satu pria bertato.

"Hey! Kekasihmu itu cantik, sayang jika wajahnya ku gores sama sepertimu."

Yoongi tertawa. "Percayalah, bung. Dia itu isteri orang." Jawab Yoongi santai.

Pria yang mengintrogasi itu tak dapat menahan emosinya. Ia sudah kehabisan bahan untuk ditanyakan, selama tiga jam lebih mereka disini, tak satupun informasi yang ia dapat. Percuma. Berapa lama lagi dirinya harus menghadapi pria aneh yang dihajar dan diancam masih bersikap tenang? Tidak lagi, dia tidak tahan.

"Bawa dia ke ruang bawah tanah!" Perintahnya mutlak. Dengan patuh dua pria bertato itu menyeret Yoongi keluar.

Yoongi pasrah, sebenarnya ia malas melawan dua pria bertato itu, jadi ia membiarkan tubuhnya diseret melewati para maid dan penjaga bertubuh kekar.

Juga...

Seseorang dengan napas lemah yang dibopong oleh beberapa pria berpakaian rapi. Orang itu mencuri perhatian Yoongi saat ia berpapasan dengannya. Dalam sekejap Yoongi mengerahkan tenaganya untuk menahan pria bertato yang menyeretnya.

"Oy Nak! Nak! Bangun! Kau harus menyelamatkan kucingmu!" Teriak Yoongi pada pria lemah itu.

"Oy, bocah! Nak! Bangun! Apa kau tidak mendengarkan perkataan orang tua? Bangunlah, bodoh!"

Pria itu tak bergeming, kedua matanya masih terpejam, tubuhnya masih dibopong menjauh dari Yoongi.

Sialnya, Yoongi belum tahu siapa nama pria itu. Pemilik Jimin. Mereka belum sempat berkenalan karena Yoongi pikir tak ada alasan untuk keduanya berkenalan. Dari awal bertemu pria itu selalu menatap Yoongi tak suka.

Hormones [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang