Don't Leave Me

4.3K 536 7
                                    

"Omong kosong macam apa yang barusan kau bilang?"

Yoongi memandang jauh, sementara Jungkook menatapnya dari samping penuh hina. "Hybrid."

Jungkook berdecih, mengalihkan perhatiannya sementara ia tak habis pikir dengan jalan pemikiran milik Yoongi. "Apa saja yang kau bicarakan tadi, huh? Hybrid? Manusia buatan? Apa kau tidak waras?"

"Apa menurutmu kau sendiri waras?"

Jungkook terdiam.

"Apa kau tidak melihat hal aneh yang ada dalam diri Jimin? Maksudku.. Aku sempat ragu dengan hubungan kalian, aku pikir kalian adalah kerabat. Tapi kerabat mana yang membiarkan kerabatnya kehujanan pada tengah malam?"

Jungkook termenung, mendadak ia kembali mengingat perbuatannya saat awal mengenal Jimin. Ya, setidaknya dia tidak bersalah. Mungkin.

"Aku penasaran, mengapa kau masih menahan Jimin? Cara bicaranya berbeda dengan orang lain, tingkah lakunya pula. Oh! Jangan lupakan sesuatu yang ku kira bando itu," Yoongi menoleh, dan mendapati Jungkook yang masih termenung.

Jakpot! Jungkook benar terbawa oleh pembicaraan ini. Dia tidak membenarkan atau menyalahkan dari awal hingga detik ini. Namun, dari tatapannya yang seakan berpikir jauh, juga jemarinya yang nampak ragu untuk mencengkram pinggiran kursi kayu, semua itu sudah mewakili jawaban Jungkook.

"Lalu.. siapa Jimin? Apa kau tau?"
Jungkook tidak menjawab, tidak juga membalas tatapan dari Min Yoongi.

"Kau benar.."

Yoongi diam, mendengarkan.

"Mengapa aku tadi mengajakmu bicara? Memang kau ini siapa? Aku baru ingat kalau kau hanyalah orang asing yang baru-baru ini mengusik hidupku. Sekarang aku semakin tau, kalau orang aisng itu ternyata tidak waras pula."

"Apa?"

Jungkook berdiri dari tempat duduknya, membersihkan sedikit debu yang menempel di celanannya. "Maaf tuan asing yang aneh, tapi.. sebenarnya kau ini siapa? Itulah pertanyaan yang harusnya aku pikirkan selama ini, tidak yang lain."

Yoongi tersenyum miring. "Orang aneh yang kau maksud adalah orang yang tertarik dengan pria asing lain yang kau tahan."

Rahang Jungkook mengeras, ia kembali tak habis pikir mengapa pria ini begitu blak-blakan dan berbicara sesukanya tanpa pikir panjang.

"Maaf, tapi aku harus segera kembali. Aku tidak ingin Jimin bangun tanpa melihatku disana, bisa-bisa dia kembali menangis dan ketakutan."

"Silahkan."

######

Rumah sakit mulai sepi, hanya ada aroma khas yang keluar setiap kali kau melangkah ditambah suara gema sepanjang koridor dengan lampu remang. Min Yoongi duduk di dalamnya.

Masih memandang kosong ke depan, duduk di kursi tunggu yang telah disediakan. Hanya napas teraturnya yang dapat ia dengar untuk saat ini.
Hanya itu.

Sebelum ia mendengar suara langkah kecil mendekati dirinya.

Suara langkah yang bergema itu memenuhi lorong yang berada di lantai lima, lorong sepi karena tak ada orang lain yang berkunjung kemari. Ya. Tidak ada. Karena bagian lantai lima tengah dalam proses renovasi peluasan tempat. Apalagi sekarang sudah lebih dari tengah malam, orang mana yang mau berkunjung selain Min Yoongi?

Hormones [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang