Can't Sleep

2.5K 407 8
                                    

Jangan Lupa Vote + Komen 💜💜💜








Sudah lebih dari seminggu Jimin tinggal bersama sepasang suami istri yang dipanggilnya sebagai Mommy dan Daddy. Awalnya Jimin sedikit memberi rasa curiga kepada dua orang asing itu. Namun seiring berjalannya waktu perlakuan manis mereka kepada Jimin perlahan membuat Jimin merasa nyaman berada di rumah barunya.

Tidak terlalu.

Karena sesekali Jimin masih menangis ketika merindukan rumah lamanya, juga tuan kelinci-nya.

Seperti saat ini, ketika rumah menjadi sepi dan remang, Jimin yang masih terjaga duduk di atas kasurnya. Menekuk kedua kakinya sambil menenggelamkan wajahnya diantara lututnya. Menangis sendu semalaman. Untungnya di luar sedang hujan, jadi suara isakan Jimin teredam karena suara bising rintik hujan yang cukup deras.

Sebenarnya Jimin tak pernah tidur ketika malam. Walaupun Seokjin selalu menemaninya saat menjelang waktu tidur, Jimin akan berpura-pura terlelap. Seokjin sering kali menepuk-nepuk punggung Jimin, menyanyikan lagu lullaby pengantar tidur dengan suaranya yang lembut, memberikan kecupan dikening saat dirasa Jimin sudah terlelap, lalu ia keluar kamar dengan langkah berjinjit.

Setelah itu barulah Jimin membuka matanya, menghembuskan napasnya dengan berat, menatap sendu ke langit-langit kamar yang berhias bintang-bintang kecil bercahaya.

Jimin rindu tuannya.

"Jimin tidak tidur." Bisik Namjoon pada Seokjin yang saat ini sedang mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka.

Seokjin nampak sedih, ia menunduk dalam dengan kening yang berkerut dan jemari tangan yang bergerak khawatir. "Apa kita harus menelpon Jungkook untuk menanyakan kabarnya?"

Namjoon menggeleng. "Taehyung akan marah nanti."

"Jimin tidak pernah tidur sejak dia berada disini, aku khawatir."

Namjoon kali ini hanya diam sambil memejamkan kedua matanya dengan erat.

"Lakukan sesuatu atau aku akan membawa Jimin pergi ke Jepang untuk menemui Jungkook." Ancam Seokjin.

"Jangan gegabah. Orang-orang kerajaan pasti sudah menyebar ke seluruh Korea. Jika Jimin keluar rumah bisa-bisa mereka melihatnya."

Seokjin mendengus kesal. "Dasar manusia sialan!"

Namjoon menoleh, sedikit terkejut saat isterina itu mengumpat. Namun melihat bibir berisiny yang berkerut membuat Namjoon merasa gemas. "Sejak kapan isteriku belajar mengumpat?" Ujar Namjoon sambil meletakan tangannya dipuncak kepala Seokjin.

Seokjin menoleh ke arah Namjoon, membuat Namjoon terkejut sekali lagi. Dibawah bayangan yang remang Namjoon dapat melihat kalau isterinya sedang menangis.

"K-kenapa?" Tanya Namjoon khawatir.

"Aku tidak ingin mereka mengambil Jimin, tidak setelah Taehyung. Taehyung, Jungkook, dan Jimin. Kenapa mereka selalu menyakiti orang-orang yang aku sayang? Dasar! Para anjing itu bertindak-"

/Cup!/

Namjoon memberi satu kecupan mendadak saat Seokjin mulai mengumpat.

"Untung saja bibirmu ini masih terasa manis." Kata Namjoon sambil tersenyum.

Seokjin bersemu merah, ia berusaha untuk mengalihkan pandangannya dari sorot mata Namjoon. Namun Namjoon sudah meraih dagu Seokjin membuatnya menatap kedua mata Namjoon dengan dekat.

"Bersabarlah, kupastikan sebentar lagi akan selesai." Ujar Namjoon lirih.

Seokjin terdiam, berpikir sejenak apakah perkataan Namjoon itu mungkin terjadi atau tidak. Melihat cara Namjoon tersenyum dengan lembut itu selalu membuat Seokjin mempercayai kata-kata manisnya.

Seokjin selalu terbuai dengan seorang profesor terbaik itu selama hidupnya.

Ya, Seokjin mempercayai Namjoon. Namun tidak tahu dengan rencana apa yang sudah dibicarakan dirinya bersama anaknya. Dia tidak tahu.













########












"Mom."

"Hmm?"

"Aku sedang perjalan pulang sekarang."

"Iya, hati-hati. Jangan lupa untuk istirahat."

"Siapkan makanan yang lezat."

"Iya- A-apa?"

Taehyung terkekeh diseberang sana. "Aku akan pulang ke rumah."

"R-rumah? B-busan?"

"Tentu, mana lagi?"

"Y-yak! Malam-malam begini? Jangan nekad! Nanti nenek sihir itu menghukum mu lagi."

"Aku merindukan Mommy, mau bagaimana lagi?"

Seokjin berdecih. "Rindu mommy atau khawatir pada Jimin?"

"Hmmmmm......?",

"YAK!"

"Tentu keduanya." Ujar Taehyung sambil terkekeh.

"Aish..."

"Aku dengar Jimin tidak tidur, aku datang membawa makanan favoritnya. Sebelum itu tolong jaga Jimin untuk ku, satu jam lagi aku sampai."





































"Tata... Apa kau.. tidak mengubungi Jungkook?"



########

To Be Continue...

Hormones [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang