"hey, bodoh! Bangun!"
Jungkook mengerjap, seketika bau menyengat menyeruak membuat dirinya ingin muntah. Ia mengedarkan pandangannya, ruangan berlapis besi mendominasi.
"Apa kabar?"
Jungkook menoleh, ia melihat Taehyung duduk di samping kasurnya. Oh! Jungkook baru saja siuman.
"Hyung?" Jungkook berusaha untuk duduk, dibantu Taehyung tentunya. "Bagaimana kau bisa kemari?"
Taehyung tersenyum seakan mengerti Jungkook akan menanyakan hal itu. "Aku membuat sedikit perjanjian dengan Raja."
Jungkook menatap penuh selidik.
"Tenang. Aku membayar dengan cara menghadiri pertemuan kolega."
Jungkook mengangguk mengerti. "Dimana Jimin?"
Taehyung tersenyum. "Sama sepertimu."
Jungkook diam sejenak, ia berpikir. "D-dia sakit?"
Taehyung mengangguk.
"Apa parah?"
"Sangat."
"Yak!"
"Mwo? Aku bukan tipikal orang yang akan menjawab 'dia tak apa, khawatirkan kondisimu dulu', bukan begitu?" Ujar Taehyung.
"Aku serius, hyung."
Taehyung mencondongkan tubuhnya dengan kedua lengan yang ia tumpukan pada sisi kasur. "Aku juga, bodoh. Jimin semakin parah, dia semakin lemah, saat ini dia sedang dirawat oleh dokter terpercaya."
"A-apa? Kau biarkan Jimin keluar? Ingat perjanjian kita, rencanamu tidak seperti ini. Kau-"
"Rencanaku dari awal sudah gagal. Kau diculik, aku dipermainkan, dan Jimin semakin memburuk." Sela Taehyung. "Maaf karena tidak memberitahumu terlebih dahulu, tentang rencana ini."
"Kau tidak pernah berdiskusi dari dulu. Selalu rencanamu yang kau utamakan."
"Memang." Ujar Taehyung dengan nada suara lirih sambil menundukan kepalanya. "Setidaknya masih ada orang-orang yang kupercaya untuk menjaganya."
"Orangtuamu? Bukannya mereka sangat sibuk?"
Taehyung mengangkat kepalanya. "Mereka bagi tugas. Setiap pagi Mommy akan menjaga sendiri, lalu Daddy akan menyusul jika pekerjaannya selesai. Malamnya, aku percayakan pada Hanseong Hyung dan para penjaga. Jimin aman.", Kata Taehyung sambil menunjukan senyum terbaiknya.
Jungkook menahan napasnya, kedua matanya membola bersamaan dengan napasnya yang sesak. "S-siapa?"
"Heum?"
"H-hanseong?"
Taehyung tersenyum sambil mengangguk. Sementara itu wajah terkejut Jungkook tak dapat disembunyikan.
######
Jimin mengedarkan pandangannya pada ruangan kosong ini. Hanya ada dirinya yang kembali terbaring dengan beberapa selang tersambung pada tubuh. Ruangan ini sedikit lembab, bahkan jendela kamarnya tertutup rapat. Jimin ketakutan, tidak ada yang ia kenal disini.
Ia kembali menatap tangannya, selang tersambung masuk menyalurkan cairan bening.
Hampir sama seperti, saat dulu.
Ayahnya-
/Ceklek/
Jimin terkejut, sontak ia menoleh kearah pintu dan mendapati seorang pria bertubih tegap dengan kemeja berwarna putih. Jimin tak mengenali pria yang berjalan mendekat dengan langkah ringan itu.
Jimin bergetar.
Ia ketakutan.
"A-ayah?" Lirihnya takut.
Pria itu sudah berdiri tepat disamping ranjang Jimin. Menatap Jimin dengan kedua mata tegasnya, tak ada senyum.
"Aku Hanseong, orang yang bertugas menjagamu, Park Jimin-ssi." Ujar pria tegap itu dengan nada suarat berat.
"Dimana Mommy, Daddy, dan Tata Bro?" Cicit Jimin.
"Mereka tidak bisa datang karena kesibukan masing-masing."
Jimin mengangguk paham, namun ekspresi wajahnya nampak sedih.
"Ingin jalan-jalan?"
Senyum Jimin mengembang, ia sangat semangat tanpa tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Jimin mengikuti seorang pria asing yang baru dia kenal, mengekor pria yang memimpin didepan.
Berjalan di lorong yang sepi, Jimin sedikit merasa takut. Namun pria didepannya masih berjalan menuju lift.
Sesampainya di lift mereka menunggu untuk beberapa saat. Masih dalam diam, pria itu menatap pintu lift menunggu untuk terbuka. Sementara Jimin mendongak memandang sisi wajahnya.
"Apa kau punya cerita lucu?" Tanya Jimin lugu.
Pria itu menoleh.
"J-jika tidak, yasudah."
/Ting!/
Pintu terbuka, Hanseong hendak masuk namun langkahnya terhenti karena mendapati seseorang berada di dalamnya.
Kenapa ada orang yang pegi menuju lantai empat belas?
Lantai ini sudah disewa seluruhnya oleh Taehyung.
Kenapa ada orang tak dikenal yang bermain-main kemari.
Dia...
Cecunguk yang sedang menangis.
"Oh! Wooju?" Seru Jimin saat melihat seorang bocah sedang menangis sambil memeluk boneka di dalam lift. "Apa kau sudah menikah dengan Naeun?"
######
To Be Continue ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hormones [TAMAT]
FantasyJeon Jungkook, seorang pengangguran, bertemu dengan seekor kucing dengan luka di telinganya saat ia meniup lilin ulang tahunnya. "Apa kau malaikat?" "Dimana calico ku?" "Apa kau kehujanan?" "Jangan bicara dengan orang asing!" "Boleh aku memanggilmu...