Rutinitas Kookmin 💜

4.1K 466 57
                                    

Eh udpate lagi :)))
Jangan lupa vote + komen ya 😘😘
🐈🐈🐈🐈🐈

























######





"Apa tidurmu nyenyak?"

Jimin mengerjap, pandangannya langsung tertuju pada paras tampan Jungkook yang sedang berbaring disampingnya.

Dengan sedikit meregangkan tubuhnya, Jimin kembali memeluk Jungkook dan menyembunyikan wajahnya di dada Jungkook.

"Kenapa semakin lama bangunmu semakin siang?" Ujar Jungkook sambil membelai rambut Jimin. Tangannya berhenti saat ia tanpa sengaja melihat luka ditelinga Jimin yang semakin memburuk. "Apa masih sakit?"

Jimin menggeleng.

"Kita harus menutupinya."

Jimin mendongakkan kepalanya untuk menatap Jungkook. "Apa yang ditutupi?"

"Telingamu." Kata Jungkook singkat diakhiri dengan kecupan pada bibir Jimin.

Jimin tersenyum, ia sudah biasa dengan morning kiss yang diberikan tuannya untuk dirinya. Ya, ia sudah biasa dengan semua rutinitas ini.

Hal pertama yang ia lihat saat membuka matanya adalah tatapan sendu milik Jungkook yang menunggunya untuk bangun. Lalu kata-kata manis yang diucapkannya dengan lirih saat Jiminnya tidak kunjung membuka matanya. Dan terakhir, kecupan pada bibirnya, yang terakhir itu adalah rutinitas yang paling Jimin suka.

Ada lagi rutinitas lain yang mereka lakukan selain kegiatan pagi mereka.

"Jimin, kemari. Aku ingin peluk." Kata Jungkook tiap kali ia berjauhan dengan Jimin untuk sementara, seperti pergi ke kamar mandi atau mengambil kudapan di dapur.

Dengan begitu Jimin langsung berlari dan memeluk tubuh tuannya itu dengan erat. Selain memeluk, Jungkook juga suka memberikan kecupan pada puncak kepala Jimin. Terkadang ia menggoda Jimin dengan memakan rambut Jimin yang lembut seperti permen kapas.

"TUAN KELINCI! JIMIN HABIS KERAMAS! JANGAN DIMAKAN! SEBAL!"

Jika Jiminnya sudah berteriak kesal, Jungkook akan terkekeh lalu memberikan banyak kecupan pada wajah Jimin. Membuat Jimin terkekeh geli saat Jungkook mulai mengecup lehernya sembari menggelitik perutnya.

Keduanya lebih sering menghabiskan waktunya dirumah. Menonton televisi, memasak, tidur, dan lainnya. Keduanya bahkan melewatkan puncak musim dingin dan pergantian musim didalam rumah.

"TUAN KELINCI! PANCI NYA TERBAKAR LAGI!" Pekik Jimin saat ia melihat asap yang mengepul di dapur.

Jungkook yang melamun terlonjak kaget, segera ia membasahi kain dan menutup kompornya sebelum apinya meluas.

"Kenapa tuan ingin membakar dapur lagi?" Celoteh Jimin sambil melipat tangannua di depan dada.

"Itu karena aku terus memperhatianmu." Kata Jungkook sambil mengurusi kecerobohannya.

"Kenapa memperhatikan Jimin? Jimin sedang nonton televisi, kenapa diperhatikan?"

Jungkook berbalik menghadap Jimin. "Nanti kalau kau tiba-tiba menghilang?" Kata Jungkook dengan nada yang sedikit ditinggikan

"Mwo?"

"Aku hanya takut jika aku tidak mengawasimu nanti kau menghilang."

Jimin mendengus. "Jimin kan lihat televisi, tidak akan pergi kemana-mana."

"Siapa yang tahu?"

Ya, mereka juga sering mendapatkan pertengkaran kecil. Jimin sudah berani memberikan pendapatnya, jika marah ia akan marah. Dia tidak lagi takut dengan Jungkook. Jadilah keduanya yang serung bertengkar karena masalah kecil.

Hormones [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang