Eh update lagi? Iyalah...
Yang komen banyak, bikin mood naik pula.
Jadi semangat.
Love-nya juga lebih dari 100 :)
Bagi Suri itu udah lebih dari cukup, yang penting komentar kalian 💜
Bikin ngakak kalau baca komentar kalian satu-satu :)Okey
Jangan lupa vote + komen######
Seluruh tubuh Jimin terasa lelah, akhir-akhir ini dia memang agak demam dan mudah kantuk. Tak heran jika sekarang dirinya kembali tertidur saat Jungkook memeluk tubuhnya sambil mengusap kepalanya lembut.
Ya, untuk selamanya kasur paling nyaman bagi Jimin adalah pelukan hangat Jungkook.
"Jadi berapa lama dia akan menginap?"
"Sekitar dua sampai tiga bulan."
"Bagaimana kalau dia menolak?"
"Bujuk saja, bilang ini yang diinginkan Jungkook."
"Kau membuatku seperti seorang penculik, nak."
"Dad, sebentar saja. Lagi pula Mommy pasti akan sangat senang mendapatkan tamu yang manis."
"Kalau begitu nanti aku cemburu."
"Dad.."
Jimin sedikit terusik dengan suara berisik yang mengganggu tidurnya. Ia mulai bergerak gusar, tangannya meraba kesamping kanan kiri untuk memastikan tuannya masih ada disana. Mendekapnya.
Tapi, ini terasa aneh.
Ini bukan dekapan tuannya.
Tidak ada rasa hangat, hanya dingin.
Tidak ada yang mengusapnya dengan lembut.
Tidak ada.
"T-tuan.."
"Oh? Dia bangun. Aku tutup telponnya."
/Beep!/
Jimin mulai membuka matanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah jalanan gelap dan hujan yang cukup lebat. Dia berada di luar, bukan, dia berada di dalam mobil.
"Sudah bangun?"
Jimin menoleh dan mendapati seorang pria di balik kemudi. Jimin seperti pernah melihat pria itu, entah dimana dan kapan, Jimin lupa.
"Masih mengingatku?"
Jimin diam, masih menatap pria itu dengan tatapannya yang tajam. Bukan masalah ia ingat atau tidak, masalahnya kenapa Jimin ada disini. Juga, dimana tuan kelinci-nya.
"Aku pria di perpustakaan yang memberimu chimmy sebagai hadiah, ingat?" Ujar pria tak dikenal itu sambil menolehkan kepalanya pada Jimin. Pria itu tersenyum menunjukan lesung pipi yang manis.
"D-dimana t-tuan kelinci?" Tanya Jimin dengan takut.
"Hah? Kita akan pergi ke rumahku, kau bisa menginap disana."
"Tuan kelinci?"
Namjoon nampak kebingungan. "Akan aku kenalkan kau dengan Seokjin, dia sama manisnya denganmu. Tapi... Agak cerewet."
"Apa tuan kelinci meninggalkan Jimin lagi?"
/Deg!/
Namjoon terdiam. Kalimat yang dilontarkan Jimin barusan entah mengapa membuat Namjoon kebingungan. Caranya berbicara seakan kehilangan harapan, dia berbicara dengan datar, namun ada kesedihan didalamnya. Namjoon sangat mengerti, sebagai seorang profesor ia sedikit banyak mengerti kepribadian orang lain. Entah itu dari tutur kata, ekspresi, atau tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hormones [TAMAT]
FantasyJeon Jungkook, seorang pengangguran, bertemu dengan seekor kucing dengan luka di telinganya saat ia meniup lilin ulang tahunnya. "Apa kau malaikat?" "Dimana calico ku?" "Apa kau kehujanan?" "Jangan bicara dengan orang asing!" "Boleh aku memanggilmu...