Train to Busan

3.4K 478 94
                                    

Update lagi dong
Mumpung ada waktu :)
Besok dah senin :')
Jangan lupa vote + komen 💜💜

🐈🐈🐈🐈🐈
























Tolong jangan salfok ama judulnya, mentok ini nyari judul chapter yang pas T.T







#########











"Tuan, kenapa berkemas?"

"Aku ingin jalan-jalan."

"Jimin ikut."

Jungkook menoleh, memperhatikan Jimin yang berdiri didekatnya sambil menunjukan wajah memohonnya. "Kenakan pakaian yang tebal dan hangat."

"Yippie....!" Seru Jimin sambil melompat senang. "Eung! Apa diluar masih ada salju?"

Jungkook menggeleng.

"Sudah hilang? Kenapa cepat sekali."

"Kita sudah berdiam diri dirumah selama hampir empat bulan, saatnya kita jalan-jalan."

"Kemana?"

"Nanti juga tahu."












########













JIMIN POV!

Hari ini aku mendapatkan pengalaman baru lagi. Untuk pertama kalinya aku menaiki mobil panjang bersama tuan kelinci. Banyak orang disana yang juga menaiki mobil panjang itu. Mungkin ada sekitar lima sampai enam mobil yang disusun memanjang.

Kata tuan kelinci ini namanya kereta api. Tapi Jimin sama sekali tidak melihat ada api disana.

Tuan kelinci membawa banyak barang yang dimasukan ke dalam dua tas besar, dia juga memberikan satu tas ransel berwarna baby blue untuk Jimin. Isinya hanya beberapa pakaian kebesaran milik tuan kelinci yang diberikan pada Jimin.

"Tuan, Jimin mengantuk." Gumamku yang mulai merasa bosan. Tuan kelinci tidak menyahut, ia nampak melamun sambil memandang keluar jendela.

Sebenarnya hari ini tuan kelinci bersikap tidak biasa, ia sering melamun, menghembuskan napas berat, dan tidak ada senyum diwajahnya. Jika Jimin merajuk barulah tuan tersenyum sambil mengusap puncak kepala Jimin.

Ada apa dengan tuan kelinci?

"Jimin bosan. Lebih enak tidur dirumah!"

Tuan kelinci mulai mengalihkan perhatiannya padaku, dia memahami kondisiku yang mudah bosan, apalagi tuan kelinci sedari tadi tidak memberikan perhatian khusus. Apakah karena disini banyak orang? Jika memang begitu, Jimin merasa sedih.

"Maaf, sayang. Sebentar lagi sampai. Tidurlah sebentar, nanti aku bangunkan." Kata tuan kelinci dengan lembut disertai senyuman paling manis yang pernah Jimin lihat.

Sesaat setelah tuan kelinci berkata begitu, dua gadis sekolah mulai berbisik satu sama lain. Mereka bahkan sesekali melirik kearah kami, Jimin sebal. Tapi tuan kelinci berulang kali menyuruh Jimin untuk mengabaikan mereka.

Jimin jadi senang.

Jimin tanpa sadar akhirnya tertidur. Setelah kereta benar-benar berhenti, dan banyak orang-orang yang mulai keluar, tuan kelinci dengan lembut mengusap puncak kepala Jimin.

"Jimin bangun, kita sudah sampai." Ujarnya sambil menyubit pipi Jimin yang gembil.

Jimin meregangkan tubuhnya sedikit, lalu memandang keluar jendela. Dapat dilihat stasiun yang ramai dengan orang-orang, stasiunnya hampir sama dengan yang ada di dekat rumah Jimin.

Hormones [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang